Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Menopause Prematur dan Gejalanya, Perlu Diketahui

Mengenal Menopause Prematur dan Gejalanya, Perlu Diketahui Menopause. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Seperti diketahui, menopause merupakan suatu kondisi biologis yang akan terjadi pada wanita. Di mana, siklus menstruasi wanita yang terjadi setiap bulan akan berhenti pada usia tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa di umur yang tidak lagi muda, fungsi sistem reproduksi wanita juga mengalami penurunan.

Fase menopause ini dapat terjadi secara bertahap, yaitu frekuensi haid perlahan berkurang hingga berhenti total, atau bisa juga berhenti secara tiba-tiba. Umumnya, fase ini dialami wanita setelah memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Namun dalam kasus yang jarang, fase menopause dapat terjadi bahkan sebelum umur 40 tahun, ini sering disebut dengan menopause prematur.

Selain mengalami gejala umum menopause seperti hot flashes dan perubahan mood, orang yang mengalami menopause premature juga mendapatkan berbagai masalah fisik dan emosional lainnya. Bahkan, terdapat beberapa risiko penyakit yang semakin meningkat, terutama penyakit yang berkaitan dengan pengaruh hormon.

Dengan begitu, penting bagi setiap wanita untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan menopause prematur, gejala apa saja yang sering muncul, hingga berbagai risiko kesehatan yang dapat terjadi. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih berhati-hati dan mewaspadai risiko kondisi ini.

Dilansir dari laman WebMD, berikut kami merangkum berbagai penjelasan mengenai menopause prematur bisa Anda simak.

Mengenal Menopause Prematur

Menopause prematur adalah kondisi di mana siklus menstruasi wanita berhenti sebelum usia 40 tahun. Usia ini dikatakan masih terlalu dini, mengingat usia menopause umumnya terjadi antara umur 45 hingga 55 tahun. Sedangkan dalam kondisi normal, sistem reproduksi di bawah 40 tahun masih dapat berfungsi dengan baik.

Sering kali, menopause prematur dipahami sebagai menopause dini. Padahal, kedua istilah ini merupakan dua kondisi yang berbeda. Perbedaannya tidak lain terletak pada usia di mana dua kondisi ini terjadi. Di mana menopause dini umumnya terjadi sebelum usia 45 tahun, sedangkan menopause premature terjadi di bawah umur 40 tahun.

Wanita yang mengalami menopause premature, tentu mendapatkan risiko masalah infertilitas. Di mana ovarium sudah berhenti mengeluarkan sel-sel telur. Sehingga, wanita yang mengalami kondisi ini secara otomatis berisiko tidak bisa hamil. Dengan begitu, penting untuk mendiskusikan masalah ini kepada pasangan jika Anda ingin merencanakan program kehamilan dengan kondisi menopause prematur.

Gejala Menopause Prematur

Setelah memahami kondisi umum dari menopause prematur, berikutnya akan dijelaskan berbagai gejala yang mungkin muncul pada kondisi ini. Secara umum, gejala yang dihadapi wanita dengan menopause prematur sama seperti gejala menopause pada umumnya, meliputi:

Haid tidak teratur atau tidak terjawab Menstruasi yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya Hot flashes (rasa hangat yang tiba-tiba menyebar ke seluruh tubuh bagian atas)

Beberapa gejala tersebut menjadi tanda bahwa ovarium memproduksi lebih sedikit hormon estrogen. Semakin lama, frekuensi haid semakin berkurang hingga berhenti secara total. Atau bisa juga seorang wanita mengalami menopause prematur dengan siklus menstruasi yang berhenti secara tiba-tiba.

Seiring waktu, beberapa gejala lain juga dapat muncul pada wanita dengan kondisi menopause prematur, seperti:

Kekeringan vagina (vagina juga bisa menjadi lebih tipis dan kurang fleksibel) Iritabilitas kandung kemih dan memburuknya kehilangan kontrol kandung kemih (inkontinensia)

Perubahan emosional (lekas marah, perubahan suasana hati, depresi ringan)

Kulit, mata, atau mulut kering Gairah seks menurun

Risiko Kesehatan Menopause Prematur

Setelah mengetahui berbagai gejala menopause prematur, terakhir akan dijelaskan mengenai berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi ketika Anda mengalami kondisi ini. Secara umum, sama seperti wanita menopause lainnya, wanita dengan kondisi menopause prematur mengalami penurunan kadar estrogen karena ovarium menghentikan sebagian besar produksi hormon ini.

Kadar estrogen yang rendah dapat menyebabkan perubahan pada kesehatan wanita secara keseluruhan dan dapat meningkatkan risiko kondisi medis tertentu, seperti osteoporosis.

Bukan hanya itu, risiko kesehatan lain terkait pengaruh hilangnya hormon estrogen juga mungkin Anda alami, seperti peningkatan risiko kanker usus besar dan ovarium, penyakit periodontal (gusi), kehilangan gigi, dan pembentukan katarak.

Namun, dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause alami, wanita yang mengalami menopause dini menghabiskan sebagian besar hidup mereka tanpa manfaat perlindungan dari hormon estrogen. Kondisi inilah yang menyebabkan mereka yang mengalami menopause prematur, lebih rentan terhadap risiko penyakit yang disebutkan di atas, dibandingkan wanita yang mengalami menopause secara alami.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menopause Dini: Penyebab, Ciri-ciri, Faktor Risiko, dan Cara Mencegahnya

Menopause Dini: Penyebab, Ciri-ciri, Faktor Risiko, dan Cara Mencegahnya

Menopause dini adalah kondisi ketika seorang wanita mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Kadar Estrogen Rendah yang Patut Diketahui, Ini Dampaknya

8 Tanda Kadar Estrogen Rendah yang Patut Diketahui, Ini Dampaknya

Kadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.

Baca Selengkapnya
Gejala Sakit Kepala Hormonal, Ketahui Cara Mengatasinya

Gejala Sakit Kepala Hormonal, Ketahui Cara Mengatasinya

Sakit kepala hormonal sering terjadi pada wanita. Ketahui gejalanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
6 Cara Meningkatkan Hormon Estrogen pada Wanita, Kenali Fungsinya

6 Cara Meningkatkan Hormon Estrogen pada Wanita, Kenali Fungsinya

Estrogen berperan pada kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan karakteristik seksual wanita.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat

Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat

Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.

Baca Selengkapnya
Sering Menstruasi Tidak Teratur? Waspada PCOS yang Sering Menyerang Perempuan di Usia Subur

Sering Menstruasi Tidak Teratur? Waspada PCOS yang Sering Menyerang Perempuan di Usia Subur

Jangan sepelekan siklus menstruasi yang nggak teratur, waspada PCOS ya!

Baca Selengkapnya
4 Jenis Hormon Kebahagiaan dan Cara Memunculkannya dengan Mudah dalam Kehidupan Sehari-hari

4 Jenis Hormon Kebahagiaan dan Cara Memunculkannya dengan Mudah dalam Kehidupan Sehari-hari

Kebahagiaan kita bisa sangat ditentukan dari produksi hormon di dalam diri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Hamil Kebo dan Penyebabnya, Kondisi Hamil Tak Rasakan Gejala

Mengenal Hamil Kebo dan Penyebabnya, Kondisi Hamil Tak Rasakan Gejala

Hamil kebo adalah kondisi hamil yang gejalanya tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Penyebab Tidak PMS 2 Bulan, Faktor Stres hingga Gangguan Hormon

Penyebab Tidak PMS 2 Bulan, Faktor Stres hingga Gangguan Hormon

Penyebab tidak PMS 2 bulan bisa dipengaruhi oleh beragam faktor.

Baca Selengkapnya