Sosok Hevearita

Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, lahir pada 4 Mei 1966. Dia merupakan politikus PDI Perjuangan. Sebelum dilantik sebagai wali kota, ia sudah terlebih dahulu menjabat sebagai wakil wali kota selama dua periode di mendampingi Wali Kota Hendrar Prihadi.

Hevearita menamatkan sekolah dasar di SD Citarum Semarang (1972-1978), lanjut ke SMP Maria Mediatrix Semarang (1978-1981), lalu ke SMA Negeri 1 Semarang (1981-1984). Lulus SMA, Ia melanjutkan kuliah S1 di Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta (1984-1989), dan menamatkan S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (2018-2019).

Lama di Perbankan

Sebelum terjun ke dunia politik, Hevearita lama terjun di dunia perbankan. Dia mengawali karier sebagai Funding Officer Bank Universal (1991-1993), Team Leader Funding Bank Universal (1993-1994), dan Customer Service Head and Team Leader Funding Bank Universal (1994-1996).

Selanjutnya menjadi Pimpinan Cabang Pembantu Bank Universal (1996-2000), Branch Relation Manager Bank Universal Area Semarang (2000-2002), dan Head of Public Sector Bank Permata (2002-2003).

Pada tahun 2003-2005, perempuan yang akrab disapa Ita itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Adita Farasjaya. Ia kemudian menjadi Direktur Utama PT Sarana Patra Hulu Cepu, salah satu BUMD Provinsi Jawa Tengah.

Riwayat Organisasi

©YouTube/Semarang Pemkot

Dalam berorganisasi, Ita pernah menjabat sebagai Corporate Secretary Badan Kerja Sama (BKS) Participating Interest (PI) Blok Cepu Badan Kerja Sama 4 BUMD (Bojonegoro, Blora, Jawa Timur, dan Jawa Tengah) pada 2006-2009.

Setelah itu, putri pasangan almarhum Drs. R. Soenarjo Rahardjo dan Atiek Nur Soetarti itu diangkat sebagai Wakil Ketua BKS PI Blok Cepu (2009-2014) dan Ketua BKS PI Blok Cepu (2014-2016). Pada periode 2013-2016, Ita menjadi Kompartmen Migas Badan Kerja Sama BUMD Seluruh Indonesia, serta Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) Semarang pada 2016-2021.

Selain itu, sejak tahun 2015 hingga sekarang, ia juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Insa Kolintang Indonesia Jateng.

Seperti Sosok Kunti

Saat melantik Ita, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo teringat sosok Kunti dalam Epos Mahabharata yang digambarkan sebagai perempuan yang tidak asal nrimo ing pandum (filosofi Jawa untuk bersifat tulus dan ikhlas), tapi juga sosok yang nggetih (berdarah) berjuang untuk rakyatnya sekaligus guru yang membangun kultur dan adab bagi rakyat-rakyatnya.

“Kehebatan Kunti menitis pada para kepala daerah perempuan. Mereka bukan saja mampu menjadi pesaing serius dalam hal berprestasi, beberapa di antaranya malah lebih berani dan progresif dari pada kepala daerah laki-laki,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Senin (30/1).