Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gejala DBD pada Anak yang Mudah Dikenali, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala DBD pada Anak yang Mudah Dikenali, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya ilustrasi demam berdarah. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Gejala DBD pada anak perlu diwaspadai setiap orang tua. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Seseorang yang terjangkit DBD dan terlambat ditangani, bisa mengalami pendarahan hingga kematian.

Melansir dari Healthline, seekor nyamuk yang membawa virus dengue bisa terus menginfeksi orang lain selama ia masih hidup. Bahkan, ada kemungkinan keluarga dapat terinfeksi virus dengue yang sama dalam waktu 2 sampai 3 hari.

Tingginya angka kematian akibat DBD mengharuskan setiap orang untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar anak tidak terserang virus dengue. Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah DBD ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.

Lantas, apa saja gejala DBD pada anak dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline:

Gejala DBD pada Anak

ilustrasi demam tinggi

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Ocskay Bence

Gejala DBD pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD.

Dalam beberapa kasus, gejala DBD pada anak sama seperti gejala flu biasa. Hal ini yang kemudian cukup sulit membedakan gejala DBD dengan flu biasa. Namun, ada beberapa gejala DBD pada anak yang sering dijumpai, antara lain:

• Demam tinggi selama 3-14 hari setelah digigit nyamuk.

• Pembengkakan pada kelenjar bening.

• Muncul keluhan nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh.

• Anak mengeluhkan mual dan sakit kepala.

• Gejala DBD pada anak yang pertama, yaitu perubahan suhu secara drastis, dari demam menjadi hipotermia.

• Anak mengalami mimisan.

• Gusi berdarah tanpa sebab.

• Anak merasa lelah, gelisah, mudah tersinggung, dan mudah marah.

• Mengalami sakit perut terasa nyeri ketika ditekan.

• Ditemukan adanya kebocoran plasma saat dilakukan pemeriksaan.

• Muntah secara terus-menerus.

Penyebab DBD pada Anak

Seperti yang sudah diketahui, penyebab demam berdarah karena virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Selain itu ada beberapa faktor risiko penyebab demam berdarah, di antaranya sebagai berikut:

Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah rentan terserang virus, salah satunya virus dengue. Sebaliknya, orang dengan sistem imun tubuh yang kuat, risiko terkena virus dengue lebih kecil. Oleh sebab itu, sebaiknya menjalankan pola hidup sehat, seperti olahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat.

Buang Sampah Sembarangan

Salah satu penyebab demam berdarah yang paling umum adalah buang sampah sembarangan. Hal ini karena nyamuk DBD akan semakin berkembang biak di tempat gelap, kotor, dan lembap. Beberapa tempat yang biasa dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk seperto kaleng, ember, atau botol yang terisi genangan air.

Musim Hujan

Penyebab demam berdarah berikutnya adalah musim hujan yang lama. Biasanya, jumlah penderita penyakit demam berdarah meningkat ketika musim hujan tiba. Hal ini karena banyak genangan air di berbagai tempat yang menyebabkan berkembang biaknya nyamuk Aedes untuk terus bertelur.

Cara Mencegah DBD pada Anak

berdarah

©2016 Merdeka.com

Pasang Kelambu

Cara efektif untuk mencegah DBD berikutnya ialah memasang kelambu di kamar. Apabila ruang ranjang terpasang kelambu, maka mampu menghindarkan seseorang dari gigitan nyamuk. Pasalnya kelambu dapat berfungsi untuk menghalau nyamuk dari luar, sehingga dapat membantu mencegah DBD.

Cara memasang kelambu agar efektif menghalau nyamuk cukup mudah, yaitu dengan mengaitkan pengait pada langit-langit plafon tempat tidur. Selain itu, Anda juga dapat mengatur tinggi dari kelambu ini yang disesuaikan dengan posisi tempat tidur, lebar kamar tidur, dan lebar tempat tidur. Sehingga dengan memasang kelambu seperti ini dapat secara efektif mencegah DBD.

Rutin Membersihkan Pekarangan Rumah

Pekarangan rumah yang kotor dan terdapat genangan air dapat menjadi penyebab berkembang biaknya nyamuk. Sehingga upaya membersihkan pekarangan rumah harus selalu dibersihkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari sarang nyamuk yang biasa tersembunyi di balik pekarangan yang kotor.

Dalam upaya pembersihan pekarangan rumah, Anda dapat memangkas rerumputan dan semak belukar. Tempat-tempat tersebut yang biasa digunakan nyamuk untuk bersembunyi, sehingga dengan rajin merawat tanaman dapat menghindarkan berkembang biaknya nyamuk dan mencegah DBD.

Menggunakan Pakaian Tertutup

Selain rutin membersihkan pekarangan atau halaman rumah, cara mencegah DBD selanjutnya ialah menggunakan pakaian panjang yang dapat menutupi kulit. Hal ini dapat Anda lakukan saat di rumah maupun saat keluar rumah di malam hari.

Melansir dari laman Healthline, agar mendapatkan hasil yang optimal, semprotkan obat permethrin pada celana, sepatu, dan pakaian sebelum beraktivitas. Apabila dilakukan secara rutin, dapat berfungsi efektif dalam mencegah gigitan nyamuk yang menyebabkan DBD.

Tanaman Anti Nyamuk

Cara mencegah DBD berikutnya ialah menanam tanaman anti nyamuk di rumah. Tanaman yang dapat Anda gunakan untuk mengusir nyamuk di antaranya bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium.

Beberapa tanaman tersebut tidak disukai oleh nyamuk, sehingga hal ini dapat berperan penting dalam mencegah gigitan nyamuk dan menghindarkan dari penyakit DBD.

Menguras Bak Mandi

Cara mencegah DBD yang pertama dengan menguras bak mandi. Hal ini perlu dilakukan karena nyamuk sering bertelur pada dinding bak mandi yang terisi air. Sehingga hal ini dapat menyebabkan nyamuk berkembang biak dan meningkatkan risiko terkena penyakit DBD.

Menguras bak mandi dapat dilakukan secara rutin minimal sekali dalam seminggu. Cara ini menjadi salah satu cara efektif dalam mencegah DBD, hal ini dikarenakan dapat memutus siklus nyamuk Aedes aegypti, sehingga menurunkan risiko terjangkit penyakit DBD.

(mdk/jen)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara

Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara

Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.

Baca Selengkapnya