Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Autophobia dan Gejalanya, Gangguan Takut Sendirian Berlebihan

Mengenal Autophobia dan Gejalanya, Gangguan Takut Sendirian Berlebihan Ilustrasi sedih. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Pengalaman traumatis di masa kecil dapat menjadi salah satu sumber masalah yang sering terjadi saat dewasa. Hal ini dapat terjadi karena pengalaman traumatis dapat memberikan dampak negatif yang cukup besar pada perkembangan psikologis seseorang.

Salah satu pengalaman buruk yang dapat memberikan pengaruh pada psikologis seseorang adalah ketika ditinggal oleh orang tua sendirian. Dalam beberapa kondisi, mungkin orang tua sedang repot mengurus berbagai macam hal. Hal ini sering kali membuat orang tua kesulitan membagi waktu dan sering meninggalkan anak sementara untuk menyelesaikan pekerjaan.

Meskipun sepele, namun ini dapat menjadi pengalaman buruk yang dibawa anak hingga dewasa. Terlebih ketika suatu menimpa, dan orang tua tidak bisa datang untuk menolong anak. Pengalaman buruk ini dapat membuat anak takut sendirian. Dalam bahasa medis, kondisi ini sering disebut dengan autophobia.

Orang yang mengalami autophobia biasanya merasa cemas dan takut secara berlebihan saat sendirian. Bahkan kondisi ini sering kali disertai dengan berbagai gejala fisik yang terasa jelas seperti pusing, keringat dingin, menggigil, mual hingga gemetar.

Bagi Anda yang mungkin mengalami beberapa gejala tersebut, penting untuk memahami lebih jauh apa yang dimaksud dengan autophobia, faktor apa saja yang menjadi penyebab, hingga pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut kami merangkum penjelasannya.

Pengertian dan Gejala Autophobia

ilustrasi sendirian

©2019 Merdeka.com/Pixabay

Autofobia atau monophobia adalah kondisi gangguan ketakutan berlebihan di mana seseorang akan merasa sangat cemas saat sendirian. Kondisi ini banyak mendapat pengaruh dari pengalaman masa kecil yang traumatis. Seperti ketika sering ditinggal oleh orang tua, tidak mendapatkan pertolongan saat kondisi takut, dan pengalaman buruk lainnya.

Beberapa orang mungkin memiliki autophobia bahkan ketika mereka bersama orang lain. Dalam hal ini, ketakutan berpusat pada kekhawatiran akan isolasi. Mereka mungkin merasa sendirian di tengah keramaian. Atau mereka mungkin khawatir tentang orang-orang yang meninggalkan mereka, atau harus pulang dan sendirian.

Orang yang mengalami gangguan fobia tertentu seperti autofobia biasanya sadar bahwa ketakutan itu tidak rasional. Tetap saja, mereka tidak dapat mengendalikan reaksi fisik mereka ketika berada dalam situasi tertentu.

Gejala autophobia dapat berbeda-beda setiap orang. Namun, terdapat beberapa gejala umum yang sering dirasakan orang dengan kondisi autophobia, yaitu sebagai berikut:

Menggigil Pusing dan pusing Keringat berlebihan (hiperhidrosis) Jantung berdebar-debar Mual Sesak napas (dispnea) Gemetar atau gemetar Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia)

Penyebab dan Faktor Risiko Autophobia

002 tantri setyorini

©Pexels

Setelah mengetahui pengertian dan gejala autophobia, berikutnya akan dijelaskan penyebab dan faktor risiko dari kondisi ini. Seperti disebutkan, autophobia ini dapat dimulai pada masa kanak-kanak. Anda dapat melacak pengalaman traumatis masa kecil apa yang membuat Anda mengalami fobia sendirian.

Beberapa penyebab potensial seseorang mengalami rasa takut sendirian, yaitu sebagai berikut:

Diabaikan atau merasa ditinggalkan. Perceraian atau kehilangan orang tua selama masa kanak-kanak. Terpisah dari orang yang dicintai di keramaian atau tempat umum lainnya. Mengalami serangan panik, cedera, atau keadaan darurat lainnya, seperti pembobolan rumah atau penjambretan tanpa ada yang membantu. Menyaksikan kejadian traumatis tanpa seseorang yang mendukung Anda.

Sementara itu, terdapat beberapa kelompok orang yang dinilai memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi autophobia. Berikut beberapa faktor risiko autophobia yang perlu diperhatikan:

Gangguan kepribadian ambang (BPD): Orang dengan BPD sangat takut ditolak, ditinggalkan, atau sendirian. Gangguan mental ini membuatnya sulit untuk mengatur emosi. Perubahan suasana hati yang diakibatkannya bisa berdampak buruk pada hubungan. Gangguan kepribadian dependen (DPD): DPD menyebabkan Anda merasa tidak mampu mengurus diri sendiri. Anda mungkin takut sendirian karena merasa tidak berdaya. Riwayat keluarga: Tumbuh dengan orang tua atau orang terkasih yang memiliki fobia atau gangguan kecemasan dapat membuat Anda rentan terhadap kekhawatiran yang sama atau berbeda. Gender: Gangguan fobia spesifik mempengaruhi lebih banyak wanita daripada pria. Genetika: Perubahan gen dapat membuat orang tertentu lebih rentan terhadap gangguan kecemasan dan fobia. Fobia lain: Orang dengan autofobia mungkin memiliki fobia lain seperti agorafobia. Dengan agorafobia, Anda mungkin takut meninggalkan rumah kecuali ada orang yang bersama Anda. Gangguan panik: Serangan panik menyebabkan detak jantung berdebar kencang, nyeri dada nonkardiak , dan gejala lain yang mungkin terasa seperti serangan jantung. Seseorang dengan gangguan panik mungkin takut mengalami serangan panik saat mereka sendirian dan tidak ada yang bisa membantu.

Risiko Komplikasi dan Cara Pengobatan

ilustrasi sendirian

©2019 Merdeka.com/Pixabay

Setelah memahami penyebab dan faktor risikonya, terakhir akan dijelaskan risiko komplikasi dan cara pengobatan autophobia. Seseorang yang mempunyai kondisi autophobia sering kali merasa kesulitan dalam hal harga diri, karir, hubungan, hingga kehidupan sosial.

Bahkan, beberapa orang mungkin berada dalam hubungan yang tidak sehat atau bahkan kasar untuk menghindari kesendirian. Anda mungkin menuntut agar teman atau keluarga tidak pergi, yang dapat merusak hubungan. Atau Anda mungkin secara obsesif memeriksa pasangan karena takut ditinggalkan.

Selain itu, kondisi autophobia yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko komplikasi yang serius, seperti:

Depresi Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) Gangguan penggunaan zat

Untuk itu, penting bagi setiap penderita autophobia untuk mengelola kondisi dengan baik. Dalam hal ini, terdapat beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk membantu mengelola gejala.

Pertama, Anda bisa melakukan terapi pemaparan. Terapi ini dapat membantu kebanyakan orang mengatasi gangguan fobia spesifik. Penyedia layanan kesehatan Anda juga dapat menggunakan terapi perilaku kognitif (CBT).

Selain itu, Anda juga bisa melakukan metode psikoterapi (terapi bicara). Biasanya, terapi ini berfokus pada beberapa hal seperti:

Teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam dan meditasi , untuk membantu Anda mengelola gejala. Memeriksa akar penyebab ketakutan. Mempelajari cara melawan pikiran negatif tentang sendirian sehingga Anda secara bertahap memahami bahwa sendirian itu tidak menakutkan atau berbahaya. Perlahan mulai terbiasa sendirian. Anda dapat memulai dengan tujuan menyendiri selama 15 menit setiap hari. Kemudian, Anda dapat memperpanjang waktu itu seiring berjalannya minggu.

Obat anti-kecemasan atau obat tekanan darah seperti beta-blocker, juga dapat membantu sementara saat Anda berupaya mengatasi rasa takut sendirian. Anda mungkin tidak memerlukan obat setelah menyelesaikan terapi.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya

Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya

Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penyakit Autoimun dan Gejala Umumnya yang Penting Diketahui

Penyebab Penyakit Autoimun dan Gejala Umumnya yang Penting Diketahui

Penyakit autoimun memiliki banyak jenis. Ketahui penyebab dan gejala umumnya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya

Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya

Penyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Selengkapnya
Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci

Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci

Orang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.

Baca Selengkapnya
Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Cegukan? Ketahui Cara Mengatasinya

Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Cegukan? Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab cegukan dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

Baca Selengkapnya
8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres

8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres

Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.

Baca Selengkapnya