Menengok Girpasang, Kampung Terpencil di Lereng Merapi yang Punya Ribuan Anak Tangga
Dusun Girpasang. ©YouTube/Trans 7
Merdeka.com - Dusun Girpasang adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Dusun ini hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Walaupun secara geografis berada di antara dua kota pusat budaya yaitu Yogyakarta dan Surakarta dan hanya berjarak 35 km dari Kota Klaten, namun lokasi dusun ini cukup terpencil.
Untuk menuju ke sana, warga harus melalui jalan terjal naik turun bukit yang melelahkan. Karena tak bisa diakses dengan kendaraan, warga harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melalui dasar jurang.
Punya Ribuan Anak Tangga
YouTube/Trans7
Dusun Girpasang bisa dikatakan terpencil. Tak ada akses untuk kendaraan bermotor untuk menuju ke desa ini. Untuk menuju ke sana baik warga maupun pengunjung harus berjalan kaki naik turun jurang sejauh 2 kilometer.
Dilansir dari akun YouTube Net TV pada Selasa (26/2/2019), dulunya baik warga atau pengunjung yang hendak menuju ke desa itu harus melalui jalan setapak yang terjal. Namun kemudian dibuatlah anak tangga yang berjumlah lebih dari 1.000 agar perjalanan naik turun jurang menjadi lebih mudah.
Para anak sekolah yang tinggal di Dusun Girpasang harus melalui rute ini setiap harinya. Dalam sehari mereka biasanya bisa pulang pergi melalui ribuan anak tangga itu sebanyak 2-4 kali.
Kesulitan Air Bersih
YouTube/Trans7
Lokasi Dusun Girpasang yang berada di salah satu sisi puncak Merapi membuat warga di sana kesulitan air bersih terutama pada musim kemarau. Dilansir dari akun YouTube Trans7 pada Rabu (6/9/2017), untuk mendapatkan air bersih, warga harus menuju ke dasar jurang dengan membawa jerigen berkapasitas 20 liter.
Air yang mereka ambil dari mata air di dasar jurang itu tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, namun juga untuk makan hewan-hewan ternak mereka. Hal ini membuat warga di sana harus bijak dalam menggunakan air agar persediaan air mereka yang terbatas tidak cepat habis.
Celling Kayu Pengantar Barang
YouTube/Trans 7
Karena lokasinya cukup terpencil, warga Dusun Girpasang cukup kesulitan untuk mengantar barang ke desa tetangga. Oleh karena itu dibuatlah sebuah Celling kayu yang diberi tali pengaman yang bisa mengantarkan barang dari Dusun Girpasang ke dusun terdekatnya yang berada di seberang jurang.
Celling kayu yang melintas di atas jurang sedalam 200 meter itu digunakan warga mengantar barang-barang dan hewan ternak seperti kambing, hasil tani, kayu arang, dan barang-barang lainnya. Namun karena tak bisa ditumpangi, warga harus melewati jalur yang melintasi dasar jurang untuk menuju ke desa seberang itu.
Butuh Jembatan Gantung
YouTube/Trans 7
Agar waktu tempuh dari dusun tetangga menuju dusun mereka yang letaknya terpencil, warga Dusun Girpasang minta kepada Pemkab Klaten untuk dibuatkan sebuah jembatan gantung. Kepala Desa Tegalmulyo Sutarno menjelaskan, jembatan gantung itu nantinya memiliki panjang 180 meter dengan ketinggian dari dasar jurang mencapai 150 meter.
"Selama ini akses utama hanya mengandalkan ribuan anak tangga untuk aktivitas sehari-hari. Kita inginnya ada semacam penghubung yang memudahkan akses warga ke dusun seberang," kata Sutarno dilansir Rri.com pada Minggu (14/4/2019).
Ancaman Erupsi Merapi
YouTube/Trans7
Karena letaknya tak jauh dari puncak Gunung Merapi, Desa Girpasang tak lepas dari ancaman erupsi gunung api itu. Apabila Merapi memunculkan tanda-tanda akan meletus, kampung ini menjadi prioritas utama untuk proses evakuasi.
Dilansir dari akun YouTube Net TV pada Selasa (26/2/2019), saat terjadi letusan besar Merapi pada tahun 2010, kampung ini selamat dari terjangan awan panas. Hal ini dikarenakan kampung ini terlindung dari keberadaan Gunung Bibi yang berada di sisi timur Merapi.
"Dusun ini harus kami dahulukan karena waktu dalam perjalanan takutnya Merapi keburu meletus. Medan di sini memang sulit, tapi kami sudah terbiasa," kata Subur ketua Relawan Tegalmulyom dilansir NetTV pada Selasa (26/2/2019).
[shr]
Baca Selanjutnya: Punya Ribuan Anak Tangga...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami