Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Ingkung Kalimasada, Olahan Ayam Legendaris Peninggalan Mataram Islam

Mencicipi Ingkung Kalimasada, Olahan Ayam Legendaris Peninggalan Mataram Islam Ingkung Kalimasada. ©2023 liputan6.com

Merdeka.com - Pada masanya, Kerajaan Mataram Islam sangat berkuasa di Pulau Jawa. Bahkan wilayah kekuasaannya hampir mencakup wilayah pulau. Sayang menjelang masa keruntuhannya, masing-masing wilayah memberontak demi bisa berkuasa secara otonom.

Namun sisa-sisa kejayaan Mataram Islam masih terasa hingga kini. Salah satunya adalah kuliner yang kaya rasa maupun tata cara memasak maupun menikmatinya.

“Kita bisa melestarikan kebiasaan para raja dan bangsawan makan, memasak, dan menikmati kuliner. Nah, jenis-jenis makanan yang dimakan zaman dulu ini kan banyak. Bisa dijadikan sebagai warisan budaya dan membangkitkan UMKM,” kata penikmat budaya, Alfian Prasetyo dikutip dari Liputan6.com

Salah satu ragam kuliner itu adalah olahan ayam legendaris bernama ingkung Kalimasada. Seperti apa cara memasaknya dan bagaimana pula cita rasanya? Berikut selengkapnya:

Pengolahan Ingkung Kalimasada

ingkung kalimasada

©2023 liputan6.com

Alfian menjelaskan, ingkung Kalimasada diolah kurang lebih selama delapan jam. Prosesnya dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan wadah yang terbuat dari lumpur yang kemudian dibakar di atas arang.

Dalam proses itu, ayam kampung yang sudah dicuci bersih direbus dengan aneka rempah. Setelah bumbu meresap kemudian ayam diangkat, selanjutnya direbus lagi menggunakan bumbu cabai, bawang merah, bawang putih, pala, wijen, dan juga kembang lawang.

Tak cukup sampai di situ, setelah bumbu meresap kemudian ayam diangkat lagi dan kemudian digoreng dalam minyak yang sudah diberikan daun pandan, sereh, dan rempah.

Penyajian Ingkung Kalimasada

ingkung kalimasada

©2023 liputan6.com

Setelah matang, ayam kemudian diletakkan di lembaran daun pisang. Selanjutnya ayam dibungkus dengan daun pisang itu lalu dibungkus lagi dengan lapisan daun talas. Kemudian dibungkus dengan alumunium foil, terakhir dilulur oleh lumpur tanah liat yang diambil dari sawah. Selanjutnya bungkusan ayam itu dibakar di atas bara api atau arang.

“Kalau zaman dulu setelah dibungkus daun, lalu dibungkus lagi dengan lembaran kuning lalu dibakar. Kalau dulu belum ada presto. Cara mempresto mereka adalah dengan dilumuri lumpur dan dibakar menggunakan arang,” kata Alfian.

Warisan Keraton Kartasura

ingkung kalimasada

©2023 liputan6.com

Ingkung Kalimasada merupakan kuliner warisan Kerajaan Mataram Islam saat berpusat di Keraton Kartasura. Pada saat itu, ingkung Kalimasada biasanya disajikan pada saat syukuran dan menjamu tamu-tamu penting.

“Saat itu Keraton Kartasura menjadi daerah paling kaya dan penduduknya sejahtera. Bahkan melebihi Surabaya yang juga harus bertekuk lutut di Mataram,” pungkas Alfian.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963

Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963

Dalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Menyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan

Menyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan

Pengunjung dijamin akan puas menyantap berbagai hidangan khas bumi Parahyangan yang otentik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apakah Opor Ayam Bisa Dipanaskan? Berikut Penjelasannya

Apakah Opor Ayam Bisa Dipanaskan? Berikut Penjelasannya

Opor ayam memiliki makna mendalam dalam tradisi sajian Lebaran di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Legendaris Sejak 40 Tahun Silam, Yuk Kenalan dengan Kelezatan Bubur Kuning Khas Indramayu yang Unik

Legendaris Sejak 40 Tahun Silam, Yuk Kenalan dengan Kelezatan Bubur Kuning Khas Indramayu yang Unik

Bubur kuning ini disajikan layaknya sayur dengan isian hati dan ampela ayam lezat.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Baca Selengkapnya
8 Resep Olahan Ayam Kampung Paling Populer Saat Lebaran, Bisa Jadi Referensi Menu Keluarga

8 Resep Olahan Ayam Kampung Paling Populer Saat Lebaran, Bisa Jadi Referensi Menu Keluarga

Simak resep olahan ayam kampung berikut, cocok jadi referensi masakan saat lebaran keluarga.

Baca Selengkapnya
Istimewanya Ayam Kampung Bagi Orang Sunda, Jadi Hidangan Lezat sampai Penolak Bala

Istimewanya Ayam Kampung Bagi Orang Sunda, Jadi Hidangan Lezat sampai Penolak Bala

Saking istimewanya ayam kampung, hewan ini sampai dianggap sakral oleh masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya