Merdeka.com - Jumlah warga negara Indonesia yang positif terjangkit Virus Corona di Tanah Air terus bertambah. Per Rabu (1/4), jumlah warga yang positif terjangkit COVID-19 adalah sebanyak 1.677 orang dengan total kematian sebanyak 157 orang dan total pasien sembuh sebanyak 103 orang.

Seperti halnya wilayah-wilayah lain di Indonesia, jumlah pasien positif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga bertambah. Tercatat, per Rabu (1/4), jumlah pasien yang dinyatakan positif berjumlah 28 orang dengan rincian 23 orang masih dirawat, dua orang sembuh, dan tiga orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Pasien Positif COVID-19 Mengalami Kenaikan

Instagram/Humas Jogja

Dilansir dari akun Instagram Humas Jogja, pada Rabu (1/4), jumlah pasien yang positif terinfeksi COVID-19 mengalami kenaikan. Jika pada hari sebelumnya (31/3) jumlah pasien positif berjumlah 24 orang, kini jumlah itu bertambah empat menjadi 28 orang.

Sementara itu jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga meningkat dari hari sebelumnya. Jika pada hari sebelumnya PDP berjumlah 206 orang, maka pada Rabu (1/4) jumlahnya menjadi 224 orang.

Dua PDP Meninggal

Instagram/Humas Jogja

Pada Rabu (1/4) tercatat ada penambahan empat pasien positif yang semuanya berasal dari Kabupaten Sleman.

Sementara itu pada hari yang sama tercatat dua PDP meninggal. Kedua PDP itu belum mendapatkan keterangan resmi apakah positif terkena COVID-19 atau negatif karena hasil laboratorium belum keluar.

Pemkab Sleman Tidak Membuat Data COVID-19 Sendiri

Sementara itu untuk membuat infografis kasus COVID-19, Kabupaten Sleman tidak membuat data sendiri melainkan sudah menjadi satu data dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY.

"Gugus tugas Kabupaten Sleman tidak membuat infografis sendiri, tetapi menggunakan satu data dari Gugus Provinsi DIY," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo dilansir ANTARA.

Yogyakarta Siapkan Sistem Belanja Daring dari Pasar Tradisional

Berita Heboh

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta telah menyiapkan sistem agar pedagang di pasar tradisional bisa memberikan pelayanan belanja secara daring untuk memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan pokok.

"Mewabahnya COVID-19 memang memberikan dampak pada penurunan omzet pedagang. Oleh karena itu diperlukan metode belanja daring yang mendukung upaya physical distancing sesuai imbauan pemerintah untuk pencegahan penularan Virus Corona," ujar Kepala Bidang Pengembangan Penataan dan Pendapatan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Utomo dilansir ANTARA.