Merdeka.com - Pada Kamis, 20 Agustus 2020, RY (25), seorang pria warga Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah, tega melakukan pemerkosaan terhadap Sekar (13), bukan nama sebenarnya. Peristiwa itu terjadi pada pukul 20.30 di mana RY melampiaskan nafsunya di belakang rumah korban saat kondisi rumah sepi.

Pada awalnya, tak ada yang mengetahui sama sekali aksi tersebut. Hingga pada suatu hari, sang istri RY membuka aplikasi WhatsApp yang ada di ponsel suaminya. Sebenarnya apa yang ada di ponsel itu? Berikut selengkapnya:

Rayuan Gombal

©2019 GadgetsNow

Saat membuka HP, sang istri melihat percakapan antara RY dengan Sekar. Percakapan antara RY dengan Sekar itu ternyata berisi rayuan gombal.

Setelah mengetahui percakapan tersebut, istri RY kemudian menelusuri informasi yang berkaitan dengan pesan itu. Informasi itupun akhirnya sampai kepada orang tua korban pemerkosaan.

Tersangka Mengaku

Keluarga korban kemudian menyidang tersangka. Dalam persidangan itu RY mengaku telah melakukan perbuatan bejat terhadap Sekar. Mereka pun kemudian menyerahkan RY ke polisi.

"Warga datang ke kami sambil menyerahkan tersangka. Selanjutnya kami melakukan penyelidikan dan penyidikan kepada tersangka,” ungkap Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (8/9).

Tertarik dengan Kecantikan Korban

©2015 Merdeka.com/www.weeklyvoice.com

Oleh keluarga korban, tersangka RY dianggap bukan orang yang berbahaya. RY sering bermain ke rumah korban karena kakaknnya merupakan teman tersangka.

Dari pengakuannya sendiri, RY mengaku aksi cabul itu ia lakukan karena sering bertemu dengan korban dan tertarik dengan kecantikan korban. Dia pun kemudian meminta nomor handphone korban dan melanjutkan dengan merayu korban melalui percakapan WA.

Korban Tak Curiga

Karena tersangka merupakan teman kakaknya, korban tak menaruh curiga sama sekali. Tapi ternyata tersangka tega memperkosa dirinya.

Di depan penyidik, tersangka mengakui perbuatan bejatnya. Diapun dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan kurungan minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.