Lestarikan Budaya Jawa, Kampung Bahasa di Sleman Adakan Program Ini Bagi Warga
Merdeka.com - Seiring berkembangnya waktu, penggunaan bahasa daerah terutama Bahasa Jawa di kalangan anak muda mulai ditinggalkan. Mereka lebih suka menggunakan Bahasa Indonesia ataupun bahasa gaul dalam interaksi sehari-hari.
Akibatnya, makin sedikit dijumpai dari mereka yang bisa mempraktikkan tata cara penggunaan bahasa Jawa dalam keseharian. Terlebih penggunaan bahasa Jawa saat acara-acara resmi seperti acara pernikahan maupun upacara mendoakan orang yang meninggal.
Kondisi ini menjadi perhatian lembaga pendidikan “Kampung 7 Bahasa dan IT” yang beralamat di Dusun Sanggrahan, Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah, Sleman. Mereka mengadakan program kursus Pranotocoro Jawa yang diadakan tiap Rabu dan Jumat malam pada pukul 19.30-21.00. Program ini pun mendapat sambutan antusias dari para warga di Kapanewon Berbah.Lalu seperti apa keseruan program pelatihan MC berbahasa Jawa itu? Berikut selengkapnya:
Bekal Menjadi Seorang Pranotocoro
©YouTube/Kampung Bahasa dan IT
Tak hanya soal bagaimana berbicara di depan umum, perlu banyak hal yang harus diperhatikan dalam menjadi seorang Pranotocoro. Salah satunya, seorang Pranotocoro harus memperhatikan cara membaca serta intonasi yang tepat dalam pengucapan.
Tak hanya itu, seorang Pranotocoro juga harus mengerti cara berpakaian adat yang benar. Kursus Pranotocoro itu diberikan langsung oleh Jojo Raharja, seorang MC profesional yang juga seorang Abdi Dalem Kraton.
Pada kursus itu, Jojo sudah menyediakan teks bagi para peserta. Setelah itu, peserta diminta maju untuk mempraktikkan cara membawakan acara adat Jawa dengan benar sambil dikoreksi bila ada kesalahan.
Cara Membuat Audiens Tertarik
©YouTube/Kampung Bahasa dan IT
Menurut Jojo, satu hal yang paling penting dalam menjadi seorang Pranotocoro adalah bagaimana cara membuat audiens tertarik. Terkait hal ini, Jojo juga mengajarkan tembang Jawa pada para peserta untuk menghidupkan suasana ketika nanti mereka membawakan sebuah acara.
“Jadi tidak hanya membaca kata-kata, tapi juga bisa ditambah dengan tembang. Seperti Tembang Pocung, Tembang Pangkur, Tembang Asmaradana. Yang penting juga jangan minder dan jangan takut salah. Yang penting kalian belajar mendengarkan dan belajar mengucapkannya sendiri,” kata Jojo dikutip dari kanal YouTube Kampung Bahasa dan IT.
Mudah Dimengerti
©YouTube/Kampung Bahasa dan IT
Dengan adanya program itu, harapannya para generasi muda bisa tergerak dan mempelajari budaya agar budaya itu tidak punah dan bisa terus dilestarikan. Apalagi, penyampaian materi yang disampaikan oleh Jojo begitu mudah dimengerti dan dibawakan dengan suasana yang menyenangkan.
“Budaya sekarang sudah sangat sulit untuk diterima oleh anak muda. Alhamdulillah adanya program ini bisa melibatkan generasi muda di dalamnya. Sehingga generasi muda tidak hanya bisa IT, tapi juga bisa melestarikan kebudayaan Jawa,” kata Jojo dikutip dikutip dari Klakonisotutur pada Kamis (13/10).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menamai anak dengan bahasa Jawa yang bermakna indah bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda.
Baca SelengkapnyaDi desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jad iterasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaMeski sederhana, cerita pengalaman lucu dapat menghangatkan suasana ketika sedang berkumpul bersama.
Baca SelengkapnyaUcapan selamat tahun baru bahasa Inggris menjadi pilihan paling tepat untuk diutarakan saat menyambut datangnya tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaWalaupun tak mudah, para siswa sangat antusias dalam belajar Bahasa asing.
Baca SelengkapnyaLebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca Selengkapnya