Langgar Protokol, Ini Kata Polisi Terkait Penyebab Tragedi Perahu Maut di Kedungombo
Merdeka.com - Tragedi perahu maut di Waduk Kedungombo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali pada Sabtu (15/5) yang menewaskan 9 orang hingga kini masih menyisakan duka. Hingga kini, polisi masih berusaha menyingkap misteri penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Oleh karena itulah, sebanyak 8 orang saksi diperiksa dan dimintai keterangan.
Mereka antara lain juru mudi perahu (nakhoda), pengelola warung apung, pengurus karang taruna, sejumlah perangkat Pemerintah Desa Wonoharjo, dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Kami akan menggelar kasus ini pada Selasa (18/5) dengan mengundang pihak Balai Permasyarakatan (Bapas), Dinsos, juru mudi, berikut keluarganya untuk diberkasi kembali,” kata Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond dikutip dari ANTARA pada Senin (17/5).
Lalu apa kata polisi terkait penyebab tenggelamnya perahu wisata itu? berikut selengkapnya:
Tersangka Bisa Lebih dari Satu
©2021 Liputan6.com
Pada Senin siang (17/5), polisi baru bisa menggelar perkara internal penentuan tersangka tenggelamnya perahu di Kedungombo. Setelah itu, barulah digelar rencana tindak lanjut (RTL) dari penyidik. Dari penelusuran yang telah dilakukan sejauh ini, AKBP Morry mengatakan ada kemungkinan tersangka kasus tersebut lebih dari satu orang.
Pernyataan itu didasarkan pada pemeriksaan delapan orang saksi atas kejadian maut itu. Bahkan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Boyolali juga sudah turun tangan menyelidiki kasus tersebut.
“Saya upayakan jika sudah dinaikkan statusnya menjadi penyidikan kita bisa menetapkan tersangkanya. Jumlahnya ada beberapa, ditunggu saja,” kata AKBP Morry dikutip dari ANTARA.
Penyebab Tenggelamnya Kapal
©2021 Liputan6.com
Morry mengatakan, kapal itu tenggelam diduga karena kelebihan muatan. Menurutnya, perahu tersebut memiliki kapasitas maksimal 14 penumpang diisi oleh 20 penumpang. Sebelum kejadian itu, ada beberapa penumpang yang mencoba swafoto di bagian depan perahu. Hal inilah yang membuat keseimbangan perahu goyah kemudian terbalik hingga akhirnya tenggelam.
Tak hanya itu, berhubung masih masa pandemi, kapasitas perahu seharusnya dibatasi hanya terisi 50 persen dari kapasitas perahu sehingga bisa jaga jarak. Selain itu, juru mudi juga dinilai tidak memiliki kompetensi dan perahu juga tidak dilengkapi alat keselamatan seperti pelampung.
“Hal ini yang menyebabkan perahu tenggelam. Penumpang itu tidak menggunakan pelampung. Jadi ada dua hal yang dilanggar, yaitu protokol kesehatan dan protokol keselamatan,” kata Morry.
Pengemudi Remaja 13 Tahun
©2021 Liputan6.com
Morry juga mengungkapkan bahwa pengemudi perahu itu masih di bawah umur. Pengemudi itu berinisial G dan masih berusia 13 tahun. Dia mengemudikan perahu sejauh 50 meter dari daratan ke warung apung.
Dilansir dari Liputan6.com, perahu itu mengalami kecelakaan saat hendak merapat ke warung apung. Saat itulah banyak penumpang yang berswafoto di depan kapal. Hal itu membuat perahu oleng dan terbalik. Karena peristiwa itu, mulai Minggu (16/5) objek wisata Waduk Kedung Ombo ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Hari Ulang Tahun, Ibu Ini Mendapatkan Kado Terindah Berbarengan dengan Pelantikan Sang Anak Jadi Polisi
Di hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Calo Diduga Aniaya dan Peras Calon Penumpang Bus di Pelabuhan Merak
Polisi meminta kedua calo diduga menganiaya dan memeras calon penumpang menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKronologi Mobil Terbakar Diduga Kena Petasan Remaja Konvoi di Jakbar, Polisi Buru Pelaku
Polisi juga masih mendalami pelaku konvoi sekaligus mememastikan mobil terbakar terkena petasan.
Baca Selengkapnya