Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lagi Musim, Ini 4 Potret Keseruan Nelayan Pekalongan Panen Udang Rebon

Lagi Musim, Ini 4 Potret Keseruan Nelayan Pekalongan Panen Udang Rebon Udang rebon khas Pekalongan. ©Instagram/@pekalonganinfo

Merdeka.com - Walaupun masa pandemi belum berakhir, akhir Bulan Maret ini menjadi masa yang dinantikan masyarakat nelayan di Pekalongan. Pasalnya pada masa inilah, mereka mulai panen udang rebon.

Dilansir dari Wikipedia, udang rebon (acetes) merupakan udang berukuran kecil yang banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara. Udang jenis itu pun juga banyak ditemukan di perairan utara Pulau Jawa, tak terkecuali di daerah Pekalongan.

Bagi para nelayan Pekalongan, udang rebon memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Biasanya, udang itu diolah menjadi terasi. Terasi yang diolah masyarakat ini kemudian dipasarkan sendiri dan sebagian diambil oleh pengepul untuk dibawa ke kota-kota lainnya seperti Jakarta.

Berikut ini adalah potret keseruan para nelayan Pekalongan panen udang rebon:

Lagi Musim

udang rebon khas pekalongan

©Instagram/@pekalonganinfo

Salah seorang nelayan Pekalongan, Zaenal Abidin mengungkapkan jika akhir bulan Maret merupakan waktunya untuk memanen udang rebon. Selain karena cuacanya yang mendukung, di akhir musim penghujan biasanya udang rebon berada di dekat garis pantai.“Ini lebih mudah kami tangkap tanpa harus ke tengah laut,” kata Zaenal dikutip dari kanal Instagram @pekalonganinfo pada Selasa (30/3).

Terlambat

udang rebon khas pekalongan

©Instagram/@pekalonganinfo

Zaenal mengatakan, saat musim kemarau, hasil tangkapan udangnya hanya belasan kilo per harinya. Di akhir Maret ini, hasil tangkapannya lebih dari puluhan kilogram.

“Harusnya ini sudah sejak dari Bulan Februari tapi baru bulan Maret ini panen raya karena kelewat gelombang kemarin,” ungkap Zaenal.

Diolah Jadi Terasi

udang rebon khas pekalongan

©Instagram/@pekalonganinfo

Para nelayan itu kemudian mengolah hasil tangkapan mereka sendiri menjadi terasi agar bisa meningkatkan harga jualnya. Salah seorang perajin terasi asal Pantaisari, Kota Pekalongan, Mugiono mengatakan bahwa udang rebon mentah biasanya dihargai Rp25.000 per kilogram, namun setelah diolah menjadi terasi harganya menjadi Rp50.000 per kilogram.

“Dalam sehari saya rata-rata bisa membuat terasi sebanyak 5 kilogram,” kata Mugiono dikutip dari kanal Instagram @pekalonganinfo.

Cara Pembuatan Terasi

udang rebon khas pekalongan

©Instagram/@pekalonganinfo

Mugiono mengatakan, untuk membuat terasi, udang rebon mentah dijemur terlebih dahulu. Setelah itu disortir. Baru kemudian ditumbuk dan dicetak jadi terasi.

“Keunggulan terasi di sini yaitu lezat, tidak kasar, lembut, dan tidak ada campuran apapun. Asli dari udang rebon,” ungkap Mugiono.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Petani Pisang Pernah Sedekahkan Hasil Panen Sebanyak 1 Ton, Ternyata Jadi Jalan Pembuka Rezeki

Cerita Petani Pisang Pernah Sedekahkan Hasil Panen Sebanyak 1 Ton, Ternyata Jadi Jalan Pembuka Rezeki

Kisah petani pisang yang buka jalan rezekinya dengan cara bersedekah.

Baca Selengkapnya
Menikmati Masa Pensiun Kegiatan Jenderal Dudung Lihat Burung dan Olahraga 'Usai Salat Subuh Tidur Lagi'

Menikmati Masa Pensiun Kegiatan Jenderal Dudung Lihat Burung dan Olahraga 'Usai Salat Subuh Tidur Lagi'

Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman memasuki masa pensiun dan menikmati hari-harinya dengan bertani dan beternak.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Seperti Mengaduk Rendang, Begini Penampakan Uang Panai Gepokan Rp2 Miliar di Atas Nampan di Acara Lamaran Putri DA

Seperti Mengaduk Rendang, Begini Penampakan Uang Panai Gepokan Rp2 Miliar di Atas Nampan di Acara Lamaran Putri DA

Calon suami Putri DA merupakan anak dari pengusaha batu bara asal Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya