Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

La Nina Mengancam, Nelayan di Gunungkidul Justru Panen Ikan Layur hingga 1 Ton

La Nina Mengancam, Nelayan di Gunungkidul Justru Panen Ikan Layur hingga 1 Ton Nelayan Pantai Baron. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Memasuki musim hujan tahun ini, sejumlah wilayah di Indonesia dihadapkan pada ancaman fenomena La Nina. Adanya La Nina membuat curah hujan pada tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu sejumlah bencana alam hidrometeorologi diperkirakan akan terjadi akibat fenomena itu.

Namun datangnya musim hujan ini ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para nelayan di Pantai Ngrenehan, Gunungkidul. Dalam beberapa hari terakhir, panen ikan layur di sana justru meningkat.

Dilansir dari Liputan6.com pada Kamis (22/10), ikan laut berbentuk panjang dan ramping itu memang banyak ditemukan di perairan selatan Kabupaten Gunungkidul. Kalau sebelumnya mereka hanya mampu mengangkat 3 sampai 4 kuintal ikan tiap kali melaut. Namun kini mereka mendapatkan hasil ikan sebanyak 1 ton sekali melaut.

Berikut kisah selengkapnya:

Berkah Para Nelayan

baron

©2015 merdeka.com/imam buhori

Menurut penjaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ngrenehan, Suyar, dalam tiga hari tangkapan ikan para nelayan di sana bisa mencapai 8 ton. Menurutnya, hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para nelayan setelah selama beberapa bulan sebelumnya mereka tak banyak melaut karena anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah karena COVID-19.

Beda halnya dengan saat ini. Bahkan para nelayan sampai harus mempekerjakan warga lainnya yang menganggur untuk membantu menangkap ikan yang banyak itu.

“Tadinya kapal cuma diisi dua orang. Sekarang bisa diisi tiga orang karena kalau tangkapannya banyak ada yang membantu,” ungkap Suyar.

Penjualan Ikan Layur

panen ikan layur dan tongkol

©2015 merdeka.com/kresna

Saat ditanya mengenai harga, Suyar menjelaskan bahwa harga ikan layur hitam berkisar Rp20 ribu per kilogram, sedangkan ikan layur kuning dan kecil masing-masing Rp27 ribu dan Rp12 ribu per kilogram.

Untuk penjualannya sendiri, TPI Pantai Ngrenehan tidak mengalami kesulitan. Selain ke daerah Cilacap, Jawa Tengah, beberapa daerah lain siap menerima hasil tangkapan laut dari Ngrenehan. Bahkan kadang-kadang ada pula permintaan untuk diekspor ke luar negeri.

Waspada La Nina

pantauan la nina dari penglihatan bmkg

©2020 Merdeka.com

Sementara itu Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan kondisi gelombang air laut di perairan Gunung Kidul memang sedang bersahabat sehingga para nelayan bisa melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan maksimal. Namun dia juga mengimbau para nelayan untuk menggunakan pelampung demi keselamatan.

Selain itu, imbauan yang dirilis BMKG mengenai fenomena La Nina juga patut menjadi perhatian nelayan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Ini Nekat Jual Handphone untuk Bisnis Ikan Cana, Mengejutkan Kini Punya Ruko dan Hasilkan Puluhan Juta

Mahasiswa Ini Nekat Jual Handphone untuk Bisnis Ikan Cana, Mengejutkan Kini Punya Ruko dan Hasilkan Puluhan Juta

Semua berawal dari melihat Cana (ikan gabus hias) sebagai salah satu ikan hias yang daya tahannya kuat dan memiliki banyak peminat.

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Ibu dan 2 Anaknya Tewas Usai Santap Ikan Buntal, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Ibu dan 2 Anaknya Tewas Usai Santap Ikan Buntal, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Gejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya