Kronologi Penutupan Pusat Swalayan di Sleman, 22 Karyawan Reaktif Rapid Test
Merdeka.com - Pada Selasa (5/5) sebuah pusat perbelanjaan di Sleman ditutup sementara. Hal ini dikarenakan salah satu karyawannya terkonfirmasi positif terkena COVID-19 berdasarkan hasil tes swab.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan penutupan itu akan terus dilakukan sampai dengan keluarnya hasil tes swab dari karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test.
“Mulai hari ini (5/5) pusat swalayan itu kami tutup sementara. Kita selesaikan dulu rapid test untuk yang 106 karyawan. Penutupan ini dilakukan sampai dengan keluarnya hasil swab terhadap lima karyawan yang pertama, kemudian 22 karyawan berikutnya, serta hasil rapid test yang dilakukan hari ini,” ujar Sri Purnomo dilansir dari ANTARA pada Selasa (5/5).
Bermula dari Adanya Seorang Karyawan Positif COVID-19
Berdasarkan informasi dari akun Twitter resmi Pemkab Sleman, kasus ini bermula ketika ada seorang karyawan swalayan yang positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab.
Setelah adanya kasus tersebut, Dinkes Sleman langsung melakukan rapid diagnostic test (RDT) terhadap 10 orang yang pernah berkontak dengan pasien positif itu. Hasilnya 5 orang di antaranya reaktif.
Test RDT Massal Bagi Karyawan Swalayan
©Liputan6.com/Faizal Fanani
Setelah ditemukan 5 pasien reaktif, tracing selanjutnya dilakukan terhadap 94 orang karyawan yang kemudian mengikuti RDT. Dari seluruh jumlah itu, 22 di antaranya reaktif.
Setelah itu barulah dilakukan RDT kepada 196 karyawan lainnya. Sampai berita ini ditulis, belum diketahui berapa jumlah pegawai yang reaktif.
Ditindaklanjuti dengan Tes Swab
©Liputan6.com/Herman Zakharia/ ilustrasi
Sesuai dengan prosedur yang telah diatur, hasil RDT reaktif itu perlu ditindaklanjuti dengan uji swab PCR, dan sampai saat ini belum ada hasil dari uji swab tersebut.
Selain itu, karyawan yang hasil tes RDT-nya non reaktif wajib untuk melakukan karantina mandiri dan melakukan RDT ulang setelah 7-10 hari setelah RDT pertama.
Penutupan Swalayan
Setelah dilakukan RDT terhadap para karyawan, Pemkab Sleman langsung mengambil kebijakan dengan menutup operasional swalayan tersebut mulai tanggal 5 Mei 2020.
Selain itu, Tim Gugus Tugas COVID-19 Sleman akan menjalankan RDT bagi karyawan yang belum menjalaninya, melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan swalayan, dan menutup operasional swalayan tersebut hingga diperoleh hasil tes swab PCR terhadap para karyawan yang RDT-nya reaktif.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Pastikan Ledakan di RS Semen Padang Bukan Bom, Penyebab Masih Diselidiki
Hasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaSerahkan 205 Sertipikat Tanah di Sleman, Menteri ATR: Harga Tanah Naik 3 Kali Lipat
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaMelihat Instalasi Pembangkit Listrik di Sleman, Menghemat Biaya Listrik hingga Rp1,8 Juta Per Tahun
Istalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca SelengkapnyaKembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar
Sebanyak 400-an warga Desa Sambirejo ikut mengelola Taman Wisata Tebing Breksi. Mereka tak perlu merantau jauh demi hidup yang layak
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaDua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca Selengkapnya