Merdeka.com - Vaksin Sinovac telah didistribusikan ke seluruh kabupaten di Jawa Tengah. Satu per satu kepala daerah serta para jajarannya mulai disuntik vaksin. Disusul kemudian para tenaga kesehatan serta masyarakat umum juga akan mendapatkan vaksin Covid-19 ini.

Di Sragen, Jawa Tengah, vaksinasi berlangsung di RSUD dr. Soehardjo Prijonegoro. Orang pertama yang divaksin di wilayah itu adalah Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Pada awalnya semua tampak berjalan lancar sampai proses menjelang penyuntikkan. Namun masalah timbul karena Yuni mengenakan baju lengan panjang.

Padahal penyuntikkan vaksin akan dilakukan di bagian lengan. Hal inilah yang kemudian diledek oleh Gubernur Ganjar Pranowo melalui akun Twitternya.

Lalu apa yang Yuni lakukan agar dia tetap bisa divaksin walau mengenakan baju lengan panjang? Berikut selengkapnya:

Bukan Sembarang Baju

©2021 Liputan6.com

Ternyata, baju yang dikenakan Yuni bukanlah sembarang baju. Pada bagian lengannya, terdapat resleting yang bisa dibuka khususnya sebagai titik penyuntikkan. Bisa dibilang, baju itu memang khusus didesain untuk vaksin.

“Sabtu (23/1) lalu saya baru dibilang Pak Hargi (Kepala Dinas Kesehatan Sragen) kalau hari Senin ikut vaksinasi. Kalau pakai baju dinas nggak mungkin karena harus melenting lengan baju. Kalau begitu saya berpakaian bebas saja. Pak Hargi membolehkan dan berpesan agar bagian lengan diberi risleting untuk memudahkan vaksinasi,” kata Yni dikutip dari Liputan6.com pada Senin (25/1).

Berlangsung Meriah

Pemberian vaksin pada jajaran pemerintah Kabupaten Sragen pada hari itu berlangsung cukup meriah. Bahkan saat Komandan Kodim 0725 Sragen, Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno mendapat giliran dan melepas baju militernya, pembawa acara spontan menyebut “Pak Dandim seksi”. Suara itu menggema karena menggunakan pengeras suara dan membuat suasana di gedung rumah sakit itu menjadi heboh. 

Tak hanya itu, ada pula Ketua DPRD Sragen, Suparno yang melepas baju seragamnya. Ternyata ia hanya mengenakan dalaman kaus singlet. Diapun harus menerima vaksin dengan mengenakan singlet itu.

Reaksi Bupati Sragen

©jatengprov.go.id

Setelah vaksinasi selesai, para petinggi Kabupaten Sragen duduk di ruang observasi yang telah disediakan sambil menikmati hidangan teh panas dengan gelas sekali pakai. Menurut prosedur, mereka akan tetap di sana selama 30 menit untuk mengetahui reaksi setelah pemberian vaksin itu.

“Reaksi saya hanya agak jarem di lengan. Kalau yang lainnya biasa-biasa saja,” ujar Yuni dikutip dari Liputan6.com.