Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pondok Al-Frustasiyah, Tempat Belajar untuk Para Santri yang Frustasi

Kisah Pondok Al-Frustasiyah, Tempat Belajar untuk Para Santri yang Frustasi Pondok Al-Frustasiyah. ©Alfrustasiyah.com

Merdeka.com - Pondok pesantren pada umumnya menjadi tempat belajar bagi para santri. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, ada yang dari kalangan pejabat pemerintah, tokoh ulama, bahkan ada pula para santri nakal berlatar belakang kelam.

Di pondok pesantren pula, para santri dibimbing agar menjadi pribadi lebih baik dan memiliki ilmu agama. Masing-masing pondok pesantren, punya keunikannya sendiri-sendiri. Tak terkecuali bagi sebuah pondok pesantren yang berada di Dusun Caruban, Kecamatan Gedongmulyo, Kecamatan Lasem, Rembang ini.

Di pondok pesantren itu, para santri yang menimba ilmu di sana, umumnya adalah mereka yang mengalami depresi, frustasi, atau orang-orang yang hampir putus asa dengan beban hidup. Pondok itu memiliki nama yang unik yaitu Pondok Bodo “Al-Frustasiyah”. Pondok ini memiliki sistem pembelajaran yang berbeda dari pondok pesantren kebanyakan. Berikut kisah selengkapnya:

Sejarah Pondok Al-Frustasiyah

Dilansir dari Alfrustasiyah.com, Pondok Bodo Al-Frustasiyah didirikan oleh KH. Hambali Abu Syuja’ Arruslani pada tahun 1973. Di kala mudanya, KH Hambali banyak mendapat tantangan hidup yang luar biasa, terutama dari mertuanya sendiri. Selain itu, dia juga dikenal sebagai ulama kontroversial di mana banyak kiai lain yang tak cocok dengan sepak terjangnya.

Kondisi itulah yang membuat kiai yang akrab disapa Mbah Hambali itu, meminta nasihat pada gurunya, Kyai Hamid Pasuruan. Dari gurunya itu, dia mendapat petunjuk untuk menetap di pesisir pantai utara dekat makam Nyai Ageng Maloka (kakak perempuan Sunan Bonang).

pondok al frustasiyah

©Alfrustasiyah.com

Di tempat itu, ia mendirikan sebuah pondok tempat belajar agama. Pada awalnya, Mbah Hambali tidak memberi nama pondok itu seperti pondok-pondok pada umumnya. Para santri di sana juga hanya menyebut pondok itu pondok’e Mbah Hambali.

Namun seiring waktu, ia kemudian memberi pondok itu dengan nama Hikmatus Syari’ah. Lalu, diubah dengan nama Hikmatus Sababain, dan namanya diubah lagi menjadi Al-Frustasi dan terakhir menjadi Al-Frustasiyah.

Memiliki Sistem Pembelajaran yang Unik

Pondok Bodo (Pon-Bod) Al-Frustasiyah memiliki sistem pembelajaran yang unik. Bila pada pondok pada umumnya para santri belajar menggunakan kitab dan alat tulis, di pondok itu para santri disediakan tanah sebagai “kitab” dan cangkul sebagai “pena”-nya.

Dalam kesehariannya, para santri diajarkan untuk menggarap sawah maupun tambak yang disewa Mbah Hambali.

pondok al frustasiyah

©Alfrustasiyah.com

Selain itu, kegiatan pengajian di Pondok Al-Frustasiyah lebih mengutamakan praktik daripada teori. Mbah Hambali juga menekankan agar santrinya bisa mengolah rasa, belajar laku batin untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Dengan metode seperti ini, Mbah Hambali ingin mencetak para santrinya untuk menjadi generasi yang mandiri dan tangguh secara lahir batin. Mereka juga bisa berwirausaha dan memiliki dasar agama yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman.

Tempat Belajar Para Santri yang Frustasi

Sejak awal, Pondok Pesantren Al-Frustasiyah memang sudah dikenal sebagai pondoknya orang-orang yang frustasi. Dikutip dari laman resminya, pemberian nama pondok itu mengandung harapan dan doa untuk para santri yang mengalami kegalauan luar biasa, agar di kemudian hari bisa menjadi orang yang lebih berguna di tengah masyarakat.

Secara khusus, Mbah Hambali memberi gambaran tentang pondok pesantren yang ia dirikan itu dengan pernyataannya sebagai berikut:

pondok al frustasiyah

©travelingyuk.com

“Maaf di sini tidak sombong dan tidak sesumbar, ini bukan pondok pesantren dan hanya pondok-pondokan. Siap menampung orang sing podo kesasar dan podo buyar. Selain itu juga menampung anak-anak yatim piatu dan orang yang kurang mampu serta orang yang terbeku. Terus terang di sini tempat tak terhajar dan tak usah membawa bahan bakar. Asal siap ikhtiar dan Tawakal pada Tuhan yang Maha Besar.”

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kunjungi Ponpes di Brebes, Mardiono Minta Doa Kiai dan Santri Agar Sukses Pemilu 2024

Kunjungi Ponpes di Brebes, Mardiono Minta Doa Kiai dan Santri Agar Sukses Pemilu 2024

Di Pondok Pesantren Al Hasaniyah, Mardiono mendapatkan doa dari para kiai hingga ribuan santri untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin soal Kematian Santrinya

Penjelasan Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin soal Kematian Santrinya

Pihak Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin akhirnya angkat bicara mengenai kasus kematian santrinya, Airul Harahap.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Guru Tersenyum Bahagia Duduk di Kursi Kerja Sang Putra, Anaknya Kini Jenderal Bintang 4 TNI Berkarier Moncer

Pensiunan Guru Tersenyum Bahagia Duduk di Kursi Kerja Sang Putra, Anaknya Kini Jenderal Bintang 4 TNI Berkarier Moncer

Berikut potret pensiunan guru tersenyum bahagia bisa duduk di kursi kerja sang putra.

Baca Selengkapnya
Penuh Semangat, Begini Cara Santri Difabel Netra Belajar Al Quran di Ponpes Sam'an Bandung

Penuh Semangat, Begini Cara Santri Difabel Netra Belajar Al Quran di Ponpes Sam'an Bandung

Pesantren ini membawa mimpi para santri difabel netra untuk meraih cita-cita menjadi penghapal Al Quran.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa

Mengenal Bawadiman Djoyodigdo Mertua R.A. Kartini, Konon Punya Ilmu Khusus dan Tak Bisa Dimakamkan dengan Cara Biasa

Menurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah

Baca Selengkapnya