Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu Muadah, Nenek Sebatang Kara yang Namanya Dicoret dari Penerima Bansos

Kisah Pilu Muadah, Nenek Sebatang Kara yang Namanya Dicoret dari Penerima Bansos Kisah Nenek Muadah. ©YouTube/Canal Brebes

Merdeka.com - Pada masa pandemi ini, banyak warga yang hidup serba kekurangan. Hal ini dikarenakan mereka kehilangan pekerjaan atau kehilangan penghasilan harian. Oleh karena itulah, pemerintah gencar memberikan bantuan sosial agar mereka yang kekurangan itu bisa hidup dengan layak.

Walau begitu, bantuan yang diberikan pemerintah itu sering tak tepat sasaran. Keteledoran ini pada akhirnya memakan korban yaitu mereka-mereka yang tak dapat bagian. Salah satunya adalah Muadah, nenek 65 tahun asal Brebes, Jawa Tengah.

Dilansir dari YouTube Canal Brebes pada Senin (2/11), nama Muadah tercoret dari penerima bansos COVID-19 yang bersumber dari APBD Kabupaten Brebes sebesar Rp200.000 per bulan. Padahal dia sebelumnya sudah menerima bansos pada tahap satu, namun pada tahap dua dan tiga, namanya menghilang dari daftar tanpa alasan yang jelas.

Sebenarnya apa yang terjadi? Berikut kisah selengkapnya:

Hidup Miskin dan Sebatang Kara

kisah nenek muadah

©YouTube/Canal Brebes

Nenek Muadah hidup sebatang kara dan kondisi ekonominya berada di bawah garis kemiskinan. Warga Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes itu hidupnya hanya bergantung pada hasil panen sebuah tanaman sawo di rumahnya.

Panen sawo itu hanya bisa dinikmati Muwadah setahun sekali dengan hasil sebesar Rp800.000. Dengan uang sebesar itu, dia harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya selama setahun.

Sempat mendapat bantuan sosial COVID-19 dari pemerintah Kabupaten Brebes pada tahap pertama, dia tak lagi menerima bantuan pada tahap kedua dan ketiga. Ironisnya lagi dia juga tidak mendapat bantuan sejenis yang diluncurkan oleh Pemerintah Pusat maupun Provinsi.

Ada Pengurangan Penerima Bantuan

kisah nenek muadah

©YouTube/Canal Brebes

Menurut pihak Kelurahan Pasarbatang, Nenek Muadah tidak mendapat bantuan di tahap dua dan tiga karena ada pengurangan jumlah penerima sehingga namanya tercoret. Data pengurangan penerima bansos itu berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Brebes.

“Pada tahap pertama kami mengusulkan 1.809 kepala keluarga (KK). Dari jumlah sebanyak itu, yang masuk dan menerima bantuan adalah 1.369 KK. Kemudian di tahap dua mengalami penurunan dari 1.369 KK menjadi 1.144 KK. Nah berkurangnya itu menjadi kewenangan Dinas Sosial (Dinsos). Alasan mereka mengurangi karena si calon penerima bansos sudah menerima bantuan dari program lain seperti program pemerintah pusat dan provinsi,” ungkap Kusuma Edi, Lurah Pasarbatang dikutip dari YouTube Canal Brebes

Penjelasan Dinas Sosial

kisah nenek muadah

©YouTube/Canal Brebes

Pemkab Brebes mengucurkan anggaran COVID-19 dengan alokasi anggaran APBD sebesar Rp33 miliar. Bantuan sebesar itu kemudian dibagikan kepada 55.400 KK. Bansos itu diberikan dalam tiga tahap selama 3 bulan dan diberikan kepada warga miskin yang belum tersentuh bantuan dari program lain. 

“Dalam perjalanannya diperbaiki terus, karena ditemukan sekian ribu yang dobel dengan bantuan program lain. Jadi kemungkinan pertama dia bisa jadi dobel, sedangkan yang kedua, data registrasi nomor kependudukannya bisa saja salah. Bisa jadi NIK-nya atau KTP-nya. Kemungkinannya seperti itu,” jelas Masfuri, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Brebes.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Baca Selengkapnya
Kabur dari Rumah Sakit, Pasien Percobaan Bunuh Diri Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan

Kabur dari Rumah Sakit, Pasien Percobaan Bunuh Diri Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan

Setelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?

Riuh Tawa Sidang MK saat Airlangga Bilang Bungkusan Bansos Tak Ada Warna Kuning, Hakim: Warna Lain Ada?

Di tengah sidang, Airlangga minta izin untuk klarifikasi beberapa pemberitaan yang sedang ramai terkait Golkar dan bansos

Baca Selengkapnya