Kisah Mantan Teroris Ikut Upacara HUT Ke-75 RI, Perkuat Rasa Nasionalisme
Merdeka.com - Nasionalisme merupakan paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Seorang warga negara yang mempunyai rasa nasionalisme tinggi akan senantiasa menjaga nama baik negara.
Namun sejumlah peristiwa terorisme telah mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Para pelaku teroris ditangkap, dipenjara, dan dianggap pengkhianat bangsa. Namun setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan menyesali kesalahan di masa lalu.
Kesempatan untuk berubah itulah yang dimanfaatkan oleh lima orang mantan narapidana teroris (napiter) bernama Priyatmo, Bayu Setyono, Ari Budi Santoso, Paimin, dan Chamidi. Mereka diberi kesempatan untuk mengikuti upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke-75 yang diselenggarakan di Balai Kota Solo. Berikut selengkapnya:
Telah Sadar
©2020 liputan6.com
Salah satu mantan napiteri, Paimin mengaku telah sadar dan meninggalkan dunia terorisme sejak mendekam di penjara. Dia sendiri menjadi narapidana teroris setelah terbukti memimpin kelompok yang mencoba meracuni polisi di Polda Metro Jaya pada 2011 lalu. Namun kini dia aktif dalam kegiatan bermasyarakat. Masyarakat-pun menerimanya dengan tangan terbuka.
“Saya telah kembali ke rakyat. Saya sekarang memberdayakan masyarakat melalui program PLS (peduli Lingkungan Sekitar) dengan ternak lele dan gurameh, mulai dari pembenihan hingga konsumsi,” ungkap Paimin dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (18/8).
Mengenang Pengorbanan Para Pahlawan
Sementara itu Priyatmo alias Mamo harus mendekam di penjara selama lima tahun karena kepemilikan senjata yang ia selundupkan ke Indonesia dari Filipina pada 2011 lalu. Setelah keluar dari penjara, dia sibuk mengurus budi daya ikan nila di kampungnya.
Menurutnya, dengan mengikuti upacara itu ia bisa mengenang kembali perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda.
“Kalau saya sebagai warga negara Indonesia adanya HUT RI ini bisa mengenang bagaimana pengorbanan para pahlawan. Jangan sampai menyia-nyiakan apa yang telah dikorbankan oleh para pejuang-pejuang dulu,” kata Priyatmo.
Perkuat Rasa Nasionalisme
Sementara itu Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto mengatakan BIN sengaja mengajak mantan napiter itu untuk ikut upacara bendera HUT RI di Balai Kota Solo. Upaya itu dilakukan untuk memupuk rasa nasionalisme.
“Kehadiran eks napiter menjadi simbol kembalinya mereka ke NKRI,” kata Wawan dikutip dari Liputan6.com.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaNiat Menolong karena Teriakan di Rumah Jelita, 5 Orang Main Hakim Sendiri Keroyok Pemuda Berujung Tewas
Para pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semarakkan HUT ke-78 RI, TNI Adakan Perlombaan untuk Pelajar dan Masyarakat Kenyam Nduga Papua
Aksi TNI adakan acara perlombaan untuk semarakkan HUT ke-78 RI di Papua ini curi perhatian.
Baca Selengkapnya15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi
Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaHUT Kabupaten Paser ke-64 Usung Tema Mitra IKN
Tema itu tak hanya sekadar sebatas retorika semata.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya