Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Solo, Bertahan Hidup dengan Bantuan Oksigen

Kisah Pilu Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Solo, Bertahan Hidup dengan Bantuan Oksigen Ilustrasi bayi inkubator. ©shutterstock.com/Martin Valigursky

Merdeka.com - Tak semua manusia terlahir ke dunia dalam keadaan sempurna. Di antara mereka, ada bayi yang terlahir dengan kondisi yang kurang sehat.

Hal inilah yang harus dirasakan pasangan Ayu Endang Pujiati (29) dan Syarifudin Hidayatullah (31). Bayi mereka, Muhammad Arkan Naufal Hidayatullah lahir dalam keadaan tanpa tempurung kepala. Dia pun harus bertahan hidup menggunakan bantuan mesin oksigen.

“Ada selang oksigen dan selang untuk menyusu, karena tidak boleh sering-sering diangkat,” kata Ayu dikutip dari ANTARA pada Selasa (9/3).

Atas kondisi yang dialami oleh Arkan, sejumlah dokter mengatakan bahwa bayi yang lahir di RS Brayat Minulya Surakarta pada 22 Februari 2021 itu tidak akan mampu bertahan hidup lebih lama.

Lalu bagaimana keadaan bayi itu sejak dalam kandungan hingga melahirkan? Berikut selengkapnya:

Sudah Tahu Dari Awal

011 tantri setyorini

ilustrasi bayi ©2015 Pixabay

Ayu mengatakan, ia sebenarnya sudah tahu kondisi anaknya akan lahir tanpa tempurung kepala sejak janin masih berusia empat bulan. Bahkan saat itu, untuk memastikan kondisi anaknya, dia sampai harus mendatangi empat dokter kandungan.

“Semuanya saya USG empat dimensi, tetapi hasilnya sama saja. Bahkan tiga dokter di antaranya menyarankan untuk mengeluarkannya saja mumpung masih kecil. Kalau sudah besar kan sulit. Tetapi menurut saya, empat bulan itu kan sudah bernyawa, sudah ditiupkan roh. Kasihan keadaannya kan dia ingin hidup sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan,” kata Ayu.

Pengaruh Virus Tokso

Berdasarkan keterangan dokter, Ayu mengatakan bahwa kondisi yang menimpa bayinya itu terjadi karena masuknya virus tokso plasmasis saat pembentukan janin di usia dua bulan. Namun meski kondisinya tidak normal, selama dalam kandungan gerak-gerik bayinya sangat aktif.

“Kalau kata dokter itu karena virus. Waktu hamil dua bulan pas pembentukan kemasukan virus tokso. Mungkin pas dua bulan ketahuan bisa disuntik vaksin untuk tokso. Tetapi ini ketahuan empat bulan jadi sudah telat,” kata Ayu dikutip dari ANTARA.

Kondisi Keluarga Bayi

Sementara itu dari sisi ekonomi, pasangan ini sebenarnya sedang mengalami krisis. Dia beserta suami juga bukanlah berasal dari keluarga berada. Ayu merupakan ibu rumah tangga dan suaminya bekerja serabutan. Namun, Ayu mengatakan sudah dua minggu suaminya tidak bekerja.

“Saya kan kemarin operasi caesar, jadi ini suami tidak kerja karena harus membantu merawat adek (bayi Arkan). Saya memulihkan kondisi saya sendiri dulu, kalau untuk kebutuhan sehari-hari sementara ini dibantu keluarga besar. Selain itu, ada beberapa orang yang ikut membantu kami,” kata Ayu.

Tetap Berusaha

ilustrasi bayi

ilustrasi bayi - Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Ayu mengakui bahwa keadaan yang ia alami bersama suaminya memang tidak mudah. Apalagi, mesin oksigen yang digunakan untuk menghidupi bayi Arkan diperolehnya dari hasil menyewa. Untuk satu bulan, biaya sewa yang harus ditanggungnya sebesar Rp320.000.

Biasanya dalam waktu empat hari, oksigen di dalam mesin itu akan habis. Bila hal itu terjadi, Ayu harus mengeluarkan biaya Rp 100.000 guna mengisi ulang oksigen di dalam mesin. Walau begitu, dia tetap berusaha agar bayinya dapat bertahan lebih lama.

“Dokter sempat bilang kalau kemungkinan bayi ini 70 persen meninggal di dalam kandungan. Tapi akan saya teruskan sampai kapan bertahan,” kata Ayu dikutip dari ANTARA pada Selasa (9/3).

(mdk/shr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?

Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.

Baca Selengkapnya
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Bayi Alami Tersedak saat Disusui, Begini Cara Aman Mengatasinya
Bayi Alami Tersedak saat Disusui, Begini Cara Aman Mengatasinya

Tersedak merupakan kondisi yang rentan dialami oleh bayi pada saat disusui.,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Cara Mengatasi  Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu
5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.

Baca Selengkapnya
9 Cara Cepat Bantu Bayi Tertidur Pulas di Malam Hari
9 Cara Cepat Bantu Bayi Tertidur Pulas di Malam Hari

Anak yang rewel dan tak mau tidur dengan mudah di malam hari merupakan masalah orangtua. Berikut sejumlah cara untuk membantu anak tertidur pulas.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
Apakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya
Apakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya

Bayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Bayi Cegukan dengan Efektif, Kenali Penyebabnya
Cara Mengatasi Bayi Cegukan dengan Efektif, Kenali Penyebabnya

Cegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami dari sistem pernapasan yang sedang berkembang.

Baca Selengkapnya