Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Anak Korban Pelecehan Seksual di Sleman, Awalnya Takut Kini Berani Lapor Polisi

Kisah Anak Korban Pelecehan Seksual di Sleman, Awalnya Takut Kini Berani Lapor Polisi Ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak. childlinett.org

Merdeka.com - Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, namun fakta di lapangan menunjukkan institusi pendidikan juga menjadi lokasi anak-anak mengalami kekerasan fisik hingga kekerasan seksual. Seorang pelajar perempuan di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi korban pelecehan seksual oleh guru di sekolah tersebut. Mirisnya, pelecehan seksual itu dilakukan saat korban tengah mengeluh sakit akibat menstruasi.

Pada hari kejadian, Senin (20/3), korban yang masih berusia 16 tahun itu tengah terbaring di ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Tiba-tiba pelaku masuk ke ruangan tersebut lalu menutup pintu dari dalam. Pelaku mengaku ingin membantu memeriksa kondisi korban. Namun, setelah memeriksa bagian ulu hati korban, pelaku justru meraba-raba bagian tubuh korban yang sensitif. Mendapati hal tersebut, korban merasa takut namun tidak berani melakukan perlawanan.

Setelah beberapa lama, korban akhirnya memberanikan diri berpura-pura ingin muntah agar bisa keluar dari ruang UKS. Trik itu ia gunakan untuk kabur dari tindakan bejat sang guru.

Pendampingan Hukum

Pemerintah Kabupaten (pemkab) Sleman bertekad melakukan upaya pendampingan hukum dan psikologi terhadap anak-anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual di wilayah setempat.

"Kami sangat prihatin, beberapa waktu terakhir terjadi kasus pencabulan anak di Sleman," tutur Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jumat (19/5).

Pada kasus pelecehan seksual oleh oknum guru terhadap muridnya, Pemkab Sleman telah menerjunkan tim pendampingan psikologi dan hukum untuk korban. 

"Kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru sebuah SMK, sejak awal belum terkuak tim pendampingan telah mendampingi korban," ungkapnya, dikutip dari ANTARA.

Berani Lapor Polisi

ilustrasi kantor polisi

©2022 Merdeka.com/Freepik

Pendampingan hukum dan psikologi dari tim yang ditunjuk Pemkab Sleman membuahkan hasil. Korban yang awalnya takut akhirnya berani melaporkan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan sang guru kepada pihak kepolisian.

"Kami mendorong korban dan kami dampingi untuk melaporkan," imbuh Kustini.

Berani membawa kasus pelecehan seksual ke kepolisian bukanlah hal mudah bagi korban. Oleh karena itu, keberanian pelajar yang masih berusia 16 tahun itu patut diapresiasi. 

Sementara itu, Bupati Sleman menegaskan agar para pelaku pelecehan seksual diberi hukuman berat sebagai efek jera. Dia juga meminta pemangku kepentingan wilayah dan masyarakat melakukan deteksi dini agar kejadian semacam ini tidak terulang kembali.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Baca Selengkapnya
Polisi Sudah Periksa 15 Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP

Polisi Sudah Periksa 15 Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP

Belasan saksi itu di antaranya terlapor ETH dan dua korban RZ dan DF.

Baca Selengkapnya
Apa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi

Apa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi

Rektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Jalani Pemeriksaan Forensik di RS Polri Hari Ini

Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Jalani Pemeriksaan Forensik di RS Polri Hari Ini

Setelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Viral Dugaan Pelecehan Seksual di Undip, BEM Dorong Korban Berani Speak Up & Minta Kampus Serius Turun Tangan

Viral Dugaan Pelecehan Seksual di Undip, BEM Dorong Korban Berani Speak Up & Minta Kampus Serius Turun Tangan

BEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.

Baca Selengkapnya
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.

Baca Selengkapnya