Kasus Penembakan Terus Meningkat, Para Pecinta Kucing di Solo Lakukan Aksi Ini
Merdeka.com - Kasus kekejaman terhadap hewan akhir-akhir ini terus meningkat. Biasanya, hewan-hewan yang dianggap mengganggu kehidupan manusia akan ditembak begitu saja. Hal inilah yang terjadi di Solo, Jawa Tengah.
Di sana, kasus penembakan terhadap kucing meningkat drastis selama delapan bulan terakhir. Maraknya penembakan itu membuat para pecinta kucing yang tergabung dalam Rumah Difabel Meong bakal menyeret kasus tersebut ke ranah hukum.
Koordinator Rumah Difabel Meong, Yuli Hening mengungkapkan kalau kasus penembakan kucing dengan senapan mengalami peningkatan dibanding sebelumnya. Tercatat, ada delapan kasus penembakan kucing selama delapan bulan terakhir.
Lantas, bagaimana kasus penembakan kucing itu terjadi? Berikut selengkapnya:
Penyiksaan Terhadap Kucing
©Pexels
Dalam keterangannya, Yuli membeberkan kasus penembakan kucing di Boyolali. Saat itu, seekor kucing di sana ditembak dengan lima peluru yang bersarang di tubuhnya. Bahkan, dua dari tiga peluru yang berada di tubuh kucing bernama Oyen itu tidak bisa diambil.
Kasus berikutnya adalah penembakan terhadap kucing di Jatinom, Klaten. Di sana, seekor kucing bernama Liman tidak hanya ditembak, tapi juga digebuki, dikarungi, lalu dibuang ke kebun.
Sedangkan kasus penembakan kucing yang terbaru terjadi di Karanganyar. Yuli mengungkapkan kalau kucing bernama Kuki milik warga Karanganyar itu ditembak oleh tetangganya sendiri karena khawatir akan memangsa burung piaraannya.
“Ini yang membuat kami berani untuk berkonsultasi ke pengacara dan akan melaporkannya ke polisi. Kuki ditembak di paha bagian dalam,” kata Yuli dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (16/9).
Laporkan Penembak ke Polisi
©2020 liputan6.com
Adanya serentetan kasus penembakan kucing itu membuat Rumah Difabel Meong berani melaporkan tindakan itu ke polisi. Selain itu, Yuli juga mendekati sang pemilik kucing yang ditembaki itu untuk melaporkan pelaku yang menembak ke polisi. Hal ini dilakukan agar pelaku yang menembak kucing menjadi kapok. Dengan segala kasus yang ada, Yuli berjanji akan mengusut semua kasus sampai tuntas.
“Karena selama ini tujuh kucing yang ditembaki itu tidak berpemilik dan tidak ada payung hukumnya. Kami konsultasi ke Peradi mengaku susah kalau kucing itu tidak berpemilik,” keluh Yuli.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing rupanya juga bisa jerawatan. Yuk, simak fakta lengkap dan cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaKucing biasanya menderita abses setelah berkelahi. Mulut dan cakar kucing secara alami mengandung banyak bakteri yang mudah berpindah ke luka.
Baca SelengkapnyaKutu telinga pada kucing merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada hewan peliharaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kutu kucing menjadi salah satu masalah kesehatan untuk hewan peliharan kesayanganmu. Berikut cara menghilangkannya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pemerintah juga harus ikut bertanggung jawab dalam menekan penyebaran kucing-kucing jalanan
Baca SelengkapnyaJasa penitipan kucing Amore Pejaten dengan tarif Rp 55 ribu per hari mengalami peningkatan 100 persen menjelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaKebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Baca SelengkapnyaIa tak berhenti menangis saat ibunya mencoba menlepas donat mainan dari kepala kucing.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan luka karena cakar kucing. Karena bisa saja, goresan tersebut berkembang menjadi masalah kesehatan serius hingga berujung kematian.
Baca Selengkapnya