Kasus COVID-19 Cilacap Melonjak Sehari Sebelum PSBB, Ternyata Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Kasus COVID-19 di Indonesia terus melonjak. Oleh karena itulah Pemerintah Pusat memutuskan untuk menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jawa dan Bali.Namun sebelum PSBB diberlakukan, kasus COVID-19 justru melonjak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi melaporkan ada sebanyak 111 penambahan kasus pada Minggu (10/1) atau tepat sehari sebelum diberlakukannya PSBB itu. Dengan begitu, kasus positif aktif bertambah hingga melebihi 1.000 kasus.
Atas lonjakan kasus ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap memberlakukan sejumlah kebijakan. Apa saja kebijakan itu? Berikut selengkapnya:
Penyebab Lonjakan Kasus
©2021 Liputan6.com
Melansir dari Liputan6.com pada Selasa (12/1), Pramesti mengatakan kalau penambahan kasus aktif di Cilacap itu disebabkan karena libur panjang. Dengan begitu, tempat isolasi khusus yang terdapat pada masing-masing kecamatan di Cilacap akan diaktifkan kembali seperti pada masa awal pandemi.
Sementara itu, kebijakan PSBB di Cilacap disebut dengan istilah pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) untuk pengendalian COVID-19. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap, M. Wijaya, mengatakan bahwa pembatasan ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 tentang pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19.
Ketentuan Operasional Tempat Wisata di Semarang
©2019 Merdeka.com
Sementara itu dari Semarang, Jawa Tengah, diterapkannya PSBB atau PKM menyebabkan sektor pariwisata sangat terpukul. Kebijakan itu menyebabkan banyak tempat wisata yang ditutup atau dibatasi jam operasionalnya.
Tempat wisata yang jam operasional dan pengunjungnya dibatasi antara lain Goa Kreo, Taman Lele, Hutan Kota Tinjomoyo, dan Kawasan Kota Lama. Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, jumlah pengunjung tempat-tempat wisata itu tiap minggunya mencapai ribuan.
“Jika lokasi tersebut ramai, diharapkan masyarakat menahan diri untuk tidak mendatangi. Pandai-pandailah memilih tempat wisata yang sedikit pengunjung untuk refreshing,” kata Indriyasari mengutip dari Liputan6.com pada Senin (11/1).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Kepala Desa di Cianjur Jadi Dalang Pembakaran Mobil Caleg PKB
Kepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadwal Kampanye Prabowo-Gibran Selasa 30 Januari
Prabowo Subianto bertolak ke Sumedang, Jawa Barat, pada hari ke-64 kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaSempat Disetop, KPU Lanjutkan Rekapitulasi di 57 Kecamatan di Bali
Setelah selesai di tingkat kecamatan, nantikan akan dilanjutkan penghitungan di tingkat kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya