Kabupaten Sleman Bebas Zona Merah COVID-19, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Pada akhir Januari 2021, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman masuk dalam zona merah COVID-19. Dari 17 kecamatan, 14 di antaranya masuk zona merah dan menyisakan 3 kecamatan dengan zona oranye yaitu Minggir, Moyudan, dan Ngemplak.
Kini setelah sebulan berlalu, Kabupaten Sleman dinyatakan bebas zona merah COVID-19. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo.
“Berdasarkan petaepidemiologi COVID-19yang terakhir pada 27 Februari 2021, kondisi Kabupaten Sleman semakin membaik. Saat ini sudah tak ada lagi kecamatan yang berstatus zona merah,” kata Joko dikutip dari ANTARA pada Jum’at (5/3).
Menurutnya, dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman kini hanya enam kecamatan yang masih berstatus zona oranye, sebelas lainnya sudah berstatus zona kuning Covid-19. Berikut selengkapnya:
Kedisiplinan Masyarakat
©2020 AFP/KIM WON JIN
Joko mengatakan, meskipun belum ada satupun kecamatan yang berstatus zona hijau, namun tidak adanya zona merah itu menunjukkan peta epidemiologi COVID-19 di Sleman terus membaik.
Menurutnya, hal itu tak lepas dari kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro juga memberikan dampaknya.
Ia berharap, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat. Selain itu, dilaksanakannya vaksinasi COVID-19 tahap dua diharapkan dapat menekan penambahan angka penyebaran COVID-19.
“Semoga semua wilayah di Sleman dapat berstatus zona hijau COVID-19", kata Joko dikutip dari ANTARA.
Perkembangan Kasus COVID-19 di Sleman
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, per 2 Maret 2021, sudah tercatat kasus positif COVID-19 sebanyak 10.203 kasus. Jumlah pasien tanpa gejala yaitu 5.416 kasus, pasien gejala ringan 4.195 kasus, gejala sedang 406 kasus, dan gejala berat 186 kasus.
Sementara itu untuk kasus konfirmasi positif yang sudah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 9.172 kasus dan meninggal dunia 271 kasus.
Persiapan Hadapi Varian Baru COVID-19
©2020 Merdeka.com/ cdc
Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Gunadi meminta agar masyarakat tak khawatir secara berlebihan terhadap kemunculan varian baru Virus Corona B117UK di Indonesia. Menurutnya tak ada laporan soal hubungan antara varian baru itu dengan derajat keparahan pasien. Selain itu, tidak benar juga kalau varian baru itu kebal terhadap vaksin.
“Riset di awal Bulan Desember menyatakan tidak ada hubungan antara varian asal Inggris ini dengan derajat keparahan pasien COVID-19. Riset terbaru menunjukkan bahwa varian baru itu meningkatkan risiko derajat berat bagi pasien. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi,” kata dr. Gunadi dikutip dari ANTARA pada Jumat (5/3).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apa Itu Penyakit Leptospirosis?
Warga Boyolali dan Sleman meninggal dunia akibat leptospirosis.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya