Jadi Pembelajaran, Ini Dampak COVID-19 pada Sistem Kesehatan di Indonesia
Merdeka.com - Sektor kesehatan benar-benar mengalami pukulan telak pada masa pandemi ini. Saat kasus COVID-19 sedang tinggi-tingginya, banyak rumah sakit yang tak mampu lagi menangani pasien.
Belum lagi banyaknya tenaga medis yang berguguran karena terkena virus. Selain rumah sakit, masih banyak hal lagi di dalam sistem kesehatan yang harus dibenahi di Indonesia. Hal itulah yang dibahas dalam Forum Nasional Kesehatan ke-11 yang diadakan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM pada Senin, 11 Oktober 2021.
Dalam forum diskusi yang diadakan secara daring itu, hadir pembicara-pembicara seperti Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan UGM dr. Lutfan Lazuardi, PhD, hingga Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia Sukantoro, SKM, M.Kes.
Dalam diskusi itu, mereka fokus membahas kebijakan mengenai sistem kesehatan di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan pandemi COVID-19 di Indonesia. Berikut selengkapnya:
Pengaruh Pandemi COVID-19 pada Sistem Kesehatan Nasional
©2021 Merdeka.com
Dekan FK-KMK UGM Prof. Ova Emilia mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan yang berbeda untuk kesehatan di Indonesia. Menurutnya, penyebaran virus tersebut telah mempengaruhi sistem kesehatan nasional dan daerah sehingga setiap sektor didorong untuk beradaptasi dan membangun ketahanan diri terhadap beragam masalah yang muncul.
Dilansir dari rilis acara tersebut, berbagai masalah yang harus dihadapi dalam pandemi COVID-19 di antaranya terganggunya sistem kesehatan ibu dan anak, serta potensi peningkatan peserta BPI JKN sehingga menambah beban APBN. Hal inilah yang menurut Ova, membuat Indonesia harus mempersiapkan penguatan sistem kesehatan nasional untuk mencapai keamanan kesehatan.
Tanggapan Menteri Kesehatan
©2021 Merdeka.com
Sementara itu Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa fokus pemerintah untuk melakukan kebijakan transformasi kesehatan terdiri dari enam kategori yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
Budi menjelaskan, kebijakan transformasi kebijakan itu merupakan suatu pembelajaran dari krisis yang pernah dilalui Indonesia pada tahun 1998 dan 2008. Selain itu transformasi tersebut juga merupakan salah satu amanat dari Presiden untuk Menteri Kesehatan selain vaksinasi dan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Budi berharap peneliti dan akademisi yang berkumpul dalam forum tersebut dapat membangun diskusi kebijakan dengan berlandaskan evidence-based.
Butuh Sinergitas
©2021 Merdeka.com
Mengisi diskusi di Forum Nasional Kesehatan, perwakilan dari Asosiasi Analis Kebijakan di Indonesia, Sukantoro, SKM, M.Kes mengatakan bahwa butuh sinergitas antara akademisi peneliti, pengambil keputusan, serta analis kebijakan dalam melakukan transformasi sistem kesehatan di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.
Dalam hal ini, analis kebijakan harus mampu berperan dalam mewujudkan evidence based policy menuju kesehatan yang tangguh dengan terlibat dalam transformasi sistem kebijakan, memformulasikan hasil riset menjadi rekomendasi kebijakan berbasis bukti, mengkaji dan menganalisis berbagai masalah dan isu, bersinergi dengan profesi lain, dan mampu memanfaatkan jalur teknokratis dan politis.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan
Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca Selengkapnya