3 Fakta Erupsi Gunung Merapi, Sangat Aktif dan Bisa Meletus di Status Waspada
Merdeka.com - Gunung Merapi terlihat mengeluarkan awan panas pada Kamis (13/2) pukul 5.16 WIB. Hal ini sebenarnya mengejutkan, karena status Merapi masih waspada sejak 2018 lalu. Awan panas yang keluar dari kawah gunung meluncur sejauh 1 kilometer.
Selain awan panas, erupsi ini juga membuat abu vulkanik tipis mengarah ke sekitar Cepogo, Boyolali. Atas kejadian ini, BPPTKG mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Tak heran kalau aktivitas gunung ini terbilang tinggi. Berikut tiga fakta erupsi Gunung Merapi yang berhasil kami rangkum:
Letusan Freatik
Liputan6.com/Gholib
Bila tidak mengalami erupsi dalam skala besar, Gunung Merapi berarti mengalami letusan freatik. Saat mengalami letusan ini, Merapi tidak mengeluarkan Magma. Letusan ini hanya berisi uap air yang suhunya tidak sepanas magma.
Letusan ini terjadi akibat adanya aliran air yang masuk ke celah-celah kawah dan kemudian menyentuh magma. Persentuhan antara air dan magma inilah yang membentuk uap air, dan keluar dari kawah. Kepulan awan panas yang keluar, biasanya hanya bisa mencapai 5 kilometer ke atas.
Letusan Sekunder
Liputan6.com/Gholib
Selain letusan freatik, ada pula letusan sekunder. Letusan ini adalah endapan awan panas yang tidak kunjung mendingin. Kemudian endapan itu terkena hujan dengan intensitas yang sangat tinggi, lalu menjadi uap yang meledak-ledak.
Setelah terjadinya letusan besar pada tahun 2010 yang menewaskan ratusan korban jiwa, Merapi sempat mengalami letusan sekunder. Saat itu letusannya membakar hutan sekitar.
"Ketika gunung meletus dan kemudian membakar hutan di sekelilingnya, tak perlu dipadamkan. Karena ketika sesama alam bercengkrama hasilnya adalah pelestarian. Kecuali kalau yang membakar itu adalah teknologi buatan manusia, hasilnya bukan pelestarian, namun bencana," kata Mbah Rono dikutip dari buku Belajar Membumi Bersama Mbah Rono.
Bukan yang Pertama
2018 Merdeka.com
Ini bukan yang pertama kalinya Merapi erupsi walau statusnya masih waspada. Pada Sabtu (4/1/2020), Merapi juga sempat erupsi. Aktivitasnya ini menyebabkan awan panas muncul hingga satu kilometer.
Pada Sabtu, 16 November 2019 lalu, Gunung Merapi juga sempat erupsi. Menurut BMKG, erupsi itu disebabkan oleh gempa yang terjadi tak jauh dari gunung yang berkekuatan magnitudo 2,7.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi
Erupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit
Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Pagi Ini, Tercatat 186 Letusan Sejak Desemeber 2023
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaMelihat Lebih Dekat Fenomena Gugurnya Lava Pijar Merapi, Bikin Merinding
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumatera Barat Kembali Erupsi Dengan Skala Besar saat Azan Salat Jumat
Petugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca Selengkapnya