Merdeka.com - Bisa dibilang hanya sedikit saja musisi yang bisa berkarya hingga lebih dari 50 tahun. Salah satunya adalah Rhoma Irama, penyanyi yang dijuluki Raja Dangdut ini sudah memulai kariernya di umur belasan.

Pria yang membentuk Soneta Group pada 1973 ini sudah mengalami berbagai lika-liku di perjalanan kariernya. Bisa dibilang Rhoma Irama dan Soneta Group adalah arus utama dari hulu sampai hilir musik dangdut di Indonesia.

Berbicara mengenai Soneta Group, baru-baru ini, Rhoma Irama menceritakan siapa inspirasinya ketika merintis Soneta Group. Tak terduga, inspirasi tersebut datang dari grup band rock asal Inggris.

Memasukkan Unsur Musik Rock

You Tube - Miing Bagito Channel

Hal itu diungkapkan Rhoma Irama dalam video perbincangannya bersama Miing Bagito yang diunggah di kanal YouTube Miing Bagito Channel beberapa hari lalu. Dalam kesempatannya tersebut, Rhoma Irama bercerita mengenai inspirasinya.

Rhoma Irama mengaku bahwa ia terinspirasi dari Deep Purple, band rock legendaris asal Inggris yang pernah datang ke Indonesia di tahun 1975. Menurut Rhoma Irama, ia sengaja memasukkan unsur-unsur dan hal-hal teknis lagu rock ke dalam karya-karyanya.

"Memang itu sengaja, satu strategi. Dari beat, sense of rock, kita masukkan ke dalam orkes melayu tapi sense of dangdutnya enggak hilang," ungkap Rhoma Irama.

Agar Tak Hilang

Lebih lanjut, Rhoma Irama menuturkan bahwa cara tersebut dilakukannya agar musik dangdut tak tergerus oleh musik lain. Ternyata, terbukti sampai sekarang banyak karya-karya Rhoma Irama yang tak terlupakan.

"Saya terinspirasi agar bagaimana orkes melayu ini enggak hilang," ucap Rhoma Irama.

Sejajar dengan Rock

Jika melihat lagi di masa itu, gelombang musik rock memang cukup besar datang dari barat. Kehadiran Deep Purple di Stadion Gelora Bung Karno pada saat itu memang menjadi oposisi yang berat untuk musik-musik melayu.

"Kemudian saya revolute-lah si orkes melayu untuk bisa sejajar dengan rock, kalau enggak kita habis," jelas Rhoma Irama.