Merdeka.com - Tahun 2018 lalu, Pamungkas merilis album berjudul 'Walk The Talk' yang menjadi penanda awal kariernya di industri musik. Berkat album ini, namanya pun mulai melambung. Setahun berselang, Ia merilis album 'Flying Solo'.

Sampai saat ini, Pamungkas sudah merilis empat album yang selalu sukses di pasaran. Nama Pamungkas sebagai musisi pun selalu hangat diperbincangkan.

Ternyata, sebelum menjadi seorang musisi, Pamungkas mempunyai keinginan belajar ilmu filsafat. Baru-baru ini, Pamungkas bercerita mengenai kehidupannya sebelum menjadi seorang musisi terkenal seperti sekarang.

Kuliah Filsafat

You Tube - Enzy Storia

Hal itu diungkapkan oleh Pamungkas dalam video perbincangannya bersama Enzy Storia yang diunggah di kanal Youtube Enzy Storia beberapa hari lalu. Dalam kesempatan tersebut, Pamungkas bercerita tentang dirinya.

Awalnya saat memutuskan untuk meneruskan kuliah, Pamungkas ingin memilih belajar ilmu filsafat. Filsafat dipilih oleh Pamungkas karena ia ingin menelaah arti kehidupan.

"Gue kuliahnya maunya itu filsafat. Karena gue pikir kalau gue tau dasarnya hidup ini bisa jadi apa aja," ungkap Pamungkas.

Tak Boleh

Namun, keinginannya tersebut tak bisa diwujudkan karena keputusan keluarganya. Keluarganya ingin Pamungkas mempelajari ilmu yang bisa membuatnya memiliki kemampuan tertentu.

"Tapi nggak jadi, karena waktu itu keluarga gue bilang lebih baik kuliah yang belajar soft skill," tambah Pamungkas.

"Akhirnya lu ngambil jurusan apa?" tanya Enzy Storia.

"Desain komunikasi visual. Udah tu cuan kan, belum lulus udah cuan kalau anak DKV, makanya lama lulusnya," ucap Pamungkas.

Tak Bisa Kerja Kantoran

Lebih lanjut, Pamungkas bercerita mengenai momen ketika ia lebih memilih menggeluti dunia musik. Salah satu momennya adalah ketika ia sudah tak nyaman untuk bekerja kantoran.

"Oh udah duluan, justru karena gue di musik nggak jadi-jadi makanya gue didesain yang langsung duitnya cepet. Karena gue nggak bisa 9-5 deh (kerja kantoran)," tutur Pamungkas.