Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Heboh Cabai Hijau Dicat Merah di Banyumas, Ternyata Ini Alasan Pelaku

Heboh Cabai Hijau Dicat Merah di Banyumas, Ternyata Ini Alasan Pelaku Cabai Diberi Cat di Banyumas. ©2021 Liputan6.com

Merdeka.com - Pada Kamis (31/12), seorang petani cabai asal Temanggung berinisial BN (35) ditangkap oleh tim penyidik dari Polresta Banyumas dan Polres Temanggung. BN Ditangkap karena diduga telah mengecat cabai rawit hijau dengan pewarna dengan cat semprot warna merah, sehingga tampak seperti cabai rawit merah.

Cabai yang telah diberi warna itu kemudian didistribusikan ke tengkulak Banyumas. Di Banyumas, cabai rawit yang mengandung pewarna cat itu ditemukan di tiga pasar, yakni Pasar Wage Purwokerto, Pasar Sokaraja, dan Pasar Cermai Purwosari.

Sontak saja, kelakuan yang dilakukan BN ini membuat Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein, marah. Dia meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku. Selain itu, dia meminta Dinas Kesehatan membuka aduan untuk warga yang mengeluhkan gangguan kesehatan karena mengonsumsi cabai itu.

Lalu, apa alasan pelaku sendiri sampai tega melakukan tindakan yang bisa membahayakan kesehatan orang lain itu? berikut selengkapnya:

Alasan Pelaku

cabai diberi cat di banyumas

©2021 Liputan6.com

Berdasarkan keterangan polisi, BN nekat mengecat cabai rawit hijau dengan warna merah karena tergiur untung besar dari harga cabai yang terus melejit. Selain itu, BN mengaku telah mengecat 5-6 kilogram cabai rawit warna merah dan kemudian dioplos dengan cabai rawit merah lainnya.

“Karena harga cabai rawit merah sedang tinggi, Rp45 ribu per kilogram. Sedang harga cabai rawit putih Rp19 ribu. Pelaku berniat mengambil keuntungan karena harga tinggi,” jelas Kompol Berry, Kasatreskrim Polresta Banyumas, dikutip dari Liputan6.com pada Senin (1/1).

Bupati Banyumas Marah

bupati banyumas achmad husein

©2020 Merdeka.com

Sementara itu Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein, meminta Dinas Kesehatan segera membuka layanan aduan untuk warga yang mengeluhkan gangguan kesehatan setelah mengonsumsi cabai itu. Selain itu dia juga meminta agar warga yang mengeluh itu untuk segera diobati.

Atas peristiwa tersebut, Husein meminta agar pelaku diberi hukuman yang tegas. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tak terjadi lagi di masa mendatang.

“Ngisin-ngisina, memalukan! Untungnya itu cabai bukan dari Banyumas,” tegas Husein.

Penjelasan Dinas Kesehatan

cabai diberi cat di banyumas

©2021 Liputan6.com

Sampai saat ini, isi kandungan cabai bercat itu masih diteliti di laboratorium. Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, mengatakan bahwa pada kadar kecil, pewarna kimia bisa menyebabkan batuk-batuk dan iritasi tenggorokan. Namun pada dosis yang lebih tinggi, kontaminasi dari pewarna kimia bisa menyebabkan keracunan.

“Indikasinya perut mual, pusing, dan diare. Jika dikonsumsi secara terus menerus dalam waktu yang lama bahkan bisa menyebabkan kanker,” terang Sadiyanto dikutip dari Liputan6.com.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Bayi Cacat Lahir dan Cara Mencegahnya, Ibu Wajib Tahu

Penyebab Bayi Cacat Lahir dan Cara Mencegahnya, Ibu Wajib Tahu

Ada beragam penyebab bayi cacat lahir. Beberapa tidak dapat dicegah, dan sisanya dapat kita cegah dengan mengubah gaya hidup yang sehat.

Baca Selengkapnya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda

Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda

Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.

Baca Selengkapnya
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya