Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harus Obyektif, Ini Kata Pakar UGM Terkait Kehadiran Virtual Police

Harus Obyektif, Ini Kata Pakar UGM Terkait Kehadiran Virtual Police Ilustrasi media sosial. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada masa kepemimpinan Kapolri yang baru, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, penerapan virtual police mulai diberlakukan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menciptakan medsos yang bersih dan sehat. Namun penerapan ini memicu pro dan kontra di tengah masyarakat.

Pakar Literasi Digital Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Novi Kurnia, mengatakan bahwa kehadiran virtual police harus tetap memperhatikan sejumlah aspek dalam pelaksanaannya. Novi menjelaskan bahwa aspek yang ia maksud di antaranya adalah posisi, proses, transparansi, perlindungan data diri, hak pengguna sosial, dan kolaborasi moderasi konten.

“Virtual police sebagai sebuah aksi memoderasi ini bagus. Namun ada catatan-catatan yang harus dipertimbangkan seperti posisi untuk bisa menjaga netralitas, objektivitas, dan keadilan. Jangan terus interventif,” kata pengajar Ilmu Komunikasi UGM itu mengutip dari Ugm.ac.id. Berikut selengkapnya:

Demi Kepentingan Umum

ilustrasi media sosial

©2014 Merdeka.com

Novi mengaku belum mengetahui secara detail bagaimana virtual police nantinya bekerja dalam menjalankan pengawasan konten di dunia maya. Namun ia berharap tugas virtual police bisa lebih netral dan berpihak pada kepentingan umum, bukan industri, kelompok besar, maupun pemerintah.

Selain itu, ia juga berharap proses pelacakan konten perlu disesuaikan dengan platform masing-masing media sosial. Selain itu, dia mengatakan perlu edukasi dan sosialisasi dari polisi kepada pengguna media tentang konten apa yang dianggap sebagai konten negatif atau mengarah pada tindak pidana.

Pentingnya Hak Privasi

Novi juga menekankan pentingnya perlindungan data diri pengguna dalam melaksanakan program pengawasan virtual police. Beberapa di antaranya seperti apa saja data yang bisa dibuka, bagaimana jaminan perlindungannya, dan mitigasi terhadap kebocoran data pribadi.

Ia pun meminta kepada pihak kepolisian untuk memperhatikan hak digital pengguna sosial untuk menyuarakan aspirasi. Kehadiran virtual police diharapkan tak lantas mengekang masyarakat dalam menyampaikan pendapatnya di media sosial.

“Modelnya kan sistem peringatan. Apakah dalam prosesnya mendapatkan hal baik sebelum dan sesudah dimonitor,” kata Novi mengutip dari Ugm.ac.id pada Jumat (26/2).

Pentingnya Kolaborasi

Menurut Novi, yang tak kalah penting dari kebijakan virtual police itu adalah soal moderasi konten di media sosial. Baginya, kolaborasi menjadi hal yang harus dilakukan bersama pakar terkait.

“Kolaborasi ini harus terus dibangun karena tidak hanya menjadi tanggung jawab virtual police saja. Namun juga semua pihak seperti lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan pegiat literasi digital juga perlu berkolaborasi, terutama dalam peningkatan kompetensi digital masyarakat Indonesia,” pungkas Novi.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi

Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi

TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.

Baca Selengkapnya
Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Kehadiran polisi yang bertugas dengan menyesuaikan perkembangan teknologi diyakini dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Resmikan Polres IKN Dilengkapi Teknologi AI, Sesumbar Ibu Kota Nusantara Bakal Nol Kejahatan

Jokowi Resmikan Polres IKN Dilengkapi Teknologi AI, Sesumbar Ibu Kota Nusantara Bakal Nol Kejahatan

sebanyak 750 personel Kepolisian akan disiapkan mengisi Polres IKN

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya

Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya

Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan

Ilmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan

Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.

Baca Selengkapnya
Sipit dan Ganteng, Iptu Senna Jadi Dokter di Kepolisian Karena Termovitasi dari Dekan Saat Kuliah

Sipit dan Ganteng, Iptu Senna Jadi Dokter di Kepolisian Karena Termovitasi dari Dekan Saat Kuliah

Perwira polisi, Iptu Senna menceritakan sosok yang menginspirasinya menjadi seorang dokter polisi.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Viral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.

Baca Selengkapnya