Merdeka.com - Jelang datangnya bulan Ramadan, harga sejumlah bahan pangan terus mengalami kenaikan. Salah satunya adalah komoditas cabai yang harganya kian melambung sejak tiga bulan terakhir. Tingginya harga cabai ini diakibatkan oleh bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah di Tanah Air hingga membuat banyak petani gagal panen.

Bahkan kini di sejumlah toko online, cabai kini dijual per biji. Harganya pun masih terbilang mahal. Berikut selengkapnya.

Rp1.000 per Biji

Sumber foto : Shopee

Saking mahalnya, kini cabai tak hanya dijual per kilo. Di salah satu toko online, ada pedagang yang menjual komoditas ini per biji. Untuk 1 biji cabai, harganya mencapai Rp1.000.

Jika membeli Rp5.000, pembeli akan mendapat bonus satu biji cabai ukuran kecil.

Cabai Rawit

Sumber foto : Shopee

Penjual cabai yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat tersebut menambahkan informasi di lapak onlinenya. Ternyata ia menjual cabai dengan sistem eceran, sehingga pembeli tidak akan terberatkan dengan harga per kilonya.

"Jual Cabe Rawit Ecer Pedes Nampol," tulis penjual tersebut.

Harga Cabai saat ini

Dilansir dari Liputan6, sampai saat ini harga cabai rawit merah masih terus mengalami kenaikan. Dalam tiga bulan terakhir, harganya naik tak terkendali hingga kini berada di kisaran Rp120.000 hingga Rp 125.000 per kilogramnya.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri menilai, harga cabai rawit merah yang terus mengalami kenaikan ini telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Menurutnya, pemerintah belum melakukan upaya maksimal untuk mengatasinya kenaikan harga cabai ini.

Dibandingkan bahan pangan lain, kenaikan harga cabai rawit merah dinilai paling mengkhawatirkan karena sejak Januari 2021 kenaikannya sudah tak terkendali, yaitu bisa mencapai Rp2.000 hingga Rp5.000 setiap harinya.