Harga Beras Kian Mahal, Warga di Brebes Rela Beli Beras Oplosan
Merdeka.com - Hari demi hari, harga beras makin melonjak. Kondisi ini membuat hidup masyarakat jadi serba sulit, terutama bagi mereka yang berasal dari golongan menengah ke bawah.
Begitulah yang terlihat di Brebes. Berhubung harga beras yang melonjak, warga rela membeli beras oplosan yang harganya lebih murah.
Para distributor pun tampak bebas menjual beras oplosan itu walaupun pendistribusian beras oplosan sebenarnya sudah dilarang pemerintah.
Beras Oplosan Laris
©YouTube/Liputan6
Para pedagang beras yang berjualan di Pasar Induk Brebes tidak malu-malu menjual beras oplosan yang dipasok dari distributor.
Mereka mengaku beras oplosan tersebut justru laris terjual karena harganya murah. Setiap satu kilogram beras dihargai Rp11.000. Beras oplosan itu terdiri dari campuran beras lama dengan beras medium.
“Ini beras rigen sama beras asli dicampur. Kalau beras premium di saya pas sedang habis. Itu harganya Rp12.500,” kata Irpang, pedagang beras oplosan.
Beras Oplosan Jadi Alternatif
©YouTube/Liputan6
Kehadiran beras oplosan menjadi alternatif bagi warga karena sulit untuk mendapatkan harga beras premium dan medium yang terjangkau untuk masyarakat kurang mampu. Mereka mengeluhkan harga beras naik sehingga berharap pemerintah bisa menstabilkan harga beras melalui operasi pasar.
“Harga naik terus. Nggak ada yang murah. Ini saja kualitas berasnya jelek. Jadi nggak ada yang murah sekarang, mahal semua. Di sana sini sama saja,” kata Atun, salah seorang warga pembeli beras, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Selasa (7/2).
Pemerintah Melarang Beras Oplosan
©YouTube/Liputan6
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta para pedagang untuk tidak menjual beras oplosan. Menteri yang akrab disapa Zulhas itu berjanji akan segera mengendalikan kenaikan harga beras dengan membanjiri pasar dengan beras Bulog.
“Itu nggak boleh. Nanti kena satgas. Jangan main-mainlah. Kasih tahu kawan-kawan jangan ngoplos-ngoplos,” kata Zulhas dikutip dari Merdeka pada Sabtu (4/2).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaAlasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaWarga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaPasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca SelengkapnyaBayu menaksir sekitar 50 persen stok beras ada di rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca Selengkapnya