Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hanya untuk Kondisi Darurat, Ini Kata Pakar UGM Tentang Obat Antivirus Corona

Hanya untuk Kondisi Darurat, Ini Kata Pakar UGM Tentang Obat Antivirus Corona Remdesivir. ©Ugm.ac.id

Merdeka.com - Memasuki bulan ke delapan masa pandemi COVID-19, obat antivirus Corona akhirnya ditemukan. Salah satu obat yang telah mendapat izin dari BPOM untuk diedarkan adalah remdesivir. Namun, harga untuk obat itu masih cukup mahal dan hanya boleh digunakan dalam kondisi yang benar-benar darurat.

Oleh karena itu, obat tersebut tidak dijual bebas di pasaran. Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinis, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt mengatakan bahwa obat tersebut sudah terbukti efektif dalam mempersingkat penyembuhan pasien COVID-19.

“Remdesivir adalah obat antivirus. Dulu dikembangkan untuk mengatasi virus-virus RNA dan pernah dicoba saat ada wabah ebola dan mers,” ungkap Zullies dikutip dari laman resmi UGM pada Senin (6/10).

Lalu apa saja isi kandungan obat antivirus Corona tersebut dan bagaimana pula caranya menyembuhkan pasien Virus Corona? Berikut selengkapnya:

Menghambat Replikasi Virus

Zullies menjelaskan Remdesivir merupakan senyawa yang mirip dengan adenosine yang bisa menyusup ke dalam rantai RNA. Di dalam rantai RNA itu, obat ini bekerja dengan menghambat replikasi virus.

Selain itu, obat ini akan mengalami perubahan menjadi zat aktif saat sudah berada di dalam tubuh pasien. Bentuk ini akan meningkatkan masuknya obat ke dalam sel dan melindunginya sampai di tempat kerjanya.

“Pada akhirnya obat ini akan menghentikan produksi untai RNA dan menyabotase replika virus,” ungkap Zullies.

Hanya untuk Kondisi Darurat

Zullies mengatakan bahwa penggunaan obat itu hanya boleh digunakan pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan usia di atas 12 tahun dan berat badan minimal 40 kg. Sementara itu, pemberian obat dilakukan melalui injeksi dan infus.

Ketentuannya, hari pertama obat diberikan sebanyak 200 miligram, lalu di hari berikutnya sebanyak 100 miligram/hari. Adapun pemberian obat dilakukan antara 5-10 hari. Karena berbagai ketentuan itu obat remdesivir hanya diberikan dalam kondisi darurat.

“Obat ini diberikan izin edar dalam bentuk Emergency Use Authorization (EUA). Artinya, izin penggunaan oat diberikan secara darurat karena belum ada obat COVID-19 yang definitif dan disetujui. Jadi bukan keadaan darurat di mana pasiennya dalam kondisi darurat, ya,” ujar Zullies.

Memiliki Efek Samping

Walaupun bisa membantu dalam mengobati pasien COVID-19, Remdesivir memiliki sejumlah efek samping. Di antaranya adalah mual dan muntah. Selain itu obat itu bisa berpotensi merusak liver. Oleh karenanya, obat tersebut harus diberikan secara hati-hati pada pasien yang terindikasi memiliki gangguan fungsi hati.

Tak hanya itu, keamanan penggunaan Remdesivir bagi wanita hamil dan menyusui juga belum diketahui. Namun, pada uji pre klinik pada tikus dan kera diketahui bahwa obat itu bisa mempengaruhi ginjal pada janin.

Interaksi dengan Obat Lain

Selain itu, Zullies mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan tentang interaksi obat Remdesivir dengan obat lain. Namun, ada kemungkinan kalau pengguna obat lain justru akan mempengaruhi ketersediaan remdesivir dalam darah.

“Beberapa antibiotik seperti rifampin dan clarithromycin dilaporkan memengaruhi ketersediaan remdesivir dalam darah. Namun, itu masih sementara, mungkin bisa bertambah lagi obat yang berinteraksi jika sudah banyak informasi tentang penggunaannya,” katanya, Senin (5/10).

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Deretan Buah yang Bisa Obati Penyakit Asam Urat, Perlu Diketahui Millenial Jompo

Deretan Buah yang Bisa Obati Penyakit Asam Urat, Perlu Diketahui Millenial Jompo

Sejumlah buah bisa membantu tak hanya mencegah namun juga mengatasi masalah asam urat yang muncul.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya