Gelar Wisuda Daring, Para Wisudawan UNDIP Digantikan oleh Robot
Merdeka.com - Merebaknya pandemi COVID-19 membuat banyak acara yang harus gelar secara daring. Salah satunya prosesi wisuda bagi para calon sarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Pada acara wisuda yang digelar Senin (27/7), terdapat 2.561 lulusan UNDIP yang diwisuda secara virtual. Acara itu dilaksanakan selama empat hari yang terbagi 11 tahap.
Namun, semua lulusan tak diperkenankan hadir dalam acara yang dilaksanakan di Gedung Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang itu. Sebagai gantinya, prosesi wisuda mereka digantikan oleh robot.
Robot yang digunakan dalam prosesi wisuda itu merupakan hasil karya UNDIP sendiri. Ada tiga robot yang digunakan dalam acara itu.
Harapannya, ketiga robot itu tidak hanya akan digunakan dalam acara wisuda, melainkan untuk keperluan bermanfaat lainnya. Berikut selengkapnya:
Prosesi Wisuda dengan Robot
©Undip.ac.id
Dilansir dari ANTARA, robot itu memiliki tinggi sekitar 160 cm di bagian wajah robot, terdapat sebuah tablet yang berfungsi sebagai media komunikasi antara wisudawan dengan rektor. Robot itu kemudian bergerak menuju tempat rektor berdiri untuk menerima ijazah dan ucapan selamat.
Selain itu, tangan kanan robot itu dilengkapi dengan lengan mekanis yang berfungsi menerima uluran tangan rector. Sementara di bagian depan robot itu dilengkapi dengan sebuah wadah tempat menampung ijazah para wisudawan.
Tetap Antusias
©YouTUbe/Undip TV Official
Walaupun tak bisa dihadiri langsung oleh para wisudawan dan wisudawati, namun para rektor dan dekan yang hadir langsung di dalam gedung serta wisudawan yang mengikuti prosesi via daring tetap antusias dalam acara itu.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.H mengatakan para peserta wajib memahami perubahan dalam menghadapi segala bentuk ketidakpastian. Sementara itu perwakilan wisudawan, Kharisma Ayu Zeini Halisoh mengatakan meski dilakukan secara daring, namun kebahagiaan dan kebanggaan tetap ada.
“Meski kita disebut lulusan Corona, ingatlah kita sedang diuji,” ungkap Kharisma dikutip dari Undip.ac.id pada Senin (27/7).
Robot Tenaga Medis
©YouTUbe/Undip TV Official
Pada awalnya, robot yang digunakan untuk prosesi wisuda itu diciptakan untuk membantu tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. Robot karya Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Teknologi Kesehatan UNDIP itu kemudian dikembangkan selama sebulan untuk menjadi robot pengganti wisudawan.
Menurut Ketua Center Of Bio Mechanics, Bio Material, Bio Mechatronics and Bio Signal Processing (CBIOM3S) UNDIP, Rifky Ismail, tiga robot dengan pengendalian jarak jauh itu dikembangkan dengan biaya sekitar Rp40 juta hingga Rp50 juta.
Masih Terus Dikembangkan
©YouTUbe/Undip TV Official
Rifky menjelaskan, robot itu akan terus dikembangkan untuk tahap lebih lanjut. Pengembangan itu di antaranya desain wajah yang diupayakan menggunakan teknologi hologram.
“Saat ini masih memakai tablet. Tampilan wajahnya masih dua dimensi. Pak Rektor minta ke depan bisa diaplikasikan teknologi hologram sehingga tampilan wajahnya bisa tiga dimensi,” kata Rifky dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaUnair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian
Persiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaGibran Minta Pendukung 02 Tak Menjelekkan Program Paslon Lain
Wali Kota Solo ini juga meminta agar para pendukungnya tidak membalas fitnah yang ditudukan kepadanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDidukung MFRI, Unud dan UGM Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Gunung Agung Bali
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pelatihan dan mitigasi bencana gunung api ketika situasi normal
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMampukah Gibran Pimpin Dewan Aglomerasi Kawasan Jakarta Usai Jadi Wapres?
Kawasan aglomerasi sendiri adalah pusat penyelarasan kegiatan dan administrasi dari beberapa wilayah.
Baca Selengkapnya