Fenomena La Nina Justru Buat Petani Banyumas Gembira, Ini Alasannya
Merdeka.com - Fenomena La Nina menyebabkan terjadinya sejumlah bencana hidrometeorologi di berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah. Di Kebumen dan Cilacap, bencana banjir dan tanah longsor membuat ribuan orang harus mengungsi. Bahkan bencana itu merusak ladang milik warga sehingga menyebabkan kerugian.
Namun di Banyumas, fenomena itu justru membuat para petani gembira. Hal inilah yang diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Widarso. Lalu kenapa hal itu bisa terjadi? Berikut alasannya:
Sebuah Keberuntungan
©2020 Merdeka.com/Irwanto
Menurut Widarso, petani Banyumas diuntungkan dengan adanya fenomena La Nina. Hal ini dikarenakan, waktu tanam bisa dilakukan lebih awal. Dia mengharapkan, kondisi tersebut bisa berdampak pada penambahan luas tanam padi secara signifikan terutama seperti yang terjadi pada tahun 2010.
“Kalau di Banyumas, La Nina ini adalah suatu keberuntungan karena waktu tanamnya bisa lebih awal,” kata Widarso dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (4/11).
Dampak Banjir di Banyumas
©2020 Merdeka.com/Kirom
Di Banyumas sendiri, ada satu wilayah yang terendam banjir yaitu Kecamatan Kemranjen. Menurut Widarso, hal itu merupakan kejadian rutin di wilayah tersebut. Namun banjir di sana diperkirakan tidak menimbulkan kerugian karena area yang terendam belum ada tanamannya dan masa tanam di area tersebut diperkirakan mundur dua minggu.
“Akan tetapi jika dibandingkan dengan masa tanam sebelumnya, masa tanam kali ini justru maju karena sebelumnya berlangsung pada bulan Januari. Maka saya berharap luas tanaman padi pada Bulan November ini bisa mencapai lebih dari 10.000 hektare,” lanjut Widarso.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri
Suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaPenyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini
Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaMelihat Lebih Dekat Fenomena Gugurnya Lava Pijar Merapi, Bikin Merinding
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Fenomena Air Panas Pascagempa di Bawean, Ini Kata Pakar Geologi
Fenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu termasuk hal biasa.
Baca SelengkapnyaTerserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras
Dampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.
Baca Selengkapnya7 Fenomena Alam yang Layak Dikunjungi untuk Pelancong Wisata
7 Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Disaksikan Langsung. Yuk Simak!
Baca SelengkapnyaSempat Kekeringan, Warga di Beberapa Wilayah Banten Mendapat Bantuan Air Bersih
Terhitung sebanyak 105 tangki dengan total 600.000 liter sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan/kota yang berada di Provinsi Banten.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Gerhana Bulan Penumbra, Mulai dari Durasi Penampakan hingga Lokasi
Gerhana Bulan Penumbra tidak hanya menawarkan pemandangan langit malam yang indah, tetapi juga membawa serangkaian fakta menarik yang menantang pemahaman kita.
Baca Selengkapnya