Merdeka.com - Ada sebuah insiden pada pertandingan antara PSIS Semarang melawan Madura United pada Selasa sore (7/3). Dalam pertandingan itu, seorang pemain Madura United, Ricki Ariansyah, terjatuh dan kolaps di lapangan setelah mencetak gol.
Keadaan seketika berubah mencekam. Terlihat wajah para pemain ketakutan melihat insiden itu. Tim medis langsung memanggil ambulans untuk membawa pemain itu ke rumah sakit terdekat. Saat masuk ke dalam Ambulans, kondisi Ricki tak kunjung sadar.
Insiden ini semakin menambah citra buruk sepak bola Indonesia, apalagi sebelum insiden ini kejadian serupa pernah terjadi bahkan beberapa di antaranya berujung pada hilangnya nyawa.
Berikut ini adalah fakta-fakta di balik insiden kolapsnya pemain Madura United itu:
©YouTube/Indosiar
Insiden ini terjadi bersamaan dengan gol kedua yang tercipta untuk Madura United di masa tambahan waktu babak kedua. Saat itu Ricki menyambut bola hasil umpan lambung dari rekannya, Lulinha.
Ricki berhasil menyundul bola dan bola masuk ke dalam gawang. Namun saat menyundul, kepalanya juga berbenturan dengan kaki salah seorang pemain PSIS.
Seketika itulah Ricki hilang kesadaran. Tim medis dan ambulans masuk ke dalam lapangan untuk memberi pertolongan dan membawa Ricki ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Advertisement
Beberapa jam setelah pertandingan, Pelatih Madura United Rachmad Basuki mengatakan bahwa Ricki sudah sadar usai insiden mengerikan itu. Namun ia mengakui kondisinya belum pulih sepenuhnya.
Dalam kesempatan itu Rachmad memberi apresiasi dan penghormatan kepada para pemain PSIS yang langsung ikut membantu Ricki saat terjatuh. Ia juga menyoroti lambatnya tim medis dalam memberikan penanganan, namun juga bersyukur karena kondisi pemain nomor 18 itu tidak lebih parah.
“Tim medis lambat dan ada peralatan yang tidak lengkap,” kata Rachmad dikutip dari ANTARA pada Selasa (7/3).
Peristiwa kolapsnya pemain di lapangan sudah sering terjadi pada sepak bola Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya mengakibatkan hilangnya nyawa. Masih segar di ingatan, pada tahun 2017 lalu, pemain legendaris Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia dalam insiden di Stadion Surajaya Lamongan setelah sebelumnya berbenturan keras dengan rekannya, Ramon Rodrigues.
Selain itu ada pula pemain PKT Bontang, Jumadi Abdi, yang mendapat terjangan keras dari pemain Persela Lamongan, Denny Tarkas. Terjangan itu langsung melayang ke perut Jumadi.
Ia sempat bertahan di rumah sakit selama sembilan hari. Namun nyawanya tak tertolong. Hasil analisis dokter menyebut bagian usus halus Jumadi robek sehingga menyebabkan ia meninggal dunia.
Advertisement
Buntut Pemuda di Gunungkidul Tewas Tertembak Polisi, Pelaku Terancam Hukuman Ini
Sekitar 17 Menit yang laluCara Mencegah Perceraian dalam Islam, Pahami Tujuan Pernikahan
Sekitar 1 Jam yang laluResep Es Lumut Berbagai Varian, Minuman Segar Legakan Dahaga
Sekitar 3 Jam yang laluContoh Poster Kesehatan dan Penjelasannya, Beri Pesan Kebaikan
Sekitar 3 Jam yang laluWaktu Pelaksanaan Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji, Pahami Aturannya
Sekitar 5 Jam yang laluArti Kata Swag dan Yolo dalam Bahasa Gaul, Pahami Contoh Penggunaan Katanya
Sekitar 15 Jam yang laluBikin Gemas, Aksi Anak TK Tak Ikut Menari saat Tampil di Panggung Ini Viral
Sekitar 15 Jam yang laluWaktu yang Cocok Membaca Ayat Seribu Dinar, Bantu Doa Cepat Terkabul
Sekitar 16 Jam yang laluPerbedaan WhatsApp Beta dan WhatsApp Biasa, Perhatikan Fitur dan Kestabilannya
Sekitar 17 Jam yang laluMomen Kocak Aldi Taher Bertemu Kaesang dan Erina, Titip Salam ke Jokowi
Sekitar 21 Jam yang laluViral Video Evakuasi Bocah 'Tertancap' di Pagar Besi, Begini Kondisinya
Sekitar 22 Jam yang laluUsai Jalani Operasi Kanker Payudara, Begini Kabar Terbaru Nunung
Sekitar 1 Hari yang laluJadi Inspirasi, Anggota TNI di Semarang Ini Punya Sampingan Jadi Peternak Sapi Sukses
Sekitar 1 Hari yang laluBuntut Pemuda di Gunungkidul Tewas Tertembak Polisi, Pelaku Terancam Hukuman Ini
Sekitar 27 Menit yang laluViral Laporkan Setoran ke Atasan, Anggota Brimob Kini Diburu Propam
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Anggota Komisi III Sebut Kejaksaan Lebih Cantik dari Polisi & KPK
Sekitar 17 Jam yang laluViral Masuk Brimob karena Salah Pencet, Segini Gaji & Tunjangan Bakal Didapat
Sekitar 22 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 1 Minggu yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluDeretan Pelatih Asing di BRI Liga 1 2023 / 2024: Persaingan 14 Arsitek Impor untuk Jadi yang Terbaik
Sekitar 1 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami