Merdeka.com - Seperti diketahui, ibadah puasa menjadi salah satu rukun wajib yang perlu dilakukan setiap umat muslim. Di mana seluruh umat muslim wajib menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan setiap satu tahun sekali. Ibadah ini memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk mendekatkan diri pada Allah, meningkatkan iman, dan memperbanyak amalan pahala.

Selain puasa wajib, umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan puasa-puasa sunah. Mulai dari Puasa Senin-Kamis, Puasa Daud, Puasa Syawal, Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah, dan lain sebagainya. Meskipun sunah, namun bagi siapa saja yang melaksanakan ibadah ini akan mendapatkan berbagai manfaat kebaikan dari Allah SWT.BACA JUGA: Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Dalam hal ini, baik puasa wajib maupun puasa sunah dilakukan dengan membaca doa niat terlebih dahulu. Di mana masing-masing puasa memiliki bacaan niat yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui bacaan doa mau puasa wajib dan sunah beserta artinya dengan baik dan benar.

Dengan memperhatikan lafal bacaan secara benar, maka Anda dapat menunaikan ibadah puasa dengan baik sesuai aturan yang ada dalam Islam. Bukan sekedar bacaan, niat juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi sah tidaknya suatu ibadah dilakukan.

Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum niat doa mau puasa wajib dan sunah beserta artinya, perlu Anda ketahui.

Niat Doa Mau Puasa Wajib dan Qadha Puasa

Niat doa mau puasa yang perlu diketahui pertama tentu saja puasa wajib. Niat puasa wajib di bulan Ramadan, hendaknya dilakukan di malam hari sebelum puasa dimulai. Biasanya, ketika Anda menunaikan sholat tarawih berjamaah, diakhiri dengan membaca niat puasa secara bersama-sama. Berikut bacaan niat doa mau puasa wajib yang bisa dipraktikkan:

Nawaitu shauma ghodin'an adaa'i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta'ala.

Arti dari niat puasa ini adalah: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Ketika Anda lupa membaca niat puasa di malam hari, maka Anda tetap diwajibkan untuk melanjutkan ibadah puasa tersebut. Dalam hal ini menurut sebagian ulama, orang yang lupa membaca niat puasa Ramadan di malam hari hukum puasa menjadi tidak sah dan perlu melakukan qadha puasa atau mengganti puasa di luar bulan Ramadan, berikut bacaan niatnya:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Niat Doa Mau Puasa Sunah: Puasa Senin-Kamis, Puasa Daud, Puasa Syawal

Puasa Senin-Kamis

Niat doa mau puasa selanjutnya adalah puasa sunah Senin-Kamis. Sesuai dengan namanya, puasa sunah ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Meskipun dinamakan puasa Senin-Kamis, namun Anda perlu membedakan lafal niat puasa Senin dan Kamis dengan benar. Berikut bacaan doa dan artinya:

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah SWT."

Nawaitu shauma yaumil khamīs lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah SWT."

Puasa Daud

Niat doa mau puasa berikutnya adalah puasa sunah Daud. Ini adalah jenis puasa yang sering dilakukan oleh Nabi Daud alaihi salam. Puasa sunah ini dilakukan secara bergantian atau selang-seling, satu hari puasa, sehari berikutnya tidak, dan seterusnya. Berikut bacaan doa mau puasa Daud yang perlu diamalkan:

Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’ala.

Artinya, "Saya Bacaan niat puasa sunnah Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

Puasa Syawal

Niat doa mau puasa sunah lainnya adalah Puasa Syawal. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari, baik berturut-turut maupun acak selama masih dalam bulan Syawal, yaitu bulan setelah Ramadan berakhir. Dikatakan, ibadah puasa ini dapat memberikan keberkahan bagi siapa saja yang melakukan, seolah-olah seperti berpuasa seumur hidup. Berikut bacaan niatnya:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berBacaan niat puasa sunnah sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Niat Doa Mau Puasa Sunah: Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah, Puasa Dzulhijjah, Puasa Tasua

Puasa Tarwiyah

Selanjutnya adalah puasa sunah Tarwiyah. Jenis puasa sunah ini dilakukan tepat di hari Tarwiyah, yaitu jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini termasuk salah satu puasa yang dilakukan di 10 hari menjelang Hari Raya Idul Adha. Berikut bacaan niatnya:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."

Puasa Arafah

Berikutnya puasa sunah Arafah. Jika puasa Tarwiyah dilakukan di tanggal 8 Dzulhijjah, puasa Arafah dilakukan sehari setelahnya, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini bertepatan dengan ibadah wukuf di Padang Arafah yang dilakukan oleh para jamaah Haji. Berikut bacaan niatnya:

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya, "Saya Bacaan niat puasa sunnah Arafah, karena Allah ta’ala."

Puasa Dzulhijjah

Doa mau puasa di bulan Dzulhijjah juga dilakukan pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Sehingga, bukan hanya tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah saja, melainkan baik bagi umat muslim untuk menjalankan puasa sunah 7 hari sebelumnya. Berikut bacaan doa mau puasa tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah yang bisa diamalkan:

Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta’aala

Artinya, “Aku Bacaan niat puasa sunnah sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Puasa Asyura

Terakhir ada Puasa Asyura. Ini adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Dikatakan, pada bulan Muharaam, terdapat satu hari yang sangat istimewa, tidak lain adalah Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda bahwa puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram. Berikut bacaan doa mau puasa Asyura, bisa dipraktikkan:

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta'aalaa.

Artinya, "Aku berBacaan niat puasa sunnah sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”