Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diunggah ke Medsos, Ini Cara Unik Polisi India Tertibkan Warga Saat Lockdown

Diunggah ke Medsos, Ini Cara Unik Polisi India Tertibkan Warga Saat Lockdown polisi india. REUTERS/Amit Dave

Merdeka.com - Pemerintah India telah mengambil keputusan untuk melakukan lockdown demi bisa mencegah meluasnya penyebaran virus corona di wilayahnya. Lockdown di India ini akan berlaku selama 21 hari sejak hari Selasa (24/3) kemarin.

Selama India melakukan kebijakan lockdown tersebut, ada petugas kepolisian yang akan melakukan patroli. Polisi tersebut juga melakukan penertiban kepada warga yang tetap melakukan aktivitas di luar rumah dan membuat kebijakan jam malam.

Hukuman Sosial

polisi india

Saat polisi melakukan patroli, masih ditemukan warga yang melanggar kebijakan tersebut. Untuk membuat warga tersebut jera, polisi memberikan hukuman sosial. Warga yang melanggar tersebut harus memegang papan bertuliskan "Saya adalah musuh masyarakat" atau "Saya adalah teman virus corona" dan kemudian mengunggahnya di media sosial.

Informasi yang dilansir dari Reuters, ada seorang warga yang bernama Mohammad Alim (40) pada hari Senin (23/3) membawa perempuan dan ketiga puteranya ke kantor polisi. Mohammad berniat ke kantor untuk melaporkan kasus pertengkaran.

"Ketika sampai di kantor polisi, polisi malah menyuruh saya membawa tulisan memalukan itu dan mengunggah foto tersebut di media sosial," Jelas Muhammad.

Polisi tersebut mengunggah foto hukuman itu di media sosial twitter. Pihak kepolisian India tersebut juga mengatakan bahwa sebagian masyarakat memang tidak menghiraukan keselamatannya dan masyarakat lainnya.

Hukuman Lainnya

polisi india

Dilansir dari ABC News, ada polisi yang berada di daerah lain di India menerapkan hukuman yang berbeda. Hukuman untuk orang yang melanggar aturan lockdown tersebut akan dihukum dengan sit-up dan squat-jump.

"Beberapa kali ada yang melanggar peraturan tersebut dan harus melakukan sit-up sebanyak 10 kali," jelas polisi tersebut.

Namun, ada juga hukuman yang diberikan kepada pelanggar dengan melakukan kekerasan. Ada seorang pria yang bekerja di beberapa rumah yang berada di Delhi Selatan. Pria tersebut sedang melakukan pekerjaannya untuk membeli kebutuhan logistik untuk beberapa rumah yang membayarnya. Kemudian pria tersebut malah dipukuli oleh polisi saat berada di luar rumah dan diminta kembali pulang.

"Tetapi polisi menyerang dengan tongkat dan memukuli. Sekarang tak punya apa-apa untuk dimakan," jelas pria tersebut.

Hal tersebut lalu dibantah oleh Anil Mittal selaku Jubir Kepolisian New Delhi, bahwa hal itu tidak dibenarkan. Walaupun sekarang sudah banyak beredar video tersebut.

(mdk/dem)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara

Antisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara

Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten

Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten

Beberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.

Baca Selengkapnya