Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituduh PKI, Puluhan Keluarga Ini Hidup Menumpang di Tanah Tetangga hingga Kini

Dituduh PKI, Puluhan Keluarga Ini Hidup Menumpang di Tanah Tetangga hingga Kini Keluarga Terdampak Tragedi 1965 di Cilacap. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Peristiwa G30S PKI telah berlalu 55 tahun lamanya. Hanya saja, peristiwa itu hingga kini meninggalkan banyak persoalan yang tak kunjung terselesaikan. Salah satunya adalah persoalan warga yang terusir dari tempat tinggal mereka, saat aparat militer melakukan pembantaian massal terhadap para pendukung PKI.

Di Cilacap, ribuan orang jadi korban karena tragedi kemanusiaan itu. Ribuan orang lainnya terusir dari tanah kelahirannya dengan tuduhan PKI. Di Kampung Cikuya, Kecamatan Wanareja, Cilacap, sebanyak 32 keluarga harus hidup menumpang di tanah milik tetangganya karena terusir dari tanah mereka sendiri.

Karena hanya menumpang tanah milik tetangga, rumah-rumah itu tidak didirikan secara permanen agar sewaktu-waktu bisa dipindah. Selain itu, rumah itu juga hanya dibangun dengan kayu dan bambu dan sewaktu-waktu bisa rusak.

Tak Bisa Terima Bantuan

Akibat kehilangan tanahnya, sebagian warga Dusun Cikuya yang berjumlah 250-an kepala keluarga hidup dalam kondisi miskin. Celakanya lagi, mereka tidak bisa meminta bantuan pemerintah untuk bedah rumah atau bantuan renovasi lainnya lantaran rumah mereka yang didirikan bukan di tanah hak mereka sendiri.

keluarga terdampak tragedi 1965 di cilacap

©2020 liputan6.com

“Jumlahnya ada 32 keluarga. Saya memegang data itu. kalau ada bantuan-bantuan itu kan mereka tidak bisa mengajukan bantuan karena tidak memiliki SPPT (surat pajak tanah) atau tidak bisa meminjam SPPT orang-orang itu,” kata Karsiman, Ketua Kelompok Cinta Tani, dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (1/10).

Berjuang Peroleh Haknya Kembali

Kini, warga Cikuya tengah berjuang kembali mendapatkan tanah milik leluhurnya itu. Mereka mengajukan tanah mereka sebagai Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Dokumennya telah dikirim oleh Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Cilacap ke Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Total luas yang diajukan adalah sebanyak 72 hektar.

keluarga terdampak tragedi 1965 di cilacap

©2020 liputan6.com

Walau begitu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi(MPO) Serikat Tani Mandiri (STAM), Petrus Sugeng mengatakan kalau angka 72 hektar itu hanyalah sebagian kecil dari potret perampasan aset rakyat usai peristiwa 1965.

“Totalnya ada 12 ribu hektar lahan yang dalam sengketa,” ujar Petrus.

Ada Sepuluh Lokasi

Selain itu, ada ribuan petani lainnya yang tergabung dalam Organisasi Tani Lokal (OTL) di Cilacap yang mengajukan reforma agraria dengan total luas 5.000 hektare lebih di 10 lokasi yang berbeda.

Sebelumnya, ada 12 titik yang diajukan. Tapi warga di dua lokasi memutuskan untuk menyelesaikan sengketa tanah melalui jalur pengadilan.

keluarga terdampak tragedi 1965 di cilacap

©2020 liputan6.com

Yunus mengungkapkan, dalam praktiknya ada sejumlah sistem pelaksanaan reforma agraria. Di antaranya penyerahan hak kepemilikan dan skema izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial. Dalam skema kedua itu, kepemilikan tanah tetap pada negara. Namun, ada hak pemanfaatan dengan sejumlah klausul.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal

Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal

Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang

Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang

Korban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.

Baca Selengkapnya
Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kampanye Gibran di Maluku Berujung Dugaan Pelanggaran

Duduk Perkara Kampanye Gibran di Maluku Berujung Dugaan Pelanggaran

Kampanye Gibran di Maluku melibatkan sejumlah kepala desa.

Baca Selengkapnya
5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan

5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan

Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
VIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres

VIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres

Cawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.

Baca Selengkapnya