Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disebut Mirip Lawang Sewu, Begini Sejarah Berdirinya Gedung Birao di Tegal

Disebut Mirip Lawang Sewu, Begini Sejarah Berdirinya Gedung Birao di Tegal Gedung Birou. ©Triptrus.com

Merdeka.com - Sebuah gedung tua di Tegal memiliki arsitektur yang unik. Banyak orang bilang kalau gedung ini mirip dengan Bangunan Lawang Sewu di Semarang. Dilansir dari Kenariguesthouse.com, gedung berlantai empat itu memiliki luas 7.106 meter persegi. Bangunannya memiliki panjang 120 meter, lebar 42 meter, dan tinggi 36 meter.

Bangunan ini dikenal dengan nama Gedung Birao. Kepala Stasiun Tegal, Tarmudi, mengatakan bahwa gedung tua itu memiliki cerita mistis berdasarkan pengalaman orang-orang yang pernah bermalam di sana.

“Suatu hari seorang anggota pimpinan KAI pernah mencoba bermalam di gedung ini. Tapi beberapa jam kemudian minta pindah ke hotel. Beliau merasa ditarik-tarik oleh makhluk tak kelihatan,” kisah Tamudi. Namun di balik kisah mistisnya, bangunan tua mirip Lawang Sewu ini memiliki sejarahnya sendiri. Seperti apa?

Saksi Bisu Sejarah Perkeretaapian Indonesia

gedung birou

©Kenariguesthouse.com

Dikutip dari Irps.or.id, keberadaan Gedung Birao merupakan bukti saksi sejarah perkeretaapian di tanah Jawa. Pada awalnya, gedung itu dibangun oleh seorang arsitek Belanda bernama Henri Maclaine Pont pada tahun 1910.

Setelah jadi, gedung itu kemudian dijadikan sebagai kantor perusahaan kereta api Semarang Cheriboon Stroomtram (SCS) Matschappij. Waktu itu, perusahaan SCS merupakan salah satu perusahaan transportasi yang melayani perjalanan kereta api lintas Cirebon-Tegal-Pekalongan-Semarang.

Markas Tentara Jepang

gedung birou

©Kenariguesthouse.com

Pada masa pendudukan Jepang di tahun 1942 hingga 1945, gedung itu dijadikan markas Bala Tentara Jepang. Bahkan pada masa revolusi kemerdekaan gedung ini dijadikan simbol perlawanan terhadap pendudukan Jepang oleh para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Muda Kereta Api (AMKA).

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 10 September 1945, gedung ini menjadi saksi pergerakan orang-orang Tegal dalam berperang melawan penjajah. Di sana mereka mengibarkan bendera Merah Putih yang saat itu dilarang untuk dikibarkan.

Mirip Lawang Sewu

gedung birou

©Triptrus.com

Saat ini, Gedung Birao dikelola oleh PT KAI dan sudah ditetapkan sebagai situs budaya. Letaknya hanya sekitar 150 meter dari Stasiun Kereta Api Tegal.

Dilansir dari Kenariguesthouse.com, gedung ini memiliki halaman yang luas dengan cat berwarna putih. Kemiripan bangunan ini dengan Lawang Sewu adalah keduanya memiliki banyak pintu dan jendela berukuran besar.

Sama halnya dengan gedung-gedung lain peninggalan Belanda, Gedung Birao memiliki langit-langit yang tinggi sehingga tampak megah. Meski sudah berusia ratusan tahun, gedung itu tampak masih kokoh berdiri dan tak tampak adanya kerusakan pada bagian-bagiannya.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cikal Bakal Teknologi Listrik di Bandung Dimulai dari Gedung Gebeo, Begini Sejarahnya

Cikal Bakal Teknologi Listrik di Bandung Dimulai dari Gedung Gebeo, Begini Sejarahnya

Gedung ini punya cerita tentang perkembangan listrik di Bandung dan Jawa Barat. Berikut selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Gedung Tua di Semarang Ini Dulunya Jadi Saksi Eksploitasi Kayu Jati di Pulau Jawa, Kini Terbengkalai

Gedung Tua di Semarang Ini Dulunya Jadi Saksi Eksploitasi Kayu Jati di Pulau Jawa, Kini Terbengkalai

Gedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya
Jadi Titik Nol Selatan Sumatra, Ini Fakta Menarik Menara Siger Kebanggaan Warga Lampung

Jadi Titik Nol Selatan Sumatra, Ini Fakta Menarik Menara Siger Kebanggaan Warga Lampung

Bangunan yang terlihat jelas dari Pelabuhan Bakauheni ini menjadi ikon kota Lampung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Film Oeroeg, Berbahasa Belanda dan Syutingnya di Cirebon

Fakta Menarik Film Oeroeg, Berbahasa Belanda dan Syutingnya di Cirebon

Lokasi syuting film ini salah satunya di gedung BAT, Lemahwungkuk Cirebon yang legendaris.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Temuan Bersejarah, Ilmuwan Buktikan Waktu Bisa Berjalan Mundur

Temuan Bersejarah, Ilmuwan Buktikan Waktu Bisa Berjalan Mundur

Temuan Bersejarah, Ilmuwan Buktikan Waktu Bisa Berjalan Mundur

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya