Dirikan Posko Satgas, Begini Cara Kejari Jepara Basmi Mafia di Bandara dan Pelabuhan
Merdeka.com - Di Indonesia, praktik mafia banyak terjadi. Praktik-praktik mafia ini sudah banyak macamnya seperti mafia hukum, mafia tanah, mafia bola, sampai yang terbaru mafia minyak goreng.
Praktik mafia ini juga terjadi di tempat-tempat publik seperti bandara dan pelabuhan. Begitu pula yang terjadi di Jepara. Demi membasmi praktik tersebut, Kejaksaan Negeri (Kejari) Jepara mendirikan Posko Satgas Pemberantasan Mafia Pelabuhan dan Bandara.
“Sebenarnya idenya sudah lama sekali. Dan mengingat tupoksi dari kejaksaan bukan hanya tentang hukum tapi kami menyediakan pelayanan masyarakat juga,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Jepara, Ayu Agung, dikutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (18/8).
Lantas seperti apa fungsi dari posko satgas ini terkait perannya sebagai pembasmi mafia? Berikut selengkapnya
Pengaduan Masyarakat
©jepara.go.id
Ayu mengatakan, fungsi dari posko satgas itu adalah untuk wadah pengaduan masyarakat mengenai pungutan liar yang terjadi di wilayah Pelabuhan Jepara sekaligus upaya edukasi pada masyarakat agar sadar hukum. Terkait hal ini, Pejabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengaku keberadaan posko itu sangat penting mengingat keberadaan mafia pelabuhan sudah meresahkan masyarakat.
“Saya menaruh harapan besar agar satgas yang dibentuk dapat meminimalisir segala penyimpangan yang terjadi di Pelabuhan Jepara,” kata Edy.
Perlu Didorong
©jepara.go.id
Edy mengatakan, melalui posko satgas itu, masyarakat bisa didorong untuk proaktif melaporkan hal-hal sekecil apapun terkait penyimpangan yang terjadi di pelabuhan. Apalagi menurutnya keberadaan mafia pelabuhan sudah merugikan negara karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan investasi yang membuat minat investor menjadi rendah.
“Saluran aduan publik perlu kita buka seluas-luasnya agar masyarakat yang menjadi korban mafia menjadi paham ke mana harus melaporkan,” kata Edy dikutip dari Jatengprov.go.id.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaMafia Tanah Masih Menghantui Warga Jawa Barat
Sepanjang tahun 2023, setidaknya ada 16 kasus mafia tanah di Jawa Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Pasar Senen Aman Tanpa Kejahatan
Berbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Senen Aman Tanpa Kejahatan
Baca SelengkapnyaKombes Jeki Bagi Sembako & Ajak Jemaah Masjid Jaga Kondusifitas Pemilu
Kombes Jeki juga mendorong jemaah untuk menjadi agen perdamaian dan menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Baca SelengkapnyaPerjalanan 12 Jam, Polisi Bersenjata Lengkap Kawal Surat Suara Pemilu ke Puncak jaya Tiba-tiba 'Diadang Alam'
Dalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaKejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang
Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim
Baca SelengkapnyaPolisi Tak Tahan Sopir Primajasa, Berstatus Saksi Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek
Polisi Tak Tahan Sopir Primajasa, Berstatus Saksi Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnya