Dilengkapi Alarm Khusus, Siswa SMP di Sleman Ini Ciptakan Ikat Pinggang Jaga Jarak
Merdeka.com - Pada masa pandemi ini, banyak inovasi dilakukan demi mencegah penyebaran Virus Corona. Salah satunya adalah inovasi yang dilakukan oleh siswa SMP Muhammadiyah 3 Depok, Sleman.
Dilansir dari YouTube Indosiar pada Selasa (6/8), siswa bernama Dimas Afif Ardian ini melakukan inovasi dengan menciptakan sebuah alat yang dinamakan Phydis Belt atau ikat pinggang jaga jarak.
Dengan dilengkapi alarm khusus, ikat pinggang ini akan mengingatkan penggunanya jika terlalu dekat dengan orang lain. Lalu bagaimana cara kerja dan penggunaan ikat pinggang ini? Berikut selengkapnya:
Cara Kerja Phydis Belt
©YouTube/Indosiar
Phydis Belt dibuat sebagai bentuk keprihatinan terhadap masih banyaknya warga yang mengabaikan protokol jaga jarak. Alat ini dilengkapi oleh empat buah sensor yang diletakkan di bagian depan, kanan, kiri, serta bagian belakang.
Alat yang selesai dikerjakan dalam waktu tiga hari itu bekerja dengan memancarkan gelombang bunyi ultrasonik sejauh 1-1,5 meter. Jika pengguna ikat pinggang itu berada terlalu dekat dengan orang lain, maka alat itu akan membunyikan alarm sebagai peringatan.
Kelebihan dan Kekurangan
©YouTube/Indosiar
Menurut Ary Gunawan, Wakil Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Depok, Phydis Belt memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari alat itu adalah bisa mengeluarkan alarm dan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya sehingga aman digunakan.
Sementara itu kekurangan dari Phydis Belt tersebut adalah masih menggunakan sensor ultrasonik biasa sehingga tidak hanya mendeteksi manusia, tapi juga benda lain yang berada pada jarak yang sama.
Lebih Praktis
©YouTube/Indosiar
Dipilihnya ikat pinggang sebagai media untuk sensor jaga jarak itu adalah karena dianggap lebih praktis dan tidak mengganggu aktivitas pengguna.
Rencananya bentuk dan ukuran ikat pinggang akan disempurnakan agar lebih nyaman digunakan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo
Berikut adalah deretan teknologi terbaru yang cocok dibawa ke kampung halaman.
Baca Selengkapnya10.158 Pelanggar Terjaring Ops Keselamatan Jaya, Terbanyak Tak Pakai Safety Belt
Pengemudi yang tidak mengenakan safety belt menduduki posisi teratas
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Ide Hadiah Lomba 17 Agustus Berkelompok, Menarik dan Berkesan
Selain untuk memeriahkan suasana 17 Agustus, lomba berkelompok juga dinilai efektif melatih kekompakan antarkelompok.
Baca SelengkapnyaSiswi SD di Bandung Hilang Sejak Pamit ke Sekolah 28 November, Diduga Dibawa Kabur Kenalan di Medsos
KJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaBagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaKronologi Memilukan Siswi SMP di Lampung Disekap & Diperkosa 10 Remaja Selama 3 Hari
Selama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaPuluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaMiliki Keterbatasan Fisik, Begini Curhatan Siswa SIPSS Difabel 'Mimpipun Tidak Pernah Untuk Menjadi Anggota Polri'
Berikut curhatan siswa SIPSS Difabel yang berhasil menjadi anggota Polri.
Baca Selengkapnya