Dikemas Kekinian, Ini Kata Putri Sultan HB X Tentang Renovasi Keraton Yogyakarta
Merdeka.com - Keraton Yogyakarta adalah salah satu peninggalan budaya yang cukup dikenal di Indonesia. Tak hanya wujud istananya, namun di balik kemegahannya masih banyak peninggalan pusaka-pusaka tersimpan. Tak heran dari dulu hingga sekarang, tempat itu selalu menjadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Seiring berjalannya waktu, banyak bagian bangunan yang menua sehingga perlu renovasi besar-besaran. Kondisi itu disadari betul oleh Sri Sultan HB X. Dia meminta kelima putrinya untuk melakukan pengemasan ulang penyajian budaya keraton secara kekinian sehingga lebih menarik generasi milenial.
“Ngarsa dalem ‘dawuh’ pada saya dan kakak-kakak saya untuk ‘repackaging budaya’ keraton. Dia meminta kami berlima untuk bisa membuka diri pada generasi-generasi penerus saat ini dengan cara yang lebih kekinian,” kata GKR Bendara selaku putri bungsu Sri Sultan HB X.
Renovasi Besar-besaran
©2020 liputan6.com
Untuk mewujudkan proyek tersebut, GKR Bendara mengatakan bahwa saat ini Keraton Yogyakarta sedang melakukan renovasi besar-besaran, baik pada eksterior maupun interior. Walau begitu, renovasi itu dilakukan dengan tidak mengubah esensi dan nilai-nilai budaya yang melekat.
Selain itu, renovasi seluruh bangunan juga dilakukan pada ruang batik keraton. Bukan sekedar menyasar fisik bangunan, nantinya ruang koleksi batik itu akan diberi nama “ruang daur hidup”.
“Kenapa daur hidup? Karena bukan hanya batik yang menjadi bagian dari kebudayaan kita, tapi juga ada lurik dan jenis-jenis tekstil lainnya. Nantinya juga ada penjelasan mengenai arti dan penggunaan motif batik dalam perjalanan hidup masyarakat Jawa,” jelasnya.
Bukan Kali Pertama
YouTube @didikninithowok ©2021 Merdeka.com
GKR Bendara mengatakan bahwa renovasi besar-besaran yang dilakukan pada Keraton Yogyakarta bukanlah yang pertama kali. Ia menjelaskan, pada masa kepemimpinan Sri Sultan HB VII, pembaruan di dalam kraton dilakukan dan membuat Kraton Yogyakarta saat itu jadi lebih terbuka.
Berdasarkan catatan manuskrip, Bendara mengatakan bahwa saat itu Sultan HB VII meminta para pangeran dalem memproduksi batik keraton secara massal untuk diperjual belikan.
“Inilah yang akhirnya mempelopori kreativitas di dunia batik hingga saat ini. Tentu kalau saat itu HB VII tidak mengizinkan maka kemungkinan besar kita sekarang tidak memakai batik keraton, terutama batik Keraton Yogyakarta,” pungkasnya dikutip dari ANTARA pada Selasa (28/9).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Isi Pembicaraan 4 Mata Presiden Jokowi dan Sultan HB X di Keraton Yogyakarta
Pertemuan berlangsung di Keraton Yogyakarta pada Minggu, 28 Januari kemarin
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Sri Sultan HB X
Pertemuan tertutup tersebut dilakukan di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
Baca SelengkapnyaDikabarkan Minta Sultan HB X Jembatani Pertemuan dengan Megawati, Begini Jawaban Jokowi
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dilakukan di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Buka Suara soal Jokowi Minta Sultan HB X Jembatani Pertemuan dengan Megawati
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dilakukan di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengkubuwono X Apresiasi Bulog Atas Bantuan Pangan di Yogyakarta
Perum Bulog melaksanakan penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSelamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran
Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaPotret Anies jadi 'Abang' Becak Usai Bertemu Sultan HB X
Anies menyebut sebagai warga (kawulo) yang tumbuh besar di Yogyakarta merasa terhormat bisa diterima oleh Sultan HB X.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSultan HB X Akui Diminta Jembatani Pertemuan Jokowi dan Megawati: Terserah Presiden
Sultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca Selengkapnya