Diduga Main Harga, Apotek di Grobogan Jual Obat Rp17 Ribu Seharga Rp100 Ribu
Merdeka.com - Di masa pandemi ini, kebutuhan obat meningkat mengingat banyak warga yang terkena paparan virus Corona. Namun kebutuhan yang meningkat ini justru dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memperoleh keuntungan tinggi.
Hal itulah yang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Di sana, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, melaporkan ada apotek yang menjual obat yang direkomendasikan untuk COVID-19 dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (HET). Bahkan dia mendapat laporan kalau harga obat yang sebelumnya Rp17 ribu per strip dijual dengan harga Rp100 ribu per strip.
“Kami menemukan ada apotek yang menjual obat melebihi HET. Sudah kami tindak bersama jajaran kepolisian,” kata Sri Sumarni, mengutip dari Liputan6.com pada Selasa (13/7). Berikut selengkapnya:
Harga Obat COVID-19 Melonjak Tinggi
©2021 Liputan6.com
Sebelumnya, Polres Grobogan berhasil mengungkap penjualan obat dengan harga pada sebuah apotek di Kecamatan Godong, Grobogan. Obat yang dijual itu adalah Azithromycin Dihydrate 500 mg yang termasuk dalam obat untuk penanganan COVID-19. Sesuai HET, obat itu dihargai Rp1.700 per butir atau Rp17 ribu per strip. Namun oleh apotek itu, obat tersebut dihargai Rp100 ribu per strip atau Rp10 ribu per butir.
Reaksi Ganjar Pranowo
©2021 Istimewa
Mendapat temuan harga obat yang melonjak sangat tinggi ini, Sri Sumarni langsung melapor ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Mendapat kabar itu, Ganjar langsung mendukung tindakan yang dilakukan Sri Sumarni yang langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi.
“Itu mungkin bisa terjadi di tempat lain. Kenapa kepolisian dan kejaksaan diperintahkan turun, agar tidak ada yang main-main. Kalau dapat obat saja sulit, kemudian ada yang main-main, sikat saja semua,” kata Ganjar Pranowo.
Lakukan Penyesuaian
Perihal harga obat yang melonjak tinggi ini, Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Pusat melakukan penyesuaian dalam menentukan HET obat. Sebab di lapangan, banyak HET yang ditetapkan pabrik lebih tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
Menurut Ganjar, apabila penyesuaian harga ini tak kunjung dilakukan, maka yang terjadi adalah HET pemerintah jauh lebih rendah dibandingkan HET pabrik. Bila hal ini sudah terjadi, maka apotek tidak berani menjualnya ke pasaran.
“Maka yang terjadi kemudian adalah kelangkaan obat. Sudah banyak yang menyampaikan ke saya kalau aturan HET harus dikomunikasikan lagi. Kalau tidak, orang menjual obat dengan HET lebih tinggi sesuai HET pabrikan akan jadi kriminal,” kata Ganjar, mengutip dari Liputan6.com.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri
Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya7 Jenis Buah untuk Atasi Flu dan Radang Tenggorokan, Bantu Percepat Penyembuhan
Tidak memerlukan obat-obatan kimia karena beberapa ragam buah-buahan lokal diyakini berdaya untuk membantu meredakan radang tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Baca SelengkapnyaSeorang Gadis di Kupang Nekat Minum Obat Pembasmi Hama hingga Tewas Usai Dimarahi Ayahnya
Meminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca Selengkapnya