Demo Tolak UU Omnibus Law di Jogja Berakhir Rusuh, Ini 4 Fakta Terbarunya
Merdeka.com - Pada Kamis (8/10) siang, aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja oleh berbagai elemen buruh, mahasiswa, serta pelajar di depan Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, berlangsung ricuh.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB itu awalnya berlangsung damai dengan orasi secara bergantian berisi tuntutan penolakan UU Cipta Kerja.
Namun saat gelombang massa semakin bertambah, kerusuhan tak bisa terhindarkan. Sejumlah lemparan batu dan botol air minum beterbangan di depan Gedung DPRD DIY yang berlokasi di Jalan Malioboro itu. Pelemparan batu melebar di sekitar area gedung DPRD DIY hingga mengenai sejumlah bangunan.
Polisi yang membuat barikade tak mampu menahan gelombang massa sehingga menggerakkan mobil water canon. Selain itu, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah massa aksi. Berikut selengkapnya:
Telah Mempersilakan Masuk
©2020 Merdeka.com
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengaku menyayangkan aksi yang berujung ricuh. Baginya, penyampaian aspirasi seperti itu justru menodai kemurnian perjuangan para buruh. Sejak awal, ia mengaku telah mempersilakan para peserta aksi memasuki gedung DPRD DIY secara baik-baik.
"Dari awal kami sampaikan silakan masuk gedung DPRD dan kami temui baik baik jangan berbuat kerusuhan. Inilah yang sangat disayangkan. Semoga tidak terjadi kembali aksi yang tidak tertib. Kepada pihak-pihak yang menghendaki kerusuhan kami minta segera menghentikannya," kata Huda dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/10).
Lakukan Konvoi
©2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
Sebelum menuju ke Gedung DPRD DIY, para demonstran berkumpul dulu di beberapa titik yang ditentukan. Salah satu titik kumpul ada di Bundaran UGM. Dari sana mereka kemudian melakukan konvoi jalan kaki menuju Gedung DPRD.
Sesampainya di Gedung DPRD, aksi unjuk rasa pada awalnya berjalan damai. Namun kericuhan tak bisa terelakkan saat massa dihalau petugas untuk masuk ke Gedung DPRD.
Berjalan Ricuh
©YouTube/Jogja TV
Dilansir dari YouTube TvOneNews, aksi unjuk rasa itu berakhir ricuh. Kerusuhan di dalam Gedung DPRD itu menyebabkan sejumlah fasilitas di sana rusak. Namun kericuhan sempat mereda setelah ada negosiasi antara massa dengan pihak DPRD. Namun sesaat kemudian kericuhan kembali meletus.
Diduga, kericuhan kedua terjadi karena adanya dua gelombang yang datang ke Gedung DPRD DIY. Gelombang pertama yang datang adalah para buruh. Lalu gelombang kedua terdiri dari massa dan mahasiswa. Selain merusak fasilitas di dalam gedung, kerusakan meluber ke sejumlah pertokoan yang ada di sekitar gedung.
Restoran Legian Terbakar
©2020 Merdeka.com
Salah satu pertokoan yang rusak dari demo itu adalah Restoran Legian yang berada di selatan Kompleks Gedung DPRD DIY. Dilansir dari Liputan6.com, kebakaran itu terjadi pukul 15.45 WIB saat aksi yang dinamakan “Jogja Memanggil” itu sudah tidak kondusif.
Diduga kuat, restoran itu terbakar karena menjadi sasaran amuk massa. Beruntung, api cepat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran sehingga tak merembet ke bangunan lainnya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Jamin Revisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Jika jadi Presiden 2024
Anies Baswedan memastikan bakal merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca SelengkapnyaJanji Cawapres Cak Imin Depan Buruh Akan Revisi UU Omnibus Law
Ketua umum PKB ini mengungkap alasan mengapa dulu menyetujui UU Cipta Kerja.
Baca SelengkapnyaGanjar akan Evaluasi Omnibus Law Cipta Kerja
Keluhan dan ketidaknyamanan para buruh, harus diakomodir melalui ruang musyawarah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaSusul UGM dan UII, Unand Juga Kritik Penyimpangan di Era Pemerintahan Jokowi
Civitas akademika Universitas Andalas (Unand) mengkritik penyimpangan di era pemerintahan Jokowi dengan menyampaikan manifesto bertajuk penyelamatan bangsa.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UP Sempat Blokade Jalan saat Demo, Pengguna TransJakarta Terpaksa Jalan Kaki
Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'
Cak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaRefleksi Akhir Tahun 2023, Fraksi PKB Soroti UU Ciptaker dan IKN Terkesan Dibahas Terburu-buru
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mencatat capaian yang produktif dalam bidang legislasi dengan menyelesaikan sebanyak 21 rancangan undang-undang
Baca SelengkapnyaAnies Kritik UU Cipta Kerja: Jangan Sampai Masyarakat Dirugikan
Regulasi harus memberikan dampak kepada masyarakat setelah ditetapkan.
Baca Selengkapnya