Merdeka.com - Sudah dua dekade lebih Ari Lasso berkarier di industri musik Tanah Air. Sudah banyak lika-liku yang Ari jalani ketika berkarier menjadi seorang penyanyi.

Pada saat menjadi vokalis Dewa 19, Ari pernah mengalami masa kelam dalam hidupnya. Masa kelam itu adalah ketika Ari mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Hal itu diungkapkan Ari di salah satu video yang diunggahnya di kanal YouTube pribadinya yang berjudul "Lagi Ngobrol Asyik, Ari Lasso Ngomelin Daniel" pada Selasa (28/4) kemarin. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak!

1. Ikut Rehabilitasi dengan Pasien Sakit Jiwa

Hal ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan Ari untuk bisa sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang. Berkat tekad yang kuat, akhirnya Ari memutuskan untuk ikut program rehabilitasi.

Kemudian Ari menjalani proses di tempat rehabilitasi di kota Surabaya. Karena pada saat itu, masih belum banyak tempat untuk merehabilitasi pengguna obat-obatan terlarang. Maka Ari harus dirawat dalam satu tempat dengan pasien sakit jiwa.

"Jadi gue ada lah di suatu tempat institusi BPK lah singkatannya, itu satu tempat tersendiri yang sebelahnya adalah tempat pasien rumah sakit jiwa. Dan tiap hari gue ngobrolnya sama orang gangguan mental," ungkap Ari.

2. Dijaga Ketat

Tekad yang dimiliki Ari untuk melakukan proses rehabilitasi saja tidak cukup untuk membuat Ari benar-benar sembuh. Kemudian, Ari mencoba untuk menyewa orang secara khusus yang ditugaskan untuk mejaga dirinya ketika sudah melakukan rawat jalan.

"Saya sewa khusus buat jagain gue. Tapi memang saat itu gue sudah pengin sembuh dan akhirnya masa rehab (jalan) itu seminggu, gue muntah, mual segala macam dan akhirnya terbebas," jelas Ari.

3. Daripada Nyoba Mending Mati

Hal itu diungkapkan Ari sebagai bentuk tekadnya yang kuat untuk bisa sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang tersebut. Ari juga mengungkapkan jika dirinya mencoba sekali lagi hidupnya tidak akan berguna lagi.

"Satu yang gue ingat, sekali gue nyoba (narkoba) lagi, mending gue mati aja, enggak ada gunanya kalau hidup kayak gini, dalam hati gue selalu gue tanemin itu," tuturnya.

4. Titik Balik

Salah satu titik balik terbesar Ari dalam sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang adalah ketika ibu Ari meninggal. Apa lagi sang ibu meninggal ketika Ari sedang berjuang untuk sembuh.

"Titik balik gue justru di saat gue nungguin nyokap meninggal, di saat gue parah-parahnya. Saat detik-detik nyokap gue meninggal itu, gue berjanji di depan beliau 'ya kalau memang ini sudah waktunya Mama pulang, pulang saja, enggak usah mikirin Ari, Ari berjanji habis ini sembuh'," ucapnya.

Sesaat setelah Ari mengucapkan janjinya, sang ibunda menghembuskan napas terakhirnya.

"Dan nyokap gue 'iya, iya, iya,' dan akhirnya dia meninggal, ibu gue meninggal tanggal 18 Desember 2000," tambahnya.

5. Hampir Dua Dekade Terlepas dari Narkoba

Pada akhir 90-an menjadi waktu pertama kali saat Ari menjadi ketergantungan obat-obatan terlarang. Setelah ibunya meninggal dunia, memang Ari pernah mencoba mengonsumsi obat-obatan terlarang lagi namun usahanya mencoba gagal.

Kegagalan tersebut adalah hasil dari tekadnya yang kuat dan usahanya untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang. Apalagi banyak orang yang membantu Ari dalam proses rehabilitasinya.

"Gue percobaan pakai (obat-obatan terlarang) terakhir gagal itu terakhir pakai heroin, tanggal 1 Juni 2001. Gue lupa 1 Juni atau 31 Juni atau 31 Mei. Jadi sekarang gue ini sudah 19 tahun free (dari obat-obatan terlarang), totally free, bukan kaleng-kaleng," bebernya.