Merdeka.com - Pencegahan wabah Covid-19 masih menjadi tantangan yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Pasalnya, data kasus positif secara global akibat virus Sars-Cov-2 ini semakin meningkat setiap harinya, termasuk Indonesia.

Berdasarkan laporan terakhir, seperti dilansir pada situs resmi Covid19.go.id, kasus positif di Indonesia bertambah 380 orang, sehingga total menjadi 5.516 orang. Sedangkan pasien meninggal juga bertambah sebanyak 27 orang sehingga total 496 pasien meninggal.

Namun kabar baiknya, jumlah pasien Covid-19 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan jumlah kematian, yaitu 102 orang. Dengan penambahan itu, total pasien Covid-19 yang sembuh menjadi 548 orang.

“Kita patut bersyukur pada hari ini penambahan pasien sembuh sebanyak 102 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4).

Namun dalam hal ini pemerintah terus mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap mematuhi imbauan yang diberikan. Masyarakat harus terus rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah mengerjakan aktivitas, menjaga jarak fisik dengan orang lain, serta menjaga sistem daya tahan tubuh tetap baik.

Masalah kekebalan tubuh ini ternyata dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti pola makan, jam istirahat, hingga aktivitas fisik. Berdasarkan hal tersebut, tidak heran jika kondisi tubuh yang kurang tidur sering dikaitkan sebagai penyebab kekebalan tubuh yang menurun. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit.

Lalu kebiasaan buruk apa saja yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Dilansir dari Liputan6.com, berikut beberapa kebiasaan buruk penyebab daya tahan tubuh menurun yang perlu diketahui.

Stres

Shutterstock

Stres berkaitan erat dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Bukan tanpa alasan, menurut penelitian kondisi pikiran, stres dapat melemahkan sistem antibodi untuk melawan infeksi penyakit. Dengan kondisi ini, tubuh menjadi lebih mudah terserang flu, serta penyembuhan luka pada tubuh menjadi lebih lambat.

Selain itu, kondisi stres karena perasaan kesepian juga dapat menurunkan sistem imunitas tubuh. Menurut Journal of Neuroimmunology pada 2014 menyebutkan bahwa peningkatan kecemasan karena kesepian dapat mengarah pada penekanan yang lebih besar pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatnya stres oksidatif. Dengan begitu, pikiran dan mental harus dikelola dengan baik agar sistem imunitas tetap terjaga dan terhindar dari infeksi penyakit Covid-19.

Olahraga Berlebihan

Aktivitas olahraga memang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menciptakan kondisi yang sehat dan bugar. Namun aktivitas olahraga ini tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Sebab olahraga yang dilakukan secara berlebihan, dapat menyebabkan sindrom overtraining, yang dapat melemahkan tubuh sehingga lebih rentan terserang berbagai penyakit.

Bukan hanya itu, sindrom overtraining juga dapat mengakibatkan peningkatan stres dan perubahan hormon pada tubuh. Maka dari itu, kebiasaan buruk ini harus dihindari agar tubuh bisa lebih sehat dan stabil, serta bebas dari penularan penyakit Covid-19.

Kekurangan Sinar Matahari

2012 Merdeka.com

Berjemur di bawah matahari pagi memang menjadi salah satu anjuran kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Dengan berjemur di pagi hari secara rutin, kebutuhaan vitamin D pada tubuh bisa tercukupi dengan baik. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, maka bisa menyebabkan menurunnya sistem kekebalan dalam tubuh.

Hal ini dikarenakan vitamin D merupakan kandungan nutrisi yang sangat berperan untuk mengaktifkan kembali daya tahan tubuh. Sehingga jika tubuh kekurangan vitamin ini, bisa menyebabkan penekanan pada kekebalan tubuh itu sendiri. Sehingga berjemur menjadi salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan tersebut

Namun hal yang harus diperhatikan, paparan sinar matahari berlebihan juga tak baik untuk tubuh. Berdasarkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, berjemur di bawah sinar matahari idealnya dilakukan selama 15 menit setiap 2 3 kali dalam seminggu. Dengan cara tersebut, kebutuhan vitamin D suah dapat tercukupi dengan baik.

Banyak Mengonsumsi Makanan Instan

Untuk mencegah penularan Covid-19, sebaiknya perlu menghindari konsumsi makanan instan yang berlebihan. Sebab, konsumsi makanan instan yang terlalu sering tentu tidak baik untuk kesehatan tubuh. Pola makan yang tidak dijaga dengan baik tentu akan berpengaruh pada penurunan sistem kekebalan tubuh.

Dikatakan bahwa banyaknya kalori dalam makanan olahan dan cepat saji dapat mendatangkan beberapa risiko gangguan kesehatan. Seperti meningkatnya peradangan, berkurangnya pengendalian infeksi, meningkatnya tingkat kanker, dan peningkatan risiko penyakit alergi dan auto-inflamasi.

Begadang

Shutterstock/ Graur Razvan

Begadang juga merupakan kebiasaan buruk yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kondisi tubuh yang kurang tidur membuat seseorang menjadi lebih rentan terserang virus. Sebab, pada saat tidur tubuh akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai infeksi bakteri, virus dan penyebab penyakit lainnya.

Bukan hanya itu, waktu malam hari juga biasanya digunakan untuk memperbaiki dan memulihkan kondisi tubuh. Jika kebutuhan tidur tidak tercukupi dengan baik, tubuh akan lebih mudah terkena penyakit. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk bisa mencukupi kebutuhan istirahat dengan baik supaya kondisi tubuh kuat dan tidak mudah terserang penyakit Covid-19.

Kurang Aktivitas Fisik

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa olahraga yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan tubuh. Sama halnya jika tidak melakukan sama sekali. Tubuh yang kurang melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah peradangan, dan penyakit kronis lainnya.

Olahraga yang cukup dapat memproduksi sel darah putih yang mampu mendeteksi penyakit lebih awal. Dengan sendirinya tubuh akan memperbaiki dan memulihkan kondisi menjadi lebih sehat dan bugar. Cara ini dapat dilakukan dengan menjadwalkan secara rutin berolahraga selama 30 menit. Cara inilah yang dapat menjaga kekebalan tubuh tetap baik dan terhindar dari penularan wabah Covid-19.

Merokok

2020 Merdeka.com

Seperti yang diketahui, bahwa merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang merusak kesehatan tubuh. Merokok dapat menghabiskan vitamin dan mineral dalam tubuh. Ketika tubuh mulai kekurangan kedua nutrisi ini, maka tubuh akan lebih sering sakit dan bisa meningkatkan risiko terserang kanker.

Bukan tanpa alasan, kandungan nikotin yang ada pada rokok dapat meningkatkan kadar kortisol, sekaligus mengurangi pembentukan antibodi sel B dan respons sel T terhadap antigen. Kondisi ini dapat merusak paru-paru dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Kondisi ini pun semakin membuat seseorang rentan terserang penyakit Covid-19. Tidak heran jika ahli kesehatan menyarankan untuk menghentikan kebiasaan ini untuk mencegah penularan penyakit Covid-19.

Konsumsi Antibiotik Tanpa Anjuran Dokter

Terakhir, kekebalan tubuh yang menurun juga bisa disebabkan oleh konsumsi antibiotik tanpa anjuran dari dokter. Mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter dapat mengganggu respon kekebalan tubuh dan membuatnya sulit untuk melindungi diri dari serangan kuman berbahaya.

Konsumsi antibiotik secara berlebihan juga dapat memberi kesempatan lebih besar bagi bakteri untuk tumbuh resisten terhadap pengobatan. Bahkan kondisi tersebut dapat menimbulkan ancaman infeksi bakteri yang jauh lebih sulit untuk diobati.

Untuk mencegah penyakit Covid-19, tidak perlu dengan mengonsumsi antibiotik secara berlebihan. Sebab, pada dasarnya tubuh mempunyai sistem kekebalan yang dengan sendirinya dapat melawan berbagai serangan penyakit.