Merdeka.com - Takut dengan jarum suntik merupakan salah satu masalah yang sering ditemui pada anak-anak. Tidak jarang, hal ini terjadi ketika anak-anak harus melakukan vaksinasi di pusat layanan kesehatan demi mendapatkan. Sebagian dari mereka mungkin akan menangis bahkan berteriak histeris ketika dokter akan menyuntikkan jarum ke tubuhnya.

Kejadian ini pun beberapa kali muncul sebagai topik hangat di media sosial. Bukan anak-anak, melainkan orang dewasa yang takut disuntik saat mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh pemerintah. Tak sedikit warga net yang menanggapi kejadian tersebut sebagai suatu hal yang lucu.

Namun sebenarnya, ini merupakan gangguan yang tidak boleh dianggap remeh. Di mana orang yang memiliki ketakutan atau fobia terhadap jarum suntik mengalami gangguan kecemasan hingga berbagai gejala lainnya. Mulai dari panas, kepala pusing, berkeringat, hingga jantung berdebar. Tidak mudah bagi orang yang memiliki gangguan ini untuk melawan ketakutannya.

Meskipun begitu, bukan berarti hal ini tidak bisa dikurangi atau diminimalisir. Terdapat cara mengatasi fobia jarum suntik yang perlu dilakukan oleh orang-orang dengan gangguan ini.

Mulai dari metode perilaku kognitif, hingga metode terapi penerimaan dan komitmen. Dengan melakukan beberapa cara ini, tentu dapat memudahkan Anda mempersiapkan diri dengan baik untuk program vaksinasi Covid-19 yang penting dilakukan.

Dilansir dari Verywell Mind, berikut kami merangkum cara mengatasi fobia jarum suntik yang bisa menjadi rekomendasi Anda.

Mengenal Fobia Jarum Suntik

©2012 Shutterstock/Wallenrock

Sebelum mengetahui cara mengatasi fobia jarum suntik, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan gangguan fobia jarum suntik. Fobia jarum suntik atau needle phobia, merupakan jenis fobia yang berkaitan dengan darah, injeksi, dan cedera.

Orang yang memiliki gangguan ini akan merasa cemas dan mengalami beberapa gejala lainnya ketika harus menerima injeksi atau suntikan, seperti kepala pusing, panas secara tiba-tiba, berkeringat, jantung berdebar, gelisah, hingga sulit berkonsentrasi. Tak jarang, orang yang mengalami gangguan ini tubuhnya gemetar hingga terpental.

Saat rasa takut ini muncul, penderita akan mengalami serangan panik yang parah. Beberapa orang dengan fobia jarum mungkin tidak mengenali kecemasan mereka sebagai ketakutan, tetapi menghindari perawatan medis atau suntikan adalah salah satu tandanya.

Tentu dalam situasi pandemi seperti sekarang, kondisi ini bisa menghambat program vaksinasi yang sedang digerakkan untuk menekan penyebaran virus di masyarakat. Namun bukan berarti penderita dapat dipaksa untuk melakukan injeksi. Perlu cara yang baik untuk menangani masalah ini sehingga tidak menimbulkan masalah trauma yang semakin parah bagi penderita.

Penyebab Fobia Jarum Suntik

Sebelum mengetahui beberapa cara mengatasi fobia jarum suntik, perlu dipahami apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya gangguan ini. Dalam hal ini, dikatakan bahwa pengalaman negatif dengan injeksi vaksin di masa kanak-kanak dapat menyebabkan fobia pada seseorang.

Bahkan pengalaman tersebut dapat menyebabkan fobia hingga dewasa, sehingga setiap kali akan menerima vaksin atau injeksi lainnya penderita cenderung menolak. Faktor inilah yang menyebabkan trauma dan rasa takut ketika akan melakukan vaksin di masa yang akan datang.

Metode Terapi Perilaku Kognitif

©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

Cara mengatasi fobia jarum suntik yang pertama bisa menggunakan pendekatan Teori Perilaku Kognitif. Dalam hal ini, Anda perlu melibatkan pihak profesional untuk membantu menaklukkan ketakutan yang dialami. Dengan metode ini, profesional akan membantu Anda mengubah pikiran dan perilaku yang menyebabkan masalah mental dan tantangan emosional.

Dalam Terapi Perilaku Kognitif (CBT), seorang pasien dapat mengenali pikiran yang mengarah pada penghindaran dengan mencoba mengubah pikiran itu. Seorang terapis akan membantu pasien memeriksa ketakutan bahkan dengan cara yang nyata, seperti melihat statistik atau informasi penting lainnya untuk mempromosikan pemikiran yang lebih bermanfaat. Dengan begitu, terapi ini dapat melatih pasien untuk mengenali dan mengatasi ketakutan yang sedang dihadapi.

Metode Terapi Penerimaan dan Komitmen

Cara mengatasi fobia jarum suntik berikutnya dengan menggunakan metode Terapi Penerimaan dan Komitmen. Metode ini mendorong orang atau penderita, dengan penuh kasih mengakui pikiran yang tidak diinginkan sambil memilih tindakan yang lebih sesuai dengan nilai dan keyakinan.

Berbeda dengan Terapi Perilaku Kognitif, metode ini dapat dilakukan secara mandiri. Anda bisa melatih diri sendiri untuk mempelajari masa lalu yang menyebabkan ketakutan.

Kemudian, Anda bisa mengembangkan strategi yang lebih sesuai dan nyaman dilakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut. Dengan menganalisis kejadian trauma masa lalu dapat membantu mengurangi kecemasan yang ada.

Hal yang Harus Diperhatikan di Tempat Vaksinasi

©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Setelah mengetahui beberapa cara mengatasi fobia jarum suntik, terakhir terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan selama berada di tempat vaksinasi. Dalam hal ini, ahli mengatakan bahwa penting untuk tidak memaksa siapa pun, termasuk anak-anak untuk memenuhi janji tindakan injeksi atau suntikan.

Misalnya dengan menahan tubuh pasien dan memaksanya untuk mendapatkan suntikan. Jika dilakukan, hal iin akan menyebabkan trauma dan dampak ketakutan yang lebih kuat di masa depan bagi penderita.

Selanjutnya, tenaga kesehatan sebaiknya menanyakan secara langsung kepada orang dengan fobia ini, bagaimana cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa takutnya.

Mungkin penderita akan menawarkan beberapa pilihan seperti menonton saat disiapkan jarum suntik, memberikan kata-kata yang menenangkan, menghitung mundur, atau mengalihkan perhatian saat akan dilakukan injeksi.

Beberapa cara ini dapat membantu penderita untuk melewati ketakutannya dan mendapatkan suntikan vaksin dengan lebih baik dan mudah.