Cara Membayar Utang Puasa Ramadan di Bulan Syawal yang Tepat, Perlu Diketahui

Merdeka.com - Seperti diketahui, pada bulan Ramadan seluruh umat Muslim melaksanakan kegiatan puasa yang menjadi ibadah wajib. Karena hukumnya wajib, maka seluruh umat Muslim tidak boleh meninggalkan ibadah puasa ini. Baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh dan dalam kondisi sehat harus melaksanakan puasa selama di bulan Ramadan selama 30 hari penuh.
Meskipun begitu, terdapat beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan berpuasa. Seperti orang yang menginjak usia lansia dengan kondisi fisik yang tidak kuat menjalankan ibadah puasa, orang yang sedang sakit, wanita hamil dan menyusui, serta wanita yang sedang haid atau menstruasi. Dalam hal ini, wanita yang sedang haid atau menstruasi hukumnya haram untuk berpuasa.
Dengan begitu, wanita yang meninggalkan ibadah puasa Ramadan karena haid harus mengganti atau membayar utang puasa Ramadan di kemudian hari. Mengganti puasa Ramadan ini dapat dilakukan setelah Hari Raya Idulfitri atau saat memasuki bulan Syawal. Namun tentu muncul pertanyaan, apakah mengganti utang puasa di bulan Syawal dihitung sekaligus sebagai puasa sunah Syawal atau tidak.
Dalam hal ini, mengganti puasa Ramadan di bulan Syawal tidak dapat dilakukan sekaligus puasa sunah Syawal. Terdapat hukum tersendiri dalam pelaksanaan puasa sunah Syawal dengan puasa qadha untuk mengganti puasa Ramadan. Dengan begitu, Anda perlu memahami hukum dari cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal dengan baik.
Melansir dari NU Online, berikut kami merangkum penjelasan mengenai hukum cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal yang perlu Anda ketahui.
Cara Membayar Utang Puasa Ramadan di Bulan Syawal
©Shutterstock.com
Bagi umat Muslim, menunaikan ibadah puasa di bulan Syawal merupakan salah satu anjuran sunah yang baik untuk dilakukan. Menjalankan ibadah puasa selama enam hari di bulan Syawal dipercaya dapat memberikan pahala sebanyak pahala puasa selama satu tahun penuh. Tentu ini menjadi kesempatan baik bagi umat muslim untuk menyempurnakan ibadah dan meningkatkan iman lebih baik.
Namun perlu diketahui bahwa bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadan sebaiknya membayar utang tersebut terlebih dahulu. Artinya, bagi orang yang masih memiliki tanggungan puasa wajib Ramadan, perlu menunaikannya terlebih dahulu hingga terpenuhi.
Dengan begitu, dapat dipahami bahwa cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal dikerjakan lebih dahulu, baru bisa dilanjutkan dengan ibadah sunah lainnya, termasuk puasa syawal.
Jika seseorang tidak melanjutkan pembayaran utang puasa wajib, namun melakukan puasa sunah Syawal, dinilai tetap mengamalkan sunah puasa syawal. Meskipun dikatakan bahwa amalan tersebut tidak memberikan ganjaran seperti yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW.
Niat Puasa Ganti Ramadan
Cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal sama seperti pelaksanaan puasa pada umumnya, yaitu diawali dengan membaca atau melafalkan niat terlebih dahulu. Niat puasa ganti Ramadan diketahui, perlu dilakukan di malam hari sebelum berpuasa, menurut mahzab Syafi’i.
Anjuran melakukan niat puasa untuk mengganti puasa Ramadan di malam hari ini berdasar pada Hadist Rasulullah SAW. “Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits.”
Dengan begitu, bagi wanita yang ingin mengganti puasa Ramadan karena haid atau masa nifas, juga umat Muslim lainnya yang tidak bisa berpuasa sebulan penuh pada tahun lalu, perlu melakukan niat pada malam hari sebelum berpuasa. Berikut bacaan niat puasa untuk mengganti puasa Ramadan yang perlu diketahui:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Apakah Harus Dilakukan Secara Berurutan?
iStock
Cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan. Salah satunya, sering dipertanyakan apakah mengganti puasa Ramadan harus dilakukan secara berurutan. Secara umum telah dijelaskan pada QS. Al Baqarah ayat 184, bahwa qadha puasa Ramadan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang ditinggalkan.
Sementara aturan mengenai wajib tidaknya qadha puasa yang dilakukan secara berurutan, terdapat dua pendapat yang berbeda. Pertama, sebagian ulama menyatakan bahwa hari puasa yang ditinggalkan secara berurutan, maka wajib diganti secara berurutan pula. Sedangkan pendapat kedua, menyatakan bahwa qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, karena tidak terdapat satu dalil yang menyatakan secara pasti tentang hal tersebut.
Jika berdasarkan QS Al Baqarah ayat 184, dipahami bahwa qadha puasa harus diganti sesuai jumlah hari yang ditinggalkan saja, dan tidak ada penjelasan lain selain itu. Namun terdapat penjelasan Rasulullah yang bisa menjadi pedoman, yaitu sebagai berikut.
"Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).
Bagaimana Jika Jumlah Hari yang Ditinggalkan Tidak Diketahui?
Setelah mengetahui cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal, ada aturan lain yang perlu diperhatikan, yaitu ketika jumlah hari puasa yang ditinggalkan tidak diketahui. Dalam kondisi ini, disarankan untuk menentukan hari yang paling maksimal.
Kelebihan qadha puasa yang dilakukan dinilai lebih baik daripada kurang. Kelebihan qadha puasa ini bisa menjadi ibadah sunnah tersendiri yang bisa menambah amalan pahala. Ini bisa menjadi solusi terbaik ketika Anda lupa atau tidak mengetahui jumlah puasa yang ditinggalkan pada tahun sebelumnya.
Cara Menunaikan Puasa Syawal
© Islam.ru
Setelah mengetahui cara membayar utang puasa Ramadan di bulan Syawal, berikutnya Anda bisa melanjutkan amalan sunah puasa Syawal untuk mendapatkan keutamaan dan rahmat kebaikan. Puasa syawal dapat dilakukan pada bulan Syawal, yaitu umumnya selama 6 hari berturut-turut.
Puasa syawal ini bisa mulai dikerjakan setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu tanggal 2 – 7 Syawal. Namun bagi orang yang melaksanakan puasa Syawal tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seperti berpuasa satu tahun penuh. Berikut niat dan tata cara menunaikan puasa Syawal yang perlu Anda ketahui:
Niat puasa syawal:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
(Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala).
Tata cara puasa syawal :
Cara menunaikan puasa syawal dimulai dari membaca niat dalam hati dan dengan sengaja terlebih dahulu. Melakukan kegiatan sahur yaitu mengonsumsi makanan sebelum waktu imsak. Puasa syawal dapat dilakukan 6 hari berturut-turut atau berselang, yang penting masih dilakukan di bulan Syawal. Berbuka puasa ketika waktu maghrib. (mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Cara Membayar Fidyah untuk Ganti Puasa Ramadhan dengan Uang, Ketahui Hukum & Ketentuannya
Berikut cara membayar fidyah untuk ganti puasa ramadhan dengan uang.
Baca Selengkapnya
Sudah Mau Ramadan, Belum Bayar Hutang Puasa? Ini Sanksinya
Imam Bukhari merujuk pada hadis yang menyatakan bahwa membayar hutang puasa dapat dilakukan mulai dari bulan Syawal hingga Sya'ban.
Baca Selengkapnya
Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan beserta Hukum dan Tata Caranya
Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan, Lengkap dengan Niatnya
Hukum mengganti puasa Ramadhan berdasarkan Al-Quran dan hadis adalah wajib bagi setiap muslim.
Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca Selengkapnya
Puasa Syaban Berapa Hari? Berikut Waktu dan Keutamaannya
Puasa Sya'ban adalah praktik ibadah sunah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Sya'ban, sebulan sebelum bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya
Waspada Modus Penipuan Tiba-Tiba Dapat Transferan Uang, Segera Lakukan Hal Ini
Adapun modus penipuan yang sering terjadi saat bulan Ramadan, antara lain transfer dana secara tiba-tiba yang dilakukan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Baca Selengkapnya
Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu
Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca Selengkapnya
Pengertian Qada dan Qadar, Pahami Perbedaannya
Sebagai salah satu rukun iman yang harus dipercaya, maka penting bagi umat muslim untuk mengetahui lebih jauh tentang qada dan qadar.
Baca Selengkapnya