Merdeka.com - Selasa (29/6), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sebanyak 25 kabupaten/kota di wilayahnya masuk zona merah penularan COVID-19. Di antara 25 wilayah itu, Kabupaten Banjarnegara menjadi salah satunya.

Namun Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menegaskan kalau wilayahnya belum masuk zona merah, melainkan masih berstatus zona kuning-hijau. Bahkan dia mengatakan dari 266 desa dan 12 kelurahan yang ada di Banjarnegara, baru satu desa yang masuk zona oranye, itu pun lingkupnya hanya satu RT.

“Dari total 278 desa dan kelurahan di seluruh Banjarnegara, hanya ada satu desa yang berstatus zona oranye. Lainnya zona hijau dan kuning,” kata Budhi dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (30/6). Berikut selengkapnya:

Kondisi COVID-19 di Banjarnegara

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Budhi mengatakan, untuk saat ini, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di empat rumah sakit yang tersebar di seluruh Banjarnegara ada 168 orang. Sedangkan jumlah orang yang melakukan isolasi mandiri ada 728 orang dan yang melakukan karantina di Puskesmas ada 12 orang.

Oleh karena itu, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di sana dari Maret 2020 hingga Juni 2021 ada 4.719 orang. Dari jumlah tersebut, 3.552 orang dinyatakan sembuh dan yang meninggal dunia ada 251 orang.

Penyebab Perbedaan Status

©2021 Liputan6.com

Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, dr. Latifa Hesti Purwaningtyas mengatakan perbedaan status zona merah yang ada di Banjarnegara disebabkan karena mengacu pada PPKM Mikro. Dalam perhitungan itu dikatakan apabila dalam 1 RT tidak ada kasus berarti zona hijau, kalau ada kasus antara 1-2 itu zona kuning, kalau kasusnya 3-5 itu oranye, sedangkan kalau kasusnya lebih dari 5 dikatakan zona merah.

Sementara itu apabila mengacu dari pemerintah provinsi, akan ditetapkan 14 kriteria di antaranya kasus aktif, kasus sembuh, BOR rumah sakit, BOR ICU, serta kriteria lainnya. Selain itu, perbedaan status itu bisa juga dikarenakan data di website yang belum di-update, sehingga data yang ditampilkan masih data lama.

Kirim Bantuan

©2021 Liputan6.com

Sementara itu dalam upaya menangani pandemi, Pemkab Banjarnegara tengah menggencarkan sosialisasi protokol kesehatan. Pemkab juga mengirimkan bantuan susu ultra dan suplemen untuk tenaga kesehatan dan pasien di 35 puskesmas yang ada.

Terbaru, Pemkab bekerja sama dengan TNI mengirimkan 5.000 dus susu. Selain itu, kegiatan masyarakat seperti hajatan masih diizinkan dengan syarat yang berpedoman pada PPKM Mikro serta pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.