BPH adalah Gangguan Pembesaran Prostat Jinak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Kamis, 26 Januari 2023 14:30 Reporter : Ayu Isti
BPH adalah Gangguan Pembesaran Prostat Jinak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya Ilustrasi pembesaran prostat. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/Image Point Fr

Merdeka.com - Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH adalah salah satu gangguan kelenjar prostat yang perlu diwaspadai. Ini adalah kondisi di mana kelenjar prostat mengalami pembesaran. Di mana organ ini memiliki fungsi penting untuk memproduksi dan mengeluarkan cairan pelindung sperma. Bukan hanya sebagai pelindung, cairan ini juga membantu sperma untuk bergerak dengan cepat selama berada di dalam rahim.

Saat terjadi pembesaran, tentu kelenjar prostat tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Bahkan, penderita yang mengalami kondisi ini berbagai gejala yang mengganggu. Mulai dari lebih sering baung air kecil, rasa sakit saat buang air kecil, hingga rasa tidak nyaman di bagian bawah perut dan sekitar panggul.

Bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini, maka perlu meningkatkan kewaspadaan. Tidak hanya itu, beberapa kelompok lain juga dinilai memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit yang menyerang kelenjar prostat ini.

Dengan begitu, penting bagi Anda untuk memahami lebih baik apa yang dimaksud dengan BPH, gejala-gejala apa saja yang sering muncul, faktor penyebab dan risiko, hingga cara perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini. Berikut kami merangkum informasinya untuk Anda.

2 dari 4 halaman

Pengertian dan Gejala BPH

Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH adalah kondisi pembesaran pada kelenjar prostat. Meski begitu, ini termasuk kondisi yang tidak ganas alias jinak. Gangguan BPH ini menjadi masalah umum yang rentan terjadi pada pria di atas usia 50 tahun.

Pria yang mengalami kondisi ini, umumnya akan merasakan gejala sering buang air kecil dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya. Selain itu, terdapat beberapa gejala lain yang perlu Anda perhatikan dari kondisi ini. Beberapa gejala BPH adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan dalam memulai buang air kecil
  • Sering harus buang air kecil, terutama di malam hari
  • Rasa tidak selesai saat buang air kecil
  • Rasa sakit saat buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman atau sakit di bagian bawah perut atau dalam daerah panggul
  • Laju buang air kecil yang lemah
  • Kehilangan daya tarik untuk buang air kecil
  • Kehilangan kontrol dari kandung kemih

Beberapa gejala ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik yang serius. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera berobat ke dokter.

3 dari 4 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko BPH

Setelah memahami gejala BPH, berikutnya akan dijelaskan berbagai penyebab dan faktor risiko yang perlu diwaspadai. Diketahui, kondisi BPH dapat terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai macam faktor penyebab. Mulai dari usia, kondisi hormone, genetik, hingga kondisi medis tertentu yang kronis.

Meski begitu, tidak ada penyebab pasti dari gangguan BPH. Bahkan sangat mungkin, kondisi ini terjadi karena kombinasi dari berbagai macam faktor. Beberapa penyebab sekaligus faktor risiko BPH adalah sebagai berikut:

  • Usia: BPH lebih umum terjadi pada pria yang lebih tua, khususnya di atas usia 50 tahun.
  • Hormon: Peningkatan kadar hormon testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) dapat menyebabkan pembesaran prostat.
  • Genetika: BPH dapat berjalan dalam keluarga, menunjukkan adanya komponen genetik dalam penyebabnya.
  • Faktor lingkungan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan seperti diet yang tinggi lemak, obesitas, dan merokok dapat berperan dalam peningkatan risiko BPH.
  • Penyakit kronis: Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas juga dapat meningkatkan risiko BPH.

Jika Anda memiliki salah satu dari salah satu faktor ini, maka penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih jika Anda sudah merasakan beberapa gejala yang mengarah pada BPH, maka perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi. Dengan begitu, dokter akan memberikan saran dan perawatan yang tepat.

4 dari 4 halaman

Cara Perawatan dan Pencegahan BPH

Setelah memahami penyebab dan faktor risiko, terakhir akan dijelaskan rekomendasi cara perawatan dan pencegahan yang tepat. Langkah perawatan untuk gangguan BPH dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti konsumsi obat, tindakan operasi, hingga terapi fisik. Beberapa cara perawatan BPH adalah sebagai berikut:

  • Medikasi: Obat-obatan seperti alpha-blockers dan inhibitor 5-alpha reductase dapat digunakan untuk meredakan gejala BPH.
  • Prosedur minimal invasif: Beberapa prosedur seperti ThermoTherapy, Greenlight Laser, dan Rezum dapat digunakan untuk mengurangi ukuran prostat.
  • Operasi: Prosedur seperti transurethral resection of the prostate (TURP) dapat digunakan untuk menghilangkan jaringan prostat yang menyebabkan gejala.
  • Watchful waiting: Pada beberapa kasus gejala BPH mungkin tidak menyebabkan masalah yang signifikan sehingga dokter mungkin merekomendasikan untuk melakukan pengamatan terus-menerus (watchful waiting) tanpa melakukan tindakan medis.
  • Terapi fisik: Beberapa terapi fisik seperti pijat prostat, terapi laser dapat digunakan untuk meredakan gejala BPH.

Pilihan perawatan akan tergantung pada tingkat keparahan gejala, usia pasien dan kesehatan pasien. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter anda untuk menentukan perawatan yang tepat untuk Anda.

Sementara untuk mengurangi risiko kondisi ini, maka Anda perlu melakukan beberapa langkah pencegahan, yaitu sebagai berikut:

  • Mengurangi asupan garam: Mengurangi asupan garam dapat membantu mengurangi tekanan darah dan mencegah pembesaran prostat.
  • Mengonsumsi makanan sehat: Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu mencegah BPH.
  • Menghindari alkohol: Menghindari alkohol dapat membantu mencegah BPH karena alkohol dapat menyebabkan pembesaran prostat.
  • Menghindari merokok: Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko BPH.
  • Melakukan aktivitas fisik: Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah BPH karena dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
  • Mengontrol berat badan: Mengontrol berat badan dapat mencegah pembesaran prostat yang disebabkan oleh obesitas.
  • Menjaga kesehatan saluran kemih: Menjaga kesehatan saluran kemih dengan melakukan konsumsi cairan yang cukup, menghindari konsumsi kafein dan makanan yang menyebabkan iritasi saluran kemih.
  • Menjaga kesehatan hormonal: kesehatan hormon dapat menentukan pembesaran prostat. Menjaga kesehatan hormonal dengan menghindari stres dan mengonsumsi makanan yang seimbang.
  • Konsultasi dokter: Menjalani pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kesehatan prostat dan mengetahui tanda-tanda dini BPH.

[ayi]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini