Berlabuh di Cilacap, 13 ABK Asal India Ini Positif COVID-19
Merdeka.com - Kasus tsunami COVID-19 India telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Apalagi terungkap, sebanyak 117 Warga Negara India berhasil masuk ke Indonesia di tengah lonjakan kasus COVID-19 di negara mereka. Parahnya, 12 di antaranya positif terkena virus tersebut.
Tak cukup sampai di situ, kedatangan orang India ke Indonesia juga terjadi di jalur laut. Di Cilacap, Jawa Tengah, sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) asal India terdeteksi positif COVID-19. Hasil itu diketahui setelah dilakukan tes PCR terhadap 20 ABK asal India yang tiba di pelabuhan tersebut pada 26 April 2021.
Atas hasil tersebut, para ABK yang positif harus menjalani isolasi mandiri di dalam kapal.
Belum Tentu Varian Baru
©2020 Merdeka.com/ journals.lww.com
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi menjelaskan, untuk melihat apakah pasien yang positif itu terkait dengan penularan varian baru COVID-19, harus dilakukan uji coba dulu pada laboratorium Balitbangkes di Jakarta.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinkes belum tahu apakah para ABK dari India yang terpapar COVID-19 itu terkait dengan varian baru atau tidak, sebab hasil pengamatan dari Balitbangkes Kemenkes belum keluar.
“Tiga belas yang positif itu kan lagi diperiksa. Jadi hasil swab-nya dikirim ke Jakarta untuk pemeriksaan genome squencing-nya. Untuk melihat ia varian baru atau bukan,” terang Dewi dikutip dari Lipuan6.com pada Jumat (7/5).
Ada yang Bergejala Berat
©ED JONES/AFP
Walau ada ABK India yang positif COVID-19, namun di lapangan proses bongkar muat gula rafinasi dari dalam kapal tetap dilakukan. Pramesti mengatakan, proses bongkar muat itu dilakukan dengan pengawasan ketat petugas KKP Cilacap. Namun sejak tanggal 5 Mei, aktivitas bongkar muat itu sudah mulai dihentikan.
Namun pada tanggal 5 Mei, Dinkes Cilacap menerima informasi dari RSUD Cilacap kalau salah satu pasien positif mengalami gejala berat dan butuh perawatan intensif. Pihak RSUD dan Dinkes kemudian membantu pemulihan dengan memfasilitasi pengadaan plasma konvalesen dan stemcell.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaKMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaMomen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh
Petugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKlaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya
Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca Selengkapnya